Part 37

52 10 5
                                    

Setelah beberapa hari ini Agatha tak mengikuti pelajaran, akhirnya hari ini dia masuk ke sekolah. Saat sakit pun Agatha tak pernah berhubungan lagi sama Galen. Selama Agatha sakit cowok itu juga tidak pernah mengunjunginya. Pagi ini Agatha berangkat bersama Agam. Saat masuk ke dalam kelas, kelas masih sepi untung saja Bila sudah duduk manis di kursinya.

Satu-persatu anggota kelas berdatangan, begitupun dengan Galen. Dia datang bersama cewek, siapa lagi kalau bukan Keisya. Keisya menggandeng tangan Galen, cowok itu menurut saja. Saat melewati bangku Agatha, Galen tak sedikitpun melirik ke arah Agatha.

"Guys nanti malam jangan lupa datang ke pesta ulang tahunnya Galen," ucap Keisya saat semua murid kelas sebelas IPS 2 sudah datang semua. Sebenarnya banyak murid dari kelas itu yang tidak suka dengan kelakuan Keisya.

"Kok lo tau?" tanya Bella.

"Iya lah gue kan pacarnya Galen. Gue juga udah ketemu om Danu." Ucapan Keisya mendapat cibiran dari teman sekelasnya.

"Udah Tha jangan dengerin." Bila menggenggam tanga sahabatnya itu.

"Gue nggak papa kok Bil santai aja," ucap Agatha, namun mata cewek itu tak bisa berbohong.

"Lo nanti datang Tha?"

"Dateng Bil, nanti malem temenin gue ke ultah Galen," jawab Agatha dengan suara yang bergetar.

"Yakin Tha?" tanya Bila memastikan.

"Yakin Bil, ntar lo bantu make-up gue ya?"

"Iya Tha pasti gue bantu." jawab Bila dengan tatapan sendu.

"Gue nanti pamitnya ke rumah elo Bil bolehkan?" tanya Agtha, cewek itu bener-bener terlihat mengenaskan. Berat badannya pun juga menurun dengan drastis.

"Apa sih yang nggak buat lo Tha."

Pulang sekolah Agatha mengajampiri kakanya. "Kak nanti malm gue nginep di rumah Bila ya."

"Lo kan belum sembuh Tha," ujar cowok itu terlihat khawatir.

"Please boleh ya kak?" cewek itu mengeluarkan senjatanya yaitu puppy eyes.

"Ya sudah boleh, tapi jangan kemana-mana!" peringat Agam pada adiknya itu.

"Okey." Agatha mengacungkan jempolnya.

Setelah pamit Agatha langsung ke rumah Bila, sebelumnya dia mengajak sahabatnya itu untuk membeli kado. Agatha memilih jam tangan hitam untuk di berikan ke pada 'kekasihnya' itu. Setelah maghrib Agatha sudah duduk di meja rias milik Bila.

"Lo ikut kan bil?" tanya Agatha.

"Ikutlah masa gue tega ninggalin lo di sana sendirian," jawab Bila sambil menyiapkan alat make-upnya.

"Boleh tanya Bil?"

"Lah itu lo tanya hehehe." Bila terkekeh pelan.

"Seriuslah." Bila menanggapi ucapan Agatha sedikit bercanda.

"Iya, iya, apa?"

"Kalau gue pergi untuk selamanya, tolong jagain mama, papa, sama kakak gue ya?" pinta Agatha pada sahabatnya itu. Bila malah merespon dengan menggeplak kepala Agatha.

"Heh kalo ngomong!"

Saat ini Bila mulai memoles wajah Agatha menggunakan make up. Cewek itu meminta agar riasannya tidak tetlalu tebal. Bila menuruti cewek itu, yang terpenting adalah mata pandanya tertutup.

Setelah selesei, Agatha berganti baju dengan dress berwarna hitam milik Bila. Cewek itu terlihat sangat anggun, membuat siapa pun terpesona. Rencananya nanti Agatha berangkat bersama Bila dan Aksara.

"Mulai pukul berapa Bil?" tanya Agatha, sifat bar-bar milik cewek itu entah ke mana perginya.

"Pukul delapan Tha," jawab Bila sambil memasang bulu matanya.

"Lo bawa kado?"

"Iya tapi gabung sama Aksara." Agatha mengangguk-anggukkan kepalanya menanggapi Bila.

Waktu terus berjalan hingga jarum jam tepat menunjukan pukul delapan. Bintang-bintang yang seharusnya menghiasi langit, kali ini tertutup oleh mendung. Bulan pun enggan menampakkan cahayanya. Entahlah pertanda apa, yang pasti Agatha akan pergi ke pesta detik ini juga.

"Uda siap semua kan Tha? Jangan lupa kadonya," peringat Bila. Agatha menanggapinya dengan anggukan kepala. Beberala hari ini Agatha memang tidak banyak berbicara.

Mobil melaju di jalanan yang luas. Agatha yang duduk di kursi belakang menggenggam erat kado yang ada di tangannya. Sesampainya di rumah Galen, suasana sangat ramai sekali. Banyak juga kolega-kolega ayah Galen yang datang. Karena ini sekaligus penyerahan jabatan ke pada Galen.

"Ayo Tha," ajak Aksara. Cewek itu masuk bersama dengan kedua temannya. Agam juga tidak tahu bahwa sekarang adiknya ini sedang mengunjungi pesta ulang tahun Galen.

"Acara akan dimulai, dimohon untuk semua tamu ubdangan untuk merapat," ucap MC di depan sana.

Acara inti berjalan dengan sangat cepat. Sekarang digunakan untuk tamu menikmati jamuannya. Agatha terpisah dari Bila, cewek itu menghampiri Galen yang berada di dekat kolam renang.

"Ini Len kado buat lo." Agatha menyodorkan sebuah kotak.

"Paling isinya cuma sampah!" Keisya datang menampik kado Agatha hingga jatuh.

Saat Agatha membungkuk, Keisya menyenggol seseorang di dekat Agatha. Orang yang disenggol Keisya tak sengaja menyenggol cewek yang mengambil sebuah kotak itu. Hal itu membuat Agatga terjatuh ke dalam kolam renang yang tepat berada di brlakangnya. Untung saja Agatha bisa berenang.

Byurr

Semua pandangan tertuju pada Agatha, Galen yang sekarang ini ada di hadapannya saja tak berniat untuk membantunya. Dengan geram Agatha menarik kaki Keisya hingga cewek itu juga jatuh ke dakam kolam renang. Setelah itu Agatha keluar dari kolam renang dengan dressnya yang basah.

"Aaaaaa!" Keisya yang tidak bisa berenang, menggerak-gerakkan tanganya. Galen yang melihat itu langsung menyebur ke kolam renang. Galen mengangkat tubuh Keisya ke atas, lalu memberi jas miliknya.

"Lo gila!" bentak Galen ke pada Agatha.

"Iya gue gila kenapa?!"

Tes

Air mata Agatha terjatuh lagi, sudah berapa liter air mata yang dia keluarkan. Agatha berjalan gontai meninggalkan pesta itu. Bila ingin menyusul Agatha, namun ditahan oleh Aksara. Cewek berbalut dress pink itu melepas cekalan Aksara dan berusuaha untuk menyusul Agatha. Bila berlari dengan sekuat tenaga, high heelsnya dia lepas dan dia tinggalkan begitu saja.

Agatha berjalan dengan pikiran yang berkecamuk, tatapannya begitu kosong. Namun air mata tak kunjung berhenti keluar. Agatha terus berjalan menyusuri jalanan. Tiba-tiba gerimis, semakin lama hujan semakin deras. Saat di persimpangan jalan, Agatha tak melihat ke kanan maupun kiri. Cewek itu berjalan lurus, tak sadar dia berada di tengah-tengah jalan.

"Tha Awas!" teriak Bila saat cewek itu melihat truk dari arah selatan.

***

TBC

Kamis, 7 januari 2021
12:16

GALEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang