💌ENVELOPE : 39💌

219 18 0
                                        

Hidup cuman sekali
Jadi jangan sia sia kan
Waktu mu satu detik pun

💌

Aero meremas tangannya gelisah,Aero itu bukan siswa urakan yang sering keluar masuk BK. Aero termasuk siswa yang netrak,tapi kalau berhadapan sama guru BK beda lagi ceritanya

"Kenapa kamu hajar dia habis habisan?"

"Mau berlagak jadi jagoan?"

"Mau dibilang keren?"

"Mau dibilang ganteng?"

Emang ganteng pak batin Aero

Aero hanya diam dengan kepala tertunduk, Bagaimana jika mami nya tau kalau Aero masuk BK? Mampus! Pasti Aero gak dikasih jajan lagi,kalau papi tau pasti motor sama mobil bakalan diambil

"Kenapa kamu hajar Dia?" Tanya pak guru itu dengan nada yang dibuat sesabar sabarnya

Aero hanya menunduk,mulutnya ia tutup dengan rapat. Tidak mungkin kalau ia bilang Fandi sudah melecehkan Dita 1 tahun silam

Kalau dibilang bisa makin rumit,kalau gak dibilang juga Aero kena imbasnya

Guru itu memijat kepalanya,Rasanya kepalanya akan pecah saja kalau sudah berurusan dengan murid yang berkelahi

Rasanya ia sudah mau mengundurkan diri saja bila hal seperti ini terjadi,bagaimana kalau orang tua Fandi datang dan protes? Kan bisa tambah ruwet

"Panggil orang tua kamu besok" putus sang guru lalu berdiri dan hendak pergi

Aero membelalakan matanya lebar,panggil orang tua? Hal yang paling Aero takutkan akhirnya tercapai! Dengan cepat Aero menggapai lengan sang guru dan menggenggam nya erat

"Pak jangan panggil orang tua pak,saya bakal ngelakuin apa aja,asal jangan panggil orang tua pak" pinta Aero dengan wajah memelasnya

"PANGGIL ORANG TUA BESOK!"

💌

Aero berjalan gontai menuju UKS,ia diperintahkan untuk minta maaf kepada Fandi,padahal Aero kan ogah! Ngapain minta maaf sama orang gak punya otak kek gitu!

Sekarang tengah jam istirahat,lorong kelas tengah ramai ramainya. Aero masuk ke UKS dan berjumpa dengan Viola lagi,sepertinya gadis itu suka sekali menjaga UKS

Aero menyibakan tirai bilik Fandi dengan kasar. Seketika mata Fandi terbuka,dan melihat Aero yang tengah berdiri tak jauh darinya

Aero memperhatikan wajah Fandi lekat,kasihan juga! Wajahnya lebam gitu, terus tangannya di perban tambah lagi keningnya yang diplaster

Eh! Ngapain kasihan?!

Fandi memperbaiki posisinya yang tadinya tidur menjadi duduk diatas ranjangnya,dengan mata yang tak lepas dari Aero

Aero memasukan tangannya kedalam saku celana,menundukan kepalanya lalu mengangkatnya lagi. Ia tengah berpikir antara bilang Maaf atau enggak

Aero menghela napasnya,"Gue minta maaf"Ujar Aero dengan nada pelan disertai wajah datarnya

Fandi kaget,kenapa pria itu minta maaf? Ohhhh,atau Guru BK yang minta?

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang