Part 17

65 12 0
                                    

Setelah istrirahat tadi Agatha mendiamkan Galen, krena sudah menuduh Kenan selingkuh tanpa bukti. Galen pun tak berniat mengganggu cewek itu. Dia juga mendiamkan Agatha. Bila yang sadar akan situasi itu memandang mereka bergantian.

"Kenapa lo?" tanya Bila pada Agatha, dia tidak bisa membendung ke ingin tahuannya.

"Kenapa apanya?" bukannya menjawab malah tanya balik.

"Lo tu kenapa? Kagak biasanya Galen diem." ujar Bila pada sahabatnya itu, cewek itu sudah biasa melihat pertengkaran Agatha dan Galen. Namun, entah mengapa hari ini mereka diam saja.

"Entahlah," ujar Agatha ambigu.

Dia mengetahui ada yang tidak beres dengan mereka berdua. Entah masalah apa, kayaknya ini masalah serius. Bila melihat ke arah Aksara, dia meminta penjelasan kepada pacarnya itu. Aksara yang mengetahuinya itu menatap balik Bila, dan tatapannya seolah-olah 'jangan tanya dulu.'

Bila memberi isyarat dengan memberi jempol ke arah Aksara tanda setuju.

Guru geografi tidak bisa mengajar kelas karena ada kepentingan. Tadi Adit, ketua kelas XI IPS 2 dipanggil ke ruang guru. Ternyata pemberitahuan tugas yang akan dikumpulkan nanti.

"Yeyyy!" seru semua siswa yang ada di kelas itu.

Agatha segera membuka buku dan mengerjakannya, sedangkan Galen memilih meninggalkan kelas. Mungkin di pergi ke roftoop tempat yang sering dia gunakan saat bolos pelajaran.

Aksara ingin mengikuti Galen, namun dicegah oleh Bila. "Duduk!" titah Bila pada pacarnya itu, Aksara hanya menurut saja.

"Jelasin sekarang!" ujarnya marah pada Aksara, padahal cowok itu tidak melakukan apa pun.

"Nanti aja." Aksara menunjuk Agatha dengan dagunya. Bila yang paham akan kode Aksara, berhenti mendesak cowok itu.

Akhirnya Bila ikut mengerjakan tugas yang diberikan, sedangkan Aksara menyusul Galen ke roftoop. Sesampainya di sana Aksara melihat Galen yang duduk sambil memejamkan matanya. Roftoop SMA Garuda terdapat sebuah kursi, cukuplah untuk dua orang. Jarang juga yang pergi ke rooftop alasan yang paling logis adalah terik matahari.

"Kenapa lo Len?" tanya Aksara saat melihat Galen, raut wajah Galen terlihat frustasi.

"Nggak." sebenarnya di dalam hati dia bergulat mengenei apakah benar dia jatuh hati pada Agatha.

"Bohong lo!" cowok itu menepuk bahu Galen.

"Nggak."

"Lo suka ya sama Agatha?" tuding Aksara yang membuat cowok itu gelagapan.

"Enggak!" elak Galen, mengalihkan pandangannya ke arah samping kiri. Posisi Aksara sekarang berada di sebelah kanannya.

"Halah sok-sok an ngelak, palingan juga ntar lo suka sama tuh cewek."

"Nggak bakal!" seru Galen dengan nada tinggi.

"Kalo nggak kenapa lo marah!" Galen kalah telak melawan omongan Aksara.

"Hmm." kini Galen menyahuti perkataan Aksra dengan deheman saja.

'Aksara sialan' umpat cowok itu dalam hati.

Mereka berdua sibuk denga pikiran masing-masing sehingga tidak ada pembicaraan sama sekali. Kembali lagi dengan Agatha dan Bila, mereka sudah selesei mengerjakan tugas dari guru geografi.

"Tha gue ke kamar mandi dulu," ujar Bila.

"Mau ditemani?" tawar Cewek yang mempunyai hidung mancung itu.

"Nggak usah Tha." tolak Bila, dia sebenarnya tidak ingin ke kamar mandi, melainkan ke taman bersama Aksara.

"Iya udah."

GALEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang