Studio adalah tempat favorit Woozi. Ia keranjingan bekerja karena itu adalah hobinya sekarang, membuat musik, mencoba berbagai macam melodi, menulis lirik, apapun yang berkaitan dengan musik. Bahkan ia sering lupa pulang ke asrama, menjadikan studio sebagai rumah keduanya. Apalagi ketika tenggat waktu comeback grup boyband-nya mulai terlihat. Ia akan memastikan semuanya berjalan dengan baik agar bisa memberikan yang terbaik kepada pendengarnya.
Biasanya, sebelum memulai comeback, Woozi mengecek bank music, mendengar lagu yang sudah pernah dibuatnya satu per satu. Mengecek lagu manakah yang bisa ia masukkan ke dalam album mereka yang baru atau menjadikannya main single. Kalau menurutnya belum ada cocok, maka Woozi akan berselancar di internet, mencari referensi musik yang cocok dengan tema yang akan mereka ambil.
Seperti sekarang. Woozi berselancar di internet, membuka soundcloud untuk mencari inspirasi. Beberapa akun sesama produser sempat muncul, ia mendengarkan demo mereka satu per satu lalu mencari rekomendasi lain laman Soundcloud-nya.
Saat merasa stuck, Woozi membuka catatan dalam ponselnya. Mengecek beberapa referensi yang pernah Bumzu dan anak-anak Prismfilter berikan kepadanya.
Gum
Woozi mengetikkan nama itu pada soundcloud, menemukan foto profil berupa gambar permen karet yang menempel pada sebuah earphone. Woozi meringis. Ia tidak suka dengan gambar itu dan segera menggeser mouse, memutar sebuah track teratas.
Home~
I won't go home
Can't be their baller
Cause Im not the cheddar makerImma flexing, chillaxin, maxin'
Enjoying ma cheddarCause I did all
I did all
Did allRaut Woozi super serius. Ia mendengarkan lirik itu dengan saksama. Bahasa Inggrisnya sangat on point, warna suaranya mengingatkan Woozi akan Vernon tapi versi lebih lembut. Versi perempuan. Ia teringat beberapa Rapper yang lagunya ber-genre Gospel dan sosok Gum ini menggunakan nada-nada lagu Gospel yang enak didengar.
Bahkan Woozi mengakui suara Gum enak didengar meski hanya sepintas di bagian intro.
Mood-nya naik. Ia tersenyum tipis, mendengarkan tracklist underground rapper itu satu per satu.
~~~
"Aku suka."
Adalah respon Bumzu saat Woozi memperdengarkan salah satu lagu milik Gum yang menarik perhatiannya. Lagu yang ingin ia ambil ketukannya untuk main track Seventeen di Comeback selanjutnya.
"Kamu yakin mau dijadikan main track?" Tanya Bumzu sembari mengusap dagu. Ia memutar kembali lagu berjudul 'Metamorph' itu, mendengarkan ketukan dan lirik rap yang dibawakan dengan santai oleh sang Underground Rapper.
"Aku ingin menonjolkan bagian Hip Hop Team." Kata Woozi. "Tapi aku juga ingin vokalnya ada di poin mengejutkan. Ketukannya bisa ku tambah dengan vokal Joshua yang lembut."
Bumzu menganggukkan kepala. Ia menelaah kembali lagu itu. Membayangkan apa yang dijelaskan Woozi di kepalanya.
"Jihoon," panggil Bumzu. Matanya menatap layar komputer Woozi yang menampilkan laman Soundcloud Gum, telinganya juga masih mendengarkan Metamorph dengan saksama. "Bagaimana kalau kalian buat duet per team? Lagu ini bisa jadi special track antara Hip Hop dan Vocal Team. Sisanya, kau buat juga untuk Performance Team. Jadi ada 3 lagu duet, 1 lagu bersama."
Kedua alis Woozi terangkat. Ia menatap Bumzu seakan menatap seorang malaikat yang baru saja turun dari langit. Ide Bumzu membuat pikirannya makin terbuka.
"Makasih, Kak." Kata Woozi. "Ide itu cemerlang sekali!"
"Apanya cemerlang?"
Segera Woozi dan Bumzu berbalik ke belakang, melihat Vernon datang dengan gaya swag-nya dan sebuah tas selempang. Pria itu menatap keduanya heran. "Ada apa, Kak?" Tanyanya.
"Ah! Sini!" Woozi menyuruhnya mendekat. "Aku yakin kau akan suka mendengarnya."
Lalu Woozi memutar lagu Metamorph milik Gum itu. Ia, Bumzu dan Vernon berkerumun di depan komputernya, mendengarkan lagu tersebut dengan khidmat. Kedua bola mata Vernon membulat, tanda ia tertarik dengan apa yang didengarnya. Musik Hip Hop bercampur melodi Gospel mengalun, Vernon sampai mengangguk-anggukkan kepala mengikuti ketukan irama.
Change up!
Now ma time to shine
No more 730
Coolin' itI'm a butterfly
No more caterpillars
Gonna flyin'
Gonna flyin'
Flyin'"Siapa dia?" Tanya Vernon begitu lagu selesai.
"Gum."
"Gum?"
"Ya, Gum." Bumzu meyakinkannya. "Aku menemukannya di Soundcloud, beberapa kali bertemu dengannya di Open Mic Session--event anak-anak Underground."
"Wow. Terus apa kita bakal kerjasama dengan dia?"
Woozi mengedikkan bahu. "Aku akan mengirimkannya email besok. Apa kau punya KakaoTalknya, Kak?" Tanyanya kepada Bumzu.
Kepala Bumzu bergerak ke kanan dan ke kiri. Ia melipat kedua tangan di depan dada, mengingat kembali pertemuan terakhirnya dengan Gum setahun lalu di Open Mic Season di kawasan Itaewon. Dibandingkan rapper lain, gadis itu memiliki penampilan yang polos, jauh dari penampilan rapper pada umumnya.
"Dia lumayan tertutup dan pendiam. Aku tidak sempat berkenalan, hanya melihatnya perform saja." Kata Bumzu.
"Woww... mystery misery." Kelakar Vernon yang perutnya langsung disikut Wozzi.
Vernon terkekeh. Ia meraih tetikus dan melihat-lihat laman profil Gum di Soundcloud. "Media sosialnya apa? Biasanya Underground Rapper suka eksis di medsos."
"Dia hanya punya soundcloud." Ujar Bumzu, cukup mengejutkan. Woozi mengelus dagu, ia memutar salah satu lagu Gum, menikmati lirik dan ketukan nada lagunya. Sedangkan Vernon mengerutkan dahi. Ia tidak percaya ada artis semacam itu. Padahal media sosial itu penting untuk memasarkan lagunya.
"Pasti dia punya media sosial." Kata Vernon masih tidak percaya.
"Mungkin." Bumzu mengedikkan bahu.
"Ya, mungkin pakai nama lain." Woozi menambahkan, jadi ikut berpikir.
"Pokoknya yang ku tahu dia tidak banyak omong. Orangnya juga rajin, kau bisa lihat sendiri, kan, jumlah lagunya di sini?" Tanya Bumzu retoris, meraih tetikus, memperlihatkan jumlah lagu Gum yang bisa dibilang cukup banyak di sana.
Woozi dan Vernon mengangguk-angguk. Mereka jadi tambah penasaran dengan Gum ini. Semacam Underground Rapper yang memang memilih untuk selalu tinggal 'dibawah tanah', berkarya tanpa ingin dikenal banyak orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
High Rises [Complete]
FanficUnderground Rapper dengan nama panggung Gum mencuri perhatian dua Idol asal Korea Selatan, Woozi dan Vernon. Keduanya berusaha mencari tahu Gum untuk bekerja sama dalam pembuatan album Seventeen di masa mendatang. Dan tiba-tiba gadis itu muncul dala...