Sejatinya Wanita Adalah?

224 30 54
                                    

malam, para lontong! makan sate padang enak kali ya tong. sate terenak sedunia. satu-satunya sate yang selalu jadi pandangan pertama. wkwkwkwk

*

*

DOR!

"SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA!"

"CHUKKAE!"

Seohyun tercengang melihat ruangan kerjanya tidak tampak formal seperti biasa. Hiasan pita di dinding dan sudut langit-langit, hampir semua pegawai memakai topi kerucut, balon pun ada di mana, dan paling tidak disangka lagi Yoona serta Irene ada di sini. Keduanya memegang kue ulang tahun dan bergabung dengan para karyawan. Bagaimana mungkin? Mobil pergi membawa Yoona dan Irene setelah dia keluar dan masuk ke lobi.

"Kami langsung masuk parkiran saat dirimu melewati pintu masuk kantor. Dan di lobi tadi Soyou sengaja menahanmu sampai kami tiba di sini," ujar Yoona memahami kebingungan istrinya.

"Ouh hehehehe," cengir Seohyun kikuk bercampur malu karena setelah orang tuanya pergi dan berpisah dari Chung Ah, tidak ada lagi yang menyiapkan acara kejutan begini. "Ehmm, kaliaann mengapa repot-repot begini?" ujarnya lagi melihat sederet rekan kerja.

"Seohyun ah, kami senang sekali bisa menyiapkan ini. Hitung-hitung bisa sarapan enak sepuasnya. Hahahaha," ujar seorang karyawan menunjuk deretan makanan.

"Hahahaha, benar sekali. Kami sengaja berangkat pagi-pagi tanpa sarapan agar bisa menikmati hari ini."

"Seohyunnie, kajja tiup lilin dan potong kue!"

Irene menarik Seohyun ke tengah-tengah dan memberikan pisau kue. Dia lalu menyalakan lilin ingin Seohyun berdoa terlebih dahulu. Tepat setelah Seohyun meniup lilin, Yoona langsung mengecup pelipis dan mengusap-usap kepalanya disusul pelukan. Hal tersebut ternyata tak sepenuhnya membuat semua orang terpukau, karena Irene kurang suka melihat orang yang mencintai dan dia cintai berbuat manis pada orang lain apalagi di depan orang banyak. Meski kenyataan Seohyun lebih dulu memiliki Yoona sebagai status istri.

Sementara di sisi lain Soyou sebagai rekan dan sahabat Seohyun pun kurang menyukai keberadaan Irene di sini. Usai melihat kekagetan serta senyum palsu istri muda Yoona, dia makin tidak suka. Namun, mau tak mau harus kembali tersenyum karena ini adalah acara ulang tahun sahabatnya.

"Gomawoyo, ini sangat luar biasa" ucap Seohyun berbinar melihat Yoona dan Irene bergantian.

"Mian, kami sangat terlambat mengetahuinya, Hyunnie."

"Tak apa-apa, Irene ah. Aku benar-benar senang hari ini," tutur Seohyun menatap liontin pemberian Irene melingkar di lehernya.

Usai berjanji akan menyayangi janin Irene dan pertemuan dengan Yoona tempo lalu, ada beberapa perubahan terjadi. Mulai dari Irene mencoba bangun lebih pagi dan ikut membantunya di dapur atau Yoona mengajak agar ketiganya menonton dan makan malam bersama di luar. Hal paling tidak disangka-sangka lagi adalah kejutan ulang tahun di kantor. Sebenarnya Seohyun tak pernah berharap ada pesta kejutan begini karena harapannya adalah cukup dianggap, dijadikan teman bukannya orang asing yang dikasihani atau diberi tempat tinggal. 

Sayang, kebiasaan baru Irene tidak berlangsung lama karena hanya berlangsung sepekan. Dia kembali bangun seperti biasa dan duduk di meja tepat makanan dihidangkan. Sesekali mengeluh tidak cocok dengan masakan dan meminta dimasakkan yang lain. Setiap kali melihat Yoona di dekat Seohyun dia kerap datang mengeluh ini-itu sambil menggelayut.

"Yoongie," panggil Irene manja memeluk Yoona dari belakang padahal suaminya tersebut sedang mengaduk sup.

"Wae?"

Sore Itu Lonceng BerbunyiWhere stories live. Discover now