malam, lontong-lontong kesayangan aku. jangan lupa bahagia hari ini karena selalu ada yg berbahagia di atas penderitaanmu, jadi teruslah semangat dan tebarkan senyum meski senyum kejahatan sekalipun. wakakaka.
anyway ges, kok mie instan buatan orang lain enak banget ya? beda rasa sama aromanya.
*
*
"Imoooooo!" seru suara menggemaskan disertai derap langkah. Ternyata si ponakan yang sudah tampak elok memakai setelan kaos dan celana selutut tak lupa memakai sepatu dan kaos kaki berenda. Di jarinya menggenggam tali yang tersambung ke badan Raeo. Lari kecil membuat ransel di balik punggung terpantul-pantul. "Immooo!"
Hap!
"Imo. Muach."
"Muach," kecup Yoona di pipi Sinb. "Wahhh, Sinb bawa apa di sini?"
"Buku gambar, Imo. Tadi Jung imo mengajari Sinsin menggambar dan hasilnya bagus. Yul eomma harus lihat nanti."
"Dia tak sabar menunjukkan gambar pada Yul jadi kami kemari sekalian jalan-jalan," terang Jessica tersenyum melihat Yuri mengatur jalannya syuting.
"Imo, Imo mau lihat tidak?"
"Bolehkah? Tentu."
Yoona menurunkan Sinb dari gendongan dan membantu buah hati sang kakak mengeluarkan buku gambar. Di halaman pertama langsung menunjukkan gambaran 5 orang dewasa, 1 anak kecil, dan anjing kecil putih. Gambaran anak-anak, bagian kepala dibuat bulat seperti telur diberi titik mata tak lupa lengkungan senyum dan tubuh serta kaki-tangan sebatang satu garisan lalu ditutupi gores pakaian alakadar.
"Wahh, ada siapa saja di sini?"
Telunjuk kecil Sinb menunjuk tubuh paling kanan. "Ini Yul eomma, Sinsin, Sica eomma, Jung imo, Yoong imo, Seo imo, dan Raeo. Bagus tidak?"
"Bagus sekali, Sayang. Imo sangat suka, Sinb pandai membuatnya."
"Nanti Sinsin akan buat lagi saat sudah punya adik."
Yoona mengangkat alis lalu memandang kakak ipar yang tak kalah heran. Jika Jessica saja bingung, apalagi dia yang tidak seatap keluarga kakaknya. Namun, bisa jadi ini adalah bibit pemikiran dari Yuri bahkan Krystal tanpa sepengetahuan Jessica.
"Adik? Sinb mau punya adik?" Sinb tercengir memanggut. "Tapi bukan adik dari eomma. Jung imo bilang nanti Yul eomma dan Sica eomma tidak sayang Sinsin lagi. Tidak mau."
Jessica memutar bola mata mengerti maksud buah hati. Sinb tidak mau adik atau dengan kata lain tidak mau dia dan Yuri mengadopsi anak lagi karena takut kasih sayang akan terbagi atau lebih condong ke adiknya nanti. Hanya saja pertanyaan lain belum terjawab. Jika Sinb tidak mau adik angkat, jadi siapa 'adik' yang dimaksud? Membingungkan.
"Sinb mau adik dari Yoong imo dan Seo imo."
Apa? Bagaimana?
"Ne?" kaget Yoona berusaha menahan agar senyuman masih menetap di bibir.
"Yul eomma bilang cepat atau lambat Sinsin akan punya adik dari Yoong imo dan Seo imo. Sinsin janji akan menyayangi adik Sinsin nanti, Imo. Tapi Imo akan tetap menyayangi Sinsin kan?"
Yoona lantas memeluk tubuh kecil Sinb dan memberi anggukan. "Imo selalu menyayani Sinb. Janji!" jawab dia agak serak seiring air mata berkaca-kaca haru mendengar lontaran lugu barusan.
Sinb adalah wujud kasih sayang tiada tara dari Yuri dan Jessica. Tentu saja, Yuri dan Jessica adalah sesama jenis hingga tak bisa membuahi dan tak mau dibuahi meski lewat donor sperma. Satu-satu jalan adalah adopsi dan hal tersebut mengundang murka Kwon sajangnim. Hingga detik ini Jessica, Sinb, dan Krystal tak pernah menginjakkan kaki di kediaman Kwon di Busan.
YOU ARE READING
Sore Itu Lonceng Berbunyi
Fanfiction'Maukah kau menjadi sahabatku lagi?' -Yoona- 'Saat mataku terpejam kebersamaan ini akan berakhir dan waktu berlalu sangat cepat.' -Seohyun- 'Biarkan aku menjadi ibu dari anak-anakmu!' -Irene- 'Aku adalah orang yang mencintaimu tanpa henti, tanpa lel...