53 - Butuh Teman ✨

1K 232 6
                                    

Raffael bingung dengan adiknya yang semakin tidak jelas itu. Ketika ia dan orang tua menghampiri Sarah di kamarnya, rupanya Sarah hanya mengamuk dan meronta-ronta karena Wi-Fi di rumah yang mati. Ada-ada saja.

Mereka pun meninggalkan gadis itu setelah tahu bahwa apa yang terjadi hanya masalah sepele.

Kini, Sarah menangis di atas kasurnya. Keringat dingin turun dari dahi sementara gigi sibuk menggigit jari. Pandangan Sarah tertuju pada ponselnya. Di sana, tertera sebuah pesan yang dikirim oleh Tazri.

Sarah sangat terkejut membaca itu, ia baru saja ingin mengirim balasan, tetapi ternyata Wi-Fi rumah mati sedangkan kuota internetnya habis.

Sarah tak percaya bahwa Tazri mengajak putus di waktu yang amat tidak tepat.

Gadis itu kembali menangis. Sudah berapa kali ia menangis untuk laki-laki ini, sudah berapa kali Sarah berjuang untuk laki-laki ini, sudah berapa kali Sarah membiarkan dirinya tenggelam dalam konflik batin demi Tazri. Namun, ia tetap suka dan tetap kembali walau sakit sekian kali. Terus begitu, tanpa henti.

Ia jadi teringat di malam Nayla dan Raffael pergi ke acara reuni SMP, saat itu ia mendapatkan pesan bahwa Tazri datang ke sana diam-diam tanpa mengabari Sarah.

* * * *

Sarah masuk ke dalam rumah lagi ketika Raffael dan Nayla sudah berangkat ke prom. Ia kembali membuka ponselnya untuk melanjutkan kegiatan chatnya dengan Tazri. Akhir-akhir ini laki-laki itu sudah jarang membalas pesannya lagi. Sarah mulai curiga akan sesuatu.

Tazri : Aku ada urusan sama bunda, tunggu sebentar ya.

Sarah : Urusan apa?

Sampai situ, balasan tak kunjung datang padahal status Tazri tetap online. Sarah pun mengirim chat ke salah satu teman SMP-nya yang bernama Yuni untuk sekadar bertanya.

Sarah : Yun, lo datang ke acaranya Kaka Haryan?

Yuni : Pasti dong.

Yuni : Lo di rumah Kak Haryan bagian mana? Mau ketemu.

Sarah : Gue di rumah.

Yuni : Loh, kenapa?

Sarah : Tazri nggak mau datang katanya. Gue ngikut.

Yuni : Loh???

Yuni : Tazri datang loh ke sini. Gue kira sama lo.

Sontak Sarah berdiri di atas kasurnya. Tazri mulai membuat Sarah kesal lagi. Gadis itu menyisir rambut ke belakang dengan jarinya lalu menarik napas dalam agar kebiasaan menjengkelkannya berhenti.

Sarah : Lo liat dia datang sama siapa?

Sarah kehilangan niat untuk mengetikkan kalimat itu setelah membaca satu pesan yang baru saja dikirim oleh Yuni.

Yuni : Oh ya, ternyata dia datang bareng sama Niar.

Yuni : Btw, kakak lo bawa siapa? Pacarnya.

Yuni : Cakep tau.

Yuni : Dari tadi gue liat si Tazri nggak ngalihin pandangan dari cewek yang dibawa kakak lo.

Sarah terdiam. Perlahan tangannya mengepal. Tazri mulai lagi kembali menjadi seseorang yang tidak ia harapkan setelah hampir satu tahun bersekolah di Smantaraya. Laki-laki itu kalau sudah mendapat lirikan baru pasti akan melupakan Sarah setelah ini.

Heiyo Nayl! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang