💌ENVELOPE : 37💌

160 10 0
                                        

Faktor utama adanya kata menyerah
Adalah perkataan orang lain

💌

Dita membasuh wajahnya,lalu menatap dirinya yang ada dipantulan cermin. Menyedihkan! Itulah gambaran Dita sekarang

Matanya yang bengkak,rok-nya yang basah,Wajahnya yang memerah,seragam yang berantakan,Dasi yang sudah miring.

Dita membasuh lagi wajahnya, sekarang sudah jam pulang! Dan Dita masih saja Ditoilet, semua pertandingan berjalan lancar.

1 jam Dita menangis di ruang OSIS,membuat ia ketiduran. Untung saja ada anggota OSIS yang membangunkan Dita,kalau tidak pasti gadis itu akan bangun besok

Dita mengambil beberapa helai tisu,lalu mengelapnya kewajah, setelahnya ia merapikan seragamnya lalu keluar dari toilet

Dita menyandang tasnya di bahu kiri,matanya menatap datar,ia keluar dari gerbang sekolah tepat jam 6 sore.

Dita mengeluarkan ponsel barunya,ia lalu memesan taksi online. Setelahnya kembali memasukan lagi ponselnya. Sebuah mobil berhenti didepan Dita,Dita tampak masih diam,kaca mobil kemudian terbuka.

"Mbak,yang pesan taksi ya?"

Dita mengangguk,lalu ia masuk. Ia harus berjaga jaga,jangan sampai kejadian yang lalu terulang,dimana Ia mengira kalau Fandi adalah taksi online dan malah masuk ke mobil pria itu

Selama perjalanan,Dita hanya memandang keluar jendela,kepalanya ia sandarkan kesana. Ia memperbaiki kacamatanya yang merosot,lalu sebuah hal membuat Dita membelalakan matanya,"Pak! Cobak stop dulu pak"

Dita memicingkan mata,memastikan apa yang ia lihat. Seketika matanya kembali ber-air,ayolah Dita! Jangan lebay! Gitu aja nangis!

"Pak jalan lagi pak" pinta Dita dengan kepala tertunduk

Duta mengusap pipinya,tidak! Ia tidak boleh lemah! Ini hanya cinta monyet! Jangan sampai terbawa arus begini!

💌

Aero memberhentikan motornya tepat didepan sebuah warteg dipinggir jalan,Bulan turun dari motor Aero,lalu mengikuti Aero yang masuk kedalam warteg

Mereka duduk di bangku panjang setelah memesan makanan dan minuman. Waktu sudah menunjukan pukul 6 lewat sore,mereka tadi habis pergi jalan jalan ke mall, sekiranya 2 jam mereka main main disana

Aero menatap Bulan yang tengah memainkan ponsel,ia tak menyangka gadis selugu dan sesederhana bulan lah yang mengirim surat padanya

Bulan gadis yang baik. Itulah yang ada dipikiran Aero. Aero tak tau apa yang ia perbuat dilapangan akan berujung bagaimana,ia bahkan tidak bisa melihat Reaksi Wajah Dita tadi. Ia tak tau,dan rasanya tidak ingin tau. Tapi hati Aero merasa sedih!

Ahh sudahlah! Gak usah mikirin orang yang gak mikirin lo sama sekali

"Kak" Aero tersentak. Bulan menyadari Aero dari tadi melamun,apa yang dipikirkan pria ini? Apa tentang si pengirim surat lagi?

"Dari tadi makanannya udah datang loh kak" tutur Bulan dengan mata mengode kearah nasi yang ada dihadapan Aero

Aero mengangguk,ia lalu melahap makanannya. Memang Aero baik kepadanya,tapi Bulan tau kalau pikiran dan hati pria itu bertentangan

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang