Aroma Penenang Jiwa

388 53 52
                                    

malam lontong semua! nama akun aku udah ganti tapi tetap mau manggil kalian lontonger. wakakakak.

aku gak tahu ya ini kenapa kok bab coretan seohyun gak keluar notif sampe sekarang. jadi buat kalian yg nunggu sering-sering cek aja setiap malam jam 8-9. aku up sekitar jam itu.

YANG PELIT VOTE APALAGI KOMEN PERGI SANA! 😠😠😠

*

"Seohyun Shi, biar aku saja yang membuatkan makanan. Anda duduklah!"

Seohyun mengerjap kikuk karena selama ini terbiasa menyiapkan makanan tanpa bantuan. Kini sebagai istri dan tinggal di mansion yang disediakan mertua agak datangkan canggung juga sungkan. Dia lalu melayangkan protes, "Memangnya aku tidak boleh bantu ya? Masakanku mungkin biasa saja tapi kau bisa mengajari, 'kan?"

"Oh, maaf, tolong jangan salah paham, Seohyun Shi!" sahut wanita memakai celemek biru sambil menunduk-nunduk. "Kami di sini memang untuk melayani dan tidak maksud merendahkan Anda, tolong maafkan aku jika-"

"Ah, kalau begitu biarkan aku ikut memasak ne? Dan tolong beritahu juga apa yang biasanya istriku sukai."

"Ba-baik, Seohyun Shi."

Yoona mendengar percakapan dari balik pilar pekarangan, obrolan di dalam membawakan senyum di bibir. Jemarinya terangkat ingin menghirup sisa-sisa minyak wangi Seohyun, sedikit memudar dan menghilangkan senyum. Dia bisa saja ke kamar dan mengoleskan cairan beraroma hangat itu ke jemari tapi yang teroles di pusar Seohyun jauh lebih menenangkan. Namun, mau menarik Seohyun pun justru meragu karena akan mengusik kesenangan di sana yang tengah menghidangkan salah satu makanan favoritnya.

"Sabar sebentar."

Kaki beranjak kembali berolahraga ringan di pekarangan bersama Raeo, anjing pemberian Yuri yang sudah dia rawat sekitar setahunan. Dan Seohyun adalah satu-satunya orang yang mampu menaklukkan hati Raeo dalam waktu cepat. Jessica dan Krystal saja enggan didekati Raeo, tapi Seohyun justru memiliki daya tarik di mata anjing bichon ini.

"Guk guk guk!"

"Raeo, Raeo," panggil Yoona melihat si putih kecil berlari masuk ke dapur. Dia menyusul sebelum anjing kecilnya mengganggu ART yang memasak maupun bersih-bersih.

"Guk guk!"

Raeo menggonggong dan melompat-lompat ke tubuh Seohyun, mungkin dia lapar atau justru ingin digendong. Seohyun terperingis lalu meminta dia duduk diam kemudian mengambilkan kuning telur. Lap! Dimakan, baik, Raeo lapar dan ingin diberi makan langsung dari tuan barunya.

"Aaahh, aku bahkan belum makan," ujar Yoona menipiskan bibir.

"Ada banyak, Eonnie, duduklah! Segera kuhidangkan di meja," sahut Seohyun sekali lagi memberikan kuning telur ke Raeo membuat Yoona menghela napas. Iri tampaknya karena anjing putih kecil sudah mencuri perhatian istri yang seharusnya dia miliki lebih dulu.

Sop babi gochujang, nasi bawang putih, dan kimchi sudah terhidang. Ada teh hangat tanpa gula pula. Seohyun duduk di sisi Yoona memulai sarapan setelah menyiapkan sepiring kecil berisi tiga butir telur kuning untuk Raeo. Mereka sarapan tanpa banyak mengobrol sedangkan dalam benak Seohyun tertancap kegelisahan. 'Apa eonnie suka?' atau semacam 'Apa ada yang kurang?'

"Baru ingat jika Jessica eonnie memberi voucher villa selama dua malam. Bagaimana kalau berangkat besok pagi? Mumpung masih cuti dan minggu depan kita sudah bekerja lagi."

Sunyi. Seohyun terkesima melihat Yoona mengambil nasi dan sop lagi, lega kalau istrinya suka dan menikmati masakan pertama di hari pertama setelah pernikahan.

Sore Itu Lonceng BerbunyiWhere stories live. Discover now