Jinri menarik napas panjang-panjang. Dari semalam ia merasa gugup luar biasa mengingat hari ini ia akan syuting acara yang diproduseri oleh Jinhyuk. Ia akan muncul di depan orang banyak, menyanyikan lagunya sendiri dan muncul di TV meski hanya sesaat. Jinri dan Jinhyuk sudah membuat perjanjian kalau ia akan muncul sebagai peserta ketiga dengan durasi singkat, bahkan Jinri meminta wajahnya tidak perlu sering-sering disorot karena itu bisa menggemparkan kehidupan sosialnya di dunia nyata.
Cukup sebentar saja dan Jinhyuk mengiyakan karena yang ia butuhkan hanya jumlah peserta yang sesuai agar acaranya bisa ditayangkan.
"Tidak perlu gugup." Jinhyuk tiba-tiba masuk ke ruangan tempat Jinri dan 2 rapper lainnya di-make up. Gadis itu meliriknya tajam.
"Di depan kamera kau tidak boleh begitu, ya." Sahut Jinhyuk jahil. Ia menepuk-nepuk gulungan kertas yang dipegangnya ke paha, gemas melihat Jinri yang akhirnya berpartisipasi dalam program perdananya sebagai produser TV.
"Kalau kau jadi aku bagaimana rasanya, Kak? Seperti sudah biasa di depan kamera saja." Sindir Jinri membuat Jinhyuk tertawa gemas. Gadis itu benar. Walau ia bekerja sebagai produser dan melihat kamera setiap saat, dirinya pun akan gugup kalau disorot oleh benda tersebut karena tahu akan menjadi pusat perhatian. Seperti yang Jinri rasakan sekarang.
"Santai." Jinhyuk mengusap puncak kepalanya lembut ketika MUA Jinri beranjak ke toilet. "Kau pasti bisa."
"Aku tahu."
~~~
Suasana studio ramai sekali, ternyata antusias orang terhadap program yang memperlihatkan Underground Rapper sangat besar. Woozi dan Vernon melirik dari belakang panggung, keduanya cukup terkejut melihat keramaian itu. Pasalnya kalau dibandingkan program yang pernah diikuti Vernon, tidak begitu banyak penonton yang ingin melihat langsung performa rapper di atas panggung.
"Sepertinya mereka penasaran dengan underground rapper." Ujar Bumzu yang ternyata ikut melirik di samping mereka.
"Sejak Jessi dan Cheetah ikut reality show, mereka jadi ingin tahu lebih tentang dunia Hip Hop. Apalagi rata-rata anggota idol sekarang dulunya pernah menjadi Underground Rapper." Tambahnya lalu menuntun Woozi dan Vernon masuk ke sebuah ruangan yang ada di gedung TvN itu.
"Kak Minseok!"
Vernon dan Woozi berseru senang melihat salah satu anggota tim Prismfilter yang tengah duduk tegang di sofa ruangan yang baru mereka masuki. Mereka ber-high five dengannya lalu menggelengkan kepala, tidak percaya kalau orang yang dimaksud Bumzu waktu itu adalah seorang Kim Minseok.
"Kau kelihatan gugup sekali." Sahut Bumzu sembari tertawa.
Minseok, pria bertubuh agak gempal itu hampir melempar botol minuman ke arah Bumzu karena kesal. Ia mengerucutkan bibir. "Aku tidak pernah ikut program begini sebelumnya, ya."
"Santai saja, Kak. Intinya nikmati panggungmu." Ujar Vernon dengan senyum gusinya. Woozi mengangguk setuju.
"Haaah... kalau bukan karena Jinhyuk, mana mungkin aku terima tawarannya." Minseok bersungut. Vernon dan Woozi saling bertatapan karena tidak tahu siapa Jinhyuk yang dimaksudnya. Sedangkan Bumzu hanya bisa melanjutkan tawa, ia tampak senang sekali melihat temannya merana.
"Tidak apa-apa, Minseok. Sekalian promosi lagu sendiri."
"Promosi, sih, promosi. Tapi nggak langsung di panggung sebesar itu, dong!"

KAMU SEDANG MEMBACA
High Rises [Complete]
FanfictionUnderground Rapper dengan nama panggung Gum mencuri perhatian dua Idol asal Korea Selatan, Woozi dan Vernon. Keduanya berusaha mencari tahu Gum untuk bekerja sama dalam pembuatan album Seventeen di masa mendatang. Dan tiba-tiba gadis itu muncul dala...