💌ENVELOPE : 36💌

157 10 1
                                        

Bahagia aku tu,cukup cuman liat kamu
Senyum:)
(Bucinnnnya dirikuuu)

💌

Aero berlari kepinggir lapangan,ia menghampiri Bulan yang tengah duduk disana sambil memegang satu botol Air mineral,dengan segera Aero menyambar air mineral itu lalu meminumnya hingga tandas

Bulan tau ia salah,ia bahkan tidak tau apa apa mengenai amplop itu. Tapi,ia senang dengan Aero yang kembali sweet dengannya,pria itu bahkan lebih manis dari sebelumnya. Apa boleh Bulan melakukan ini untuk selamanya? Bulan tau ia salah! Tapi tetap saja,ia bahagia sekarang,dan bulan tak mau semuanya berakhir

Aero tersenyum saat ia menatap Bulan yang tengah mengelap keringat Diwajah dan Lehernya

Aero akan belajar menerima tanpa memberi. Ia akan menerima cinta orang lain tanpa mau memberi lagi,cukup ia memberikan cintanya yang lalu dan berakhir dengan sengsara

Ia akan membuka hatinya untuk orang yang mencintainya,biarlah ia belajar untuk menerima gadis ini

Dua pasang mata tengah memperhatikan mereka berdua. Arga menatap nyalang kearah Aero,kalau bukan karna Selin dan Bulan,sudah Arga pastikan kalau Pria itu akan berakhir dirumah sakit

Sebuah tangan menyentuh lengan Arga,lalu menarik pria itu pergi. Arga hanya menurut saja,ia tak mau selin marah lagi dengannya

Sedangkan Dita tengah berdiri ditengah lapangan dengan sebuah kardus dipelukannya. Matanya menatap lurus kearah Dua sejoli yang tak jauh darinya

Air mata Dita menetes,apa Aero sudah membaca Amplopnya yang ke 16 & 17 tadi, apa ini reaksi Aero untuk suratnya? Apa Aero membencinya?

Atau bagaimana jika Amplopnya jatuh? Atau amplopnya diambil orang lain? Atau mungkin sudah disapu oleh Piket?

Aero mengedarkan matanya menatap kesekeliling,lalu berhenti pada satu titik. Dimana seorang gadis tengah menatapnya Dalam,Gadis itu berdiri bagai patung dengan kardus yang ada dipelukannya

Perlahan tangan Aero terangkat dan jatuh kekepala Bulan,mengusapnya pelan membuat gerakan tangan Bulan berhenti,lalu..

Cup

Mata Dita membelalak lebar,dadanya sesak,kakinya lemas,kardus Dita Jatuh kelantai lapangan dan menjatuhkan semua yang ada didalamnya. Dada Dita terasa dituduk ribuan belati,sangat perih dan sesak!

Air mata Dita menetes,lidahnya terasa kelu,rasanya ia tidak mampu mengucapkan apapun. Didepannya ia dapat melihat dengan jelas bahwa Aero tengah mencium Pipi Bulan

Dalam sekali kedipan,air matanya tambah mengalir deras. Dita tak percaya atas apa yang ia lihat. Dita menunduk,ia tak mampu menyaksikan apa yang ada didepannya,kemudian Dita mengumpulkan semua barang barangnya yang jatuh lalu pergi dari sana dengan berlari tanpa berniat sedikitpun untuk menoleh kebelakang

Aero menangkap bayangan Dita yang menjauh dan pergi,lalu ia menjauhkan kepalanya. Menatap Bulan dengan senyum manis,lalu mengusap kepala Bulan lembut

Setelahnya Aero pergi dengan senyum yang memudar menjadi wajah yang super datar. Ntah kenapa rasanya dada Aero sesak,ia tak tau kenapa malah dia yang sakit hati

Aero hanya ingin agar Dita tau bahwa,Aero sudah bisa melupakan gadis yang telah menganggapnya 'asing'. Ia mau membuktikan bahwa dirinya tidak selemah itu!

Tapi kenapa Aero merasa sedih?

Bulan mengerjapkan matanya,ia tak percaya apa yang baru saja terjadi. Bulan tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya,rasanya ia sudah terbang kelangit. Astaga! Bulan sangat senang! Bulan lalu berbalik dan berjalan menyusul Aero dengan senyum nya yang mengembang

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang