💌ENVELOPE : 22💌

150 15 0
                                    

Kebahagiaanmu adalah
Kesakitan buat aku

💌


Dita merapikan seragamnya, Koridor sudah sepi,karna baru saja bel masuk berbunyi. Dita harus menuntaskan panggilan alamnya,karna itulah ia lama

Dita mengikat rambutnya kuncir kuda karna merasa kepanasan,ia tampak mengipas ngipaskan tangannya keleher agar tidak kepanasan. Sesekali mengusap wajah dan leher nya yang sudah basah karna Keringat

Fiuhhh

Dita Terkejut! Ia melirik kesampingnya,dimana Ada Aero yang tengah mengipasi dirinya dengan potongan kardus. Sejuk!

Tapi Pria itu tidak melihat kearahnya,Aero hanya melirik kearah samping,tapi tangannya tetap bekerja mengipasi Dita membuat Dita bingung

"Lo kenapa?" Tanya Dita bingung

"Lo kan kepanasan,ya gue kipasin" jawab Aero tanpa mengubah posisi kepalanya

"Ya kalau itu makasih! Tapi kenapa ngadap sana?" Tanya Dita lalu pindah posisi tepat menghadap arah pandang Aero

Aero membulat kan matanya,ia langsung memutat lagi kepalanya kearah sebaliknya,lalu tangannya mengipasi dita lagi

"Kenapa gak mau liat gue?"

"Itu...gue...gue lagi...lagi sakit mata"

"Sakit mata?" Tanya Dita sambil memiringkan kepalanya menghadap kewajah Aero

Mata Aero kembali membulat,jarak wajah mereka sangat dekat. Kenapa gadis ini kepo banget sih?!

Jantung Aero berpacu kencang,Napasnya tertahan tergantikan dengan hembusan napas Dita yang menerpa wajahnya lembut

"Kenapa?" Tanya Dita lagi tanpa mengubah posisinya

"Jangan liat gue!" Bentak Aero dengan kardus yang ia pake menutupi wajahnya

Dita tambah heran, ia tak tau ada apa dengan Aero. Kenapa dengan pria itu?

"Gue sejelek itu ya sampe lo gak mau liat gue?" Tanya Dita sambil berdiri didepan Aero setelah memundurkan langkahnya

"Gak! Lo cantik kok,Cewek kan emang cantik" balas Aero tanpa memindahkan kardusnya

"Terus kenapa lo gak mau liat gue?"

"Gue sakit mata"

"Bohong!"

"Beneran! Gue sakit mata"

"Bilang aja gue jelek"

"LO ITU CANTIK BODOH!" Teriakan Aero menggelegar di koridor yang sepi. Wajahnya memerah,tangannya meremas Kardusnya dengan kuat

Matanya langsung menyorot kearah dita. Sementara Dita menganga lebar,ia tak tau kalau reaksi Aero akan selebay ini

Senyum Dita melebar,ia menatap Aero menggoda,"Jadi ceritanya,lo bilang gue cantik ni?" Tanyanya dengan senyuman licik

"Gue mau kekelas! Nih,kipas sendiri" ucap Aero lalu pergi setelah memberikan potongan Kardusnya kepada Dita

Dita masih tersenyum,ia menyandarkan tubuhnya ketembok lalu menatap kardus yang ada ditangannya,kenapa akhir akhir ini pria itu mendekati dirinya?

"Seneng banget kayaknya" Dita langsung berdiri tegap,ia menatap Fandi yang ada disampingnya. Pria itu sedang memandang punggung Aero dengan tangan dimasukan ke saku celana

Dita mencoba tidak peduli,ia melangkah hendak pergi, namun tangannya malah dicekal oleh Fandi dan di hempaskan ke tembok

Dita meringis kecil,punggungnya menghantam tembok lumayan keras. Fandi emang gila! Gak pernah berubah!

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang