Pergi Untuk Kembali

309 42 44
                                    

malam, lontong-lontongku. aku ketik ini pas lagi laper, pengen lontong mie tapi mager. mau order lewat ojol kok gak ada promo. hadeuh, mengenaskan sekaleeeeee.

*

*

Gurat wajah semringah seketika datar mendengar cuitan wanita di balik tirai. Goresan berbentuk sketsa wajah di kanvas tidak menarik lagi. Ditaruh kuas ke meja sembari menoleh ke punggung tegang berbalut kaos hitam. Pikiran mencerna sesaat tak menimbul suara apapun selain hembusan angin dari hidung.

"Aku pergi untuk kembali, Jisoo ah. Memenuhi janji kami terdahulu yang tertunda karena keadaan," tutur wanita menyisir poni ke belakang dan masih terus melempar pandangan keluar jendela. "Cinta ini masih sama."

"Dia sudah menikah, Irene. Jangan merusak rumah tangga orang lain!" ujar wanita bernama Jisoo menatap sedih keputusan sahabatnya. "Dulu kau pergi tanpa sepatah kata dan kini kembali ingin memisahkan dua orang yang sudah berikrar?"

"Yoona pasti masih mencintaiku. Dia menikah karena perjodohan bukan cinta."

"Cinta saja tidak cukup dalam pernikahan. Lagi pula, bagaimana seseorang yang pergi tanpa salam masih berani menyebut cinta?"

Irene sontak menoleh melempar pandangan nanar, "Kau tahu alasannya, Jisoo ah! Kepergianku juga demi dia."

"Tapi caramu tidak benar dan semakin tidak benar bila memilih kembali. Kwon Yoona sudah menikah. Bersihkan pikiranmu, Irene! Mungkin keadaanmu adalah cara takdir memisahkan kalian."

Jisoo mendengus meraih kuas lagi tapi tak kunjung melukis. Dia telanjur kesal atas perdebatan singkat ini dan tak mau merusak karya seninya. Dikembalikan kuas ke tempat asal senada tubuh terangkat meninggalkan ruang kerja juga wanita keras kepala di sana. Melangkah makin jauh mencari tempat atau menemukan sesuatu untuk menenangkan diri, itu jauh lebih baik.

*

"Mereka benar-benar harus bayar mahal!" hardik Yoona memakai jam tangan. "Cutiku diusik semacam begini."

"Eonnie, sudahlah, yang penting semua sudah jelas dan hanya pers saja untuk menjelaskan semuanya." Seohyun menyemprotkan bodyspray ke badan Yoona. "Banyak-banyaklah tersenyum dan jangan tunjukkan kemarahan karena Eonnie tidak salah."

Yoona tak mengerti lagi mengapa Seohyun bisa begitu sabar sementara di hatinya masih ada sisa-sisa kejengkelan walau sudah terbukti tidak bersalah. Dia semakin tidak enak hati pada istrinya yang senantiasa menemani sejak awal pernikahan begini. Yoona tak menyangka ada orang bisa melakukan kejahatan dan menghambat kebahagiaan orang lain demi popularitas. Lebih tak disangka lagi Seohyun di sisinya melalui ini seperti tidak terjadi apa-apa.

"Tiga jam lagi aku kembali. Dan-"

"Guk guk guk!" Raeo datang dan melompat-lompat mengelilingi tubuh kedua tuan.

"Dan kau," panggil Yoona mengangkat Raeo ke timangan. "Temani Seohyunnie seperti biasa, arraseo?"

*

Pers telah berakhir dan terbukti mana benar mana salah bahkan sejak video penyelidikan tersebar. Atas dasar itu pihak pesaing tak bisa berkilah lagi dan mengaku sengaja meretas akun Yoona. Selain ingin menggulingkan Penerbit Dong Bang Shin Ki mereka sengaja mencemari nama Yoona sebagai editor dan layouter terbaik. Pada akhirnya pimpinan dan peretas dijebloskan ke penjara yang seketika membuat redaksi anjlok mengalami kehancuran.

Kedua penulis yang menuduh sampai menghujat Yoona di sosial media meminta maaf secara pribadi. Meski ingin marah tapi keadaan baik menahan ego. Dia berusaha memaafkan meski ada sedikit sakit hati perihal umpatan tempo lalu. Well, manusiawi. Sebaik apapun seseorang pasti ada rasa sakit hati apalagi dituding bukan-bukan.

Sore Itu Lonceng BerbunyiWhere stories live. Discover now