Dua hari yang lalu Agatha selesei camping, dan sekolah memberikan kesempatan libur satu hari kepada murid kelas sebelas. Namun sampai sekarang Agatha belum mengikuti pelajran karena cidera kakinya. Dan Luna juga menyuruhnya agar tidak sekolah dahulu.
"Tha bunda sama papa mau keluar dulu," ucap Luna di depan pintu kamar anaknya itu.
"Kemana bun?" tanya Agatha kepo, tidak biasanya Bundanya itu keluar betsama papanya. Karena biasanya papanya sangat sibuk.
"Udah nggak usah kepo." Luna tidak menjawab pertanyaan Agtha, dan malah bicara yang bikin bibir Agatha maju satu senti.
"Ikut bun, Agatha bosen." kedua telunjuk Agatha bertemu di tengah. Tak lupa memohon dengan mata pupy eyes.
"Kaki kamu lho masih sakit, udah nggak usah ikut," larang Luna pada Agatha.
"Ikut bun." Agatha kekeh ingin ikut dengan bundanga itu.
"Iya sudah cepat ganti sana," suruh Luna. Agatha bergegas mengganti pakaiannya. Dia hanya menggunakan kaos dan celana jieans. Rambutnya pun dia kuncir kuda.
Setelah selesei Agatha turun menemui Luna, dan Geovani yang sudah siap. "Kita mau kemana sih bun?" tanya Agatha kepo.
"Udah jangan banyak tanya," ucap Luna, membuat Agatha merengut.
"Cuma nanya doang." Agatha menghela napas kasar.
"Udah sana, ikut papa! Mama mau ngunci pintu dulu!" Suruh Luna pada Agatha, cewek itu memasuki mobil bagian tengah.
Setelah Luna mengunci pintu, wanita paryh baya itu masuk mobil di samping Geovani. Mobil itu adalah mobil yang sering digunakan oleh Geovani.
"Bun ini kemana?" tanya Agatha lagi, padahal tadi dia sudah dimarahi Luna.
"Udah diem." nyali Agatha ciut, dia tidaj berani bertanya kepada Luna lagi.
Akhirnya Agatha, cuma diem memainkan handphonenya.
Drtt drtt
Handphone yang ada di tangannya bergetar. Dia melihat pesan tanpa nama yang ada di layar handphonenya. Agatga membuka pesan itu, awalnya di tidak berniat membalas. Namun karena dia gabut, dia membuka pesan itu.
Woi jelek
Begitulah isi pesan tersebut. 'Siapa sih nggak jelas banget' bati Agatha. Saat km ngin menaruh handphonenya lagi-lagi getaran berasal dari benda pipih itu.
Jawab
Siapa?
Galen Adlino Revandra
Napa lo tiba-tiba chat?
Iseng
Masa jangan-jangan lo kangen gue ya
Kagak PD amat
Jelas dong gue kan cantik
Iye
Agatha tersenyum melihat pesan dari Galen. Di perutnya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan. Baru saja Agatha dibuat melayang, kini dijatuhkan sejatuh-jatuhnya.
Kayak kambing gue
GALEN KAGAK ADA AKHLAK!!!
Bodo
Agatha sedari tadi tersenyum sendiri, Luna memperhatikan dari kaca yang ada di mobil. Dia menatao anaknya itu curiga. Lalu dia menengok ke belakang dan bertanya kepada Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEN
Teen Fiction(Revisi) Bagaimana jika dua manusia yang tak pernah akur terikat oleh perjanjian? Sangat mengesalkan bukan. Itulah yang dialami Agatha. Kesialan itu datang saat dirinya benar-benar membutuhkan bantuan. Galen cowok yang selama ini menjafi rival Agat...