💌ENVELOPE : 40💌

231 21 3
                                    

Belajarlah dari tanah
Berani diinjak,dan dia pula
Akhirnya Yang mengubur

💌

Dita memasuki Rumah bersama dengan Anin yang ada disampingnya

Disofa sudah ada Andri dan Kristan serta mamanya juga.

Dita dan Anin saling tatap lalu tersenyum lebar,"Papa? Bang Kristan?!" Seru mereka berdua

Sontak ketiga orang yang tadinya serius menonton TV langsung menoleh dan mendapati Dita Serta Anin diambang Pintu

Dengan cepat Dita langsung memeluk Papa nya begitu pula dengan Anin yang langsung memeluk Kristan

Dita menatap kedua pria yang sangat ia sayangi ini,tak menyangka mereka akan pulang sekarang

"Kok bisa kesini?" Tanya Dita lalu duduk disamping Andri

"Nenek lagi sakit,kita harus jenguk,jadi Nanti malam kita berangkat"Jelas Kristan sambil memakan keripik ditoples yang Anin peluk

Mereka harus berangkat malam hari agar sampai di rumah neneknya itu pas pagi hari,ya karna perjalanan yang jauh yaitu ke kota pekanbaru

Dita bergumam, berarti ia akan libur sekolah dalam beberapa Hari,baguslah! Setidaknya ia harus menenangkan diri dulu

"Nenek sakit apa ma?" Tanya Anin kearah mamanya

"Kanker" lirihnya pelan

Anin terenyuh,pasti mama nya sedih sekali. Apalagi kanker kan penyakit mematikan

"Yang sabar ya ma,Nenek pasti sembuh!"

💌

Aero membuka pintu Rumah dengan pelan,kepalanya menyembul kedalam rumah dengan badan yang masih diluar

Keadaan Rumahnya sedang sepi,apa mami nya belum pulang? Papinya juga kan? Semoga aja!

Dengan pelan,Aero menutup pintu rumahnya berusaha tak membuat suara sekecil mungkin

Setelahnya melangkah dengan jinjit,agar tidak bersuara,Aero tersenyum saat dirinya sudah ada ditangga

Oke! Dikit lagi! Aero lalu bernapas lega saat sudah ada didepan kamarnya. Lalu tangannya membuka pintu kamar yang tidak terkunci

"Tara! Papi pulang!"

Bahu Aero merosot,didepannya ada papi dan maminya yang tengah tersenyum lebar dengan tangan yang merentang

Papa Aero yang melihat Aero murung begitu jadi bingung,kenapa anak nya ini?

"Kenapa kamu? Gak senang ya kalau papi pulang?" Tanya papi Aero dengan wajah yang heran

Aero menggeleng,lalu tersenyum lebar,"Senanglah,papi Aero yang ganteng udah pulang. Sini penyuk! Penyuk!" Tutur Aero sambil merentangkan kedua tangannya mengajak papinya berpelukan

Dengan cepat papinya berhambur kepelukan Aero. Aero tersenyum lebar begitupula dengan papinya

Perlahan pelukan mereka mengendur,"Kamu tau,papi pulang karna apa?" Tanya Papinya dengan senyum yang belum luntur

"Karna rindu sama Aero dong! Aero kan emang ngangenin" celutuk Aero membanggakan diri

Papi Aero tersenyum,namun sedetik kemudian wajahnya berubah garang,"Papi ditelepon sama Guru kamu,katanya kamu berantem,Mau sok jagoan kamu hah?!" Marah papi Aero dengan tangan menarik kuat telinga Aero

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang