malam, lontongers. gimana menu kalian hari ini? aku makan tumis kangkung sama ayam panggang hari ini.
*
*
"Tidak, Irene, tidak!" tegas Yoona usai mendengar keinginan Irene untuk melanjutkan pekerjaan setelah melahirkan dan memberikan seluruh hak asuh kepada Seohyun. "Kau adalah ibu dan mengapa harus meminta orang lain merawat anakmu?"
"Yoongie, selama aku masih bisa bekerja bukankah lebih baik bekerja dulu? Lagi pula, dengan begini Seohyun punya kesempatan yang dulu sempat terlewat. Apa salahnya-"
"Dia memintamu begini?"
Irene berdecak kesal, "Aniyo, aku yang menginginkan ini. Biarlah Seohyunnie undur diri dari pekerjaan dan menghabiskan waktu bersama bayi kita!"
"Apa kau mau melepas tanggung jawab sebagai ibu?"
Lagi-lagi Irene berdecak atas tuduhan kedua Yoona. "Kau ini ayah dan suami macam apa? Tadi menuduh Seohyunnie dan sekarang menuduhku. Yoongie, aku yakin Seohyunnie adalah orang paling tepat karena dia juga berjanji merawat anak kita seperti anaknya sendiri."
"Ya, tapi tidak memberikan seluruh tugasmu padanya dan meminta dia berhenti bekerja. Irene ah, realistislah sedikit!"
"Bagaimana jika ternyata Seohyunnie mau?"
Yoona melempar pandangan tajam melihat keyakinan di wajah Irene, tidak paham mengapa istrinya bersikeras ingin tetap bekerja dan memberikan tanggung jawab pada istri pertama. Memang dengan begini Seohyun punya kesempatan merawat dan menghabiskan waktu bersama anak mereka, tapi di sisi lain dia tak bisa meminta Seohyun berhenti bekerja. Tidak etis saja karena bagaimana juga Irene lah yang seharusnya berhenti bekerja dan merawat bayi mereka.
"Dia pasti akan menyayangi anak kita dan menjadi ibu yang baik, tapi bukan berarti akan mengundurkan diri dari pekerjaan yang dirutini sejak lama. Irene, di luar sana banyak ibu ingin membesarkan sendiri anak mereka. Para ibu yang harus bekerja demi tuntutan ekonomi kerap dilanda sedih saat harus meninggalkan anak. Mereka terus berada dalam kecemasan, bagaimana jika anak-anak terluka? Apakah makan dengan baik? Belajar apa anak mereka hari ini? Yeobo, jika posisimu dan Seohyun ditukar, dia pasti memilih merawat anaknya sendiri daripada memberikan tanggung jawab pada orang lain."
*
Di kamar sebelah Irene dan Yoona berdebat kecil, di kamar ini Seohyun mengeluarkan pakaian bayi yang dulu dia dan Yoona beli untuk anak mereka. Sudah setahun lamanya tapi masih sangat bagus karena dibungkus plastik dan ditata, tak lupa setiap bulan selalu dilap bagian luar supaya menghindari debu. Sekarang pakaian mungil ini akan menjadi milik Irene dan berpindah ke kamar sebelah. Bukan dia yang akan memakaikan jahitan kain bercorak hewan-hewan lucu ke tubuh si kecil melainkan Irene.
"Sayang, maaf, pakaian ini tidak bisa Eomma pakaikan untukmu! Sebaliknya biar dipakai adikmu, ne. Kau tahu, Nak? Eomma justru seperti melihatmu kembali ke dunia." Seohyun sesunggukkan teringat akan bayi kecil yang gagal dijaga dan harus berpisah dari keluarga.
"Seohyunnie," lirih Yoona dari celah pintu.
Sebegitu menaruh perhatian pada pakaian si kecil Seohyun sampai tidak sadar bahwa Yoona telah berdiri di balik punggung. Cukup lama untuk melihat Seohyun merapikan pakaian sampai terisak antara sedih dan rindu. Dia sendiri juga tak bisa menahan air mata mengingat kejadian tahun lalu, hari paling tidak ingin dia alami atau kenang.
"Seohyunnie, mengapa kau menangis?" tanya Yoona bergetar duduk di sisi Seohyun dan menyeka air mata itu. "Anak kita akan sedih di sana jika melihat ibunya menangis. Dia pasti terluka karena harus pergi tanpa punya kesempatan berada di pelukan kita."
YOU ARE READING
Sore Itu Lonceng Berbunyi
Fanfiction'Maukah kau menjadi sahabatku lagi?' -Yoona- 'Saat mataku terpejam kebersamaan ini akan berakhir dan waktu berlalu sangat cepat.' -Seohyun- 'Biarkan aku menjadi ibu dari anak-anakmu!' -Irene- 'Aku adalah orang yang mencintaimu tanpa henti, tanpa lel...