32

165 27 0
                                    

Comeback Seventeen makin dekat dan Jinri makin gelisah apalagi namanya kembali dielu-elukan orang setelah tracklist dan Highlight Medley Album Seventeen rilis. Banyak orang mampir ke akun soundcloud-nya dan tentu saja Ayahnya kembali berang meski Jinri sudah menjelaskan tentang proyeknya bersama idol group Seventeen--berdalih kalau ia hanya menjual lagu saja dan tidak ikut terjun langsung dalam penggubahan lagunya. Lagi-lagi Jinri harus berjanji kepada Ayahnya, bahwa ini terakhir kalinya namanya muncul di internet sebagai musisi.

Tahu Jinri akan kewalahan, Woozi ditengah kesibukannya sempat menghubunginya, menanyakan keadaan. Hal yang sedikit diherankan Jinri karena gadis itu tidak tahu bahwa Woozi sudah tahu rahasia tentang Ayahnya selama ini. Sedangkan Jinhyuk ikut mengomel tentang Pamannya yang kembali mengungkit kesalahannya mengajak Jinri ikut program buatannya di TV.

Woozi

Seperti yang ku duga...
Lagumu banyak dipuji

Jinri

Tetap tidak mengubah pandanganku
Sukses untuk albummu!
Jangan lupa istirahat.

Woozi

Aku sedang di studio...

Kedua mata Jinri melebar. Ia membaca kembali pesan Woozi lalu melihat jam dinding. Sudah larut malam dan pria itu masih di studionya. Ya, meski Jinri juga masih berada di studio mininya--tapi tetap saja Woozi tidak berada di asrama seperti ia yang berada di apartemennya

Jinri

Tidak pulang?

Woozi

Aku akan menginap...
Ada lagu yang ingin ku buat

Jinri

Hmm...
Jangan overworking

Woozi

Tidak.
Ini hobiku :p

Jinri tertawa. Woozi selalu bisa memutarbalikkan kata-katanya. Ia lalu membuka aplikasi room chat di laptop, melakukan panggilan video kepada Woozi yang segera diangkatnya tanpa menunggu dering kedua.

"Kenapa?" Tanya Woozi sembari menahan tawa.

"Aku melihat orang yang sedang melakukan hobinya."

"Seperti kau tidak saja." Ujar Woozi membuat Jinri tertawa kecil. Gadis itu kini tengah memangku wajah di atas meja, menatap Woozi yang tengah sibuk menulis sesuatu pada sebuah kertas.

"Kenapa masih di studio?" Tanya Woozi sembari menatapnya sekilas.

"Melakukan hobiku."

"Hmmm... jangan terlalu berlebihan mengerjakan hobimu."

Tawa Jinri meledak. Kalau mungkin hubungan mereka monoton, dari awal sampai akhir saling awkward dan emosian, Jinri pasti tidak akan tertawa dan akan menatap Woozi tajam. Untung saja hubungan mereka membaik selama waktu berjalan. Ya, meski terkadang mereka masih saling adu argumen dan bertengkar pada hal yang tidak perlu dipertengkarkan.

"Aku serius. Jangan sampai lupa beristirahat." Kata Woozi sembari tersenyum kecil. Ia melihat Jinri cukup lama kali ini, pemandangan yang disukai Woozi karena sudah lama ia tidak melihat gadis itu sejak sibuk mempersiapkan album mereka.

High Rises [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang