💌ENVELOPE : 18💌

166 12 0
                                    

SENDIRI adalah caraku
Bahagia tanpa ada orang MUNAFIK
Yang tercinta

💌

"Mamah sama papa mana selin?" Tanya mama Fandi sambil melihat kesekeliling Rumah yang tampak Sepi

Sedangkan Dita berjalan dari dapur dengan langkah pelan,sambil membawa nampan berisi tiga cangkir teh lalu menyajikannya untuk Fandi dan kedua orang tuanya

"Mama sama Papa lagi kerja tante,mungkin bentar lagi pulang kok" ujar selin sambil tersenyum manis

"Ohh,Dita kabar kamu gimana?" Tanya Ria (mama Fandi) kearah Dita yang sedang duduk di Samping selin dengan muka malasnya

"Baik tante" balas Dita Datar lalu memainkan game diponselnya seolah tak menganggap ketiga orang tamu yang kini menatap dirinya

Tok tok tok

"Pasti mama sama papa,bentar ya tan,om" setelah mengucapkan itu,selin segera bangkit dan membukakan pintu dan benar mereka adalah orang tua nya

"Wahhh ada Fandi ternyata" sambut papa Dita sambil melepaskan jas dan dasi yang mencekek lehernya lalu menepuk pundak Fandi

Setelahnya duduk tepat disamping Dita yang sedang memainkan Game, dan mama dita yang kekamar setelah sebelumnya pamit dulu karna gerah belum mandi

Andri (papa Dita) melirik kearah Dita yang sibuk memainkan game lalu merampas ponsel Dita dan memasukannya kesakunya

"Papa!" Kesal Dita yang dibalas tatapan Acuh oleh papanya membuat dita hanya dapat pasrah pasrah saja

"Jadi,ada apa?" Tanya Andri sambil menatap kedua orang tua Fandi

"Saya cuman mau menanyakan lebih lanjut soal yang kemaren" ucap papa Fandi dengan nada yang berwibawa

"Kan sudah dibicarakan" balas Andri dengan santai lalu menyandarkan pungungnya di sandaran sofa yang empuk dan mengeluh nyaman,rasanya punggungnya sudah seperti retak karna duduk kelamaan di kursi pesawat

"Tapi kenapa tidak dipertimbangkan lagi?" Tanya Papa Fandi lagi seolah mendesak

"Kan sudah saya pertimbangkan" sanggah Andri lagi dengan senyuman nya

"Ahhh punggung papa rasanya mau patah,pengen ngerasain empuknya kasur nih,awwwww" ringis papanya sambil memegang punggungnya dengan wajah dibuat sesakit mungkin

Dita dan selin sudah mengulum tawanya sejak tadi,mereka tak tahan dengan tingkah jahil papa tersayang mereka ini,"Aduh dita! Punggung papa Encok,banyak nyamuk lagi" gerutu nya sambil menepuk nepuk tangan dan kaki

Fandi menggeram kesal,ia tau apa arti dari ucapan Andri,begitu pula dengan Ria dan suami nya juga tau apa yang dimaksud oleh Andri

Ria berdiri dengan angkuh disusul dengan papa Fandi yang juga berdiri,"yasudah kami permisi dulu" pamit Ria dengan wajah tak suka lalu melengos pergi

Sedangkan Papa fandi menatap Andri dengan wajah sopannya,"lain kali kami akan datang lagi,dan kami harap keputusan anda dapat berubah,coba dipertimbangkan lagi" ujar papa Fandi dengan sopan

Andri tersenyum sambil berdiri,"ibaratkan cintaku kepada istriku yang tidak akan berubah,ini juga tidak akan berubah" ucapnya santai sambil menaikan kakinya keatas kakinya yang lain

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang