Part 26

54 12 0
                                    

"Apa!" teriak seorang cewek.

"Tha udah gue bilang tunggu di mobil!" Agam berusaha menenangkan Aksara, di lain sisi dia juga harus menjaga adiknya.

"Gue khawatir kak!" ucap cewek itu mencari-cari keberadaan Galen.

"Tunggu di mobil aja Tha bahaya disini!" Agam menaikkan suaranya satu oktaf.

Agatha tak menggubris perkataan Agam, cewek itu tetap di sana dan berusaha mencari Galen. Aksara adu mulut dengan cowok di hadapannya, dan hampir terjadi perkelahian.

Sedangkan Galen di jalanan mengendarai dengan kecepatan penuh. Yang pertama mimpin adalah dia, namun berhasil di dahului Kenan. Cowok itu berusaha mengejar Kenan, tapi selalu dihalangi. Saat Galen ingin menyalip dari kiri, Kenan mengahadang dengan motornya dan sebaliknya.

"Cemen!!" teriak Kenan sambil mengacungkan jari tengahnya.

Galen tak menanggapi Kenan dia fokus menyetir. Hingga bayangan beberapa tahun lalu saat sahabatnya kecelakaan muncul dipikirannya membuat cowok itu tidak fokus. Tanpa disadari Galen di depan jalannya sangat menikung, Galen tidak bisa mengendalikannya dan akhirnya jatuh.

Sedangkan Kenan tetap melaju kencang hingga samapi finish. Aksara yang melihat itu segera menghampiri cowok itu.

"Di mana Galen?" tanya Aksara to the point sambil mencengkram kerah Kenan.

"Mana gue tau," ucap cowok itu sambil membuka helmnya dan membuat Agatha terkejut. Namun yang dia pedulikan saat ini adalah Galen.

Aksara segera pergi dia membawa mobil tadi, sedangkan Agatha dan Agam dia tinggalkan begitu saja. Agam melihat sebuah motor yang kiluncinya masih menancap di situ. Tidak peduli itu motor siapa, dia mengambil dan menaiki motor itu.

"Cepet Tha!" Agatha langsung naik di boncengan sambil memegang erat jaket yang di pakai Agam.

"Woi!!" pemilik motor meneriaki dan menyusul Agam.

Agam menaiki dengan kecepatan penuh, Agatha mengalihkan pegangannya dengan memeluk erat pinggang Kakaknya agar tidak terjatuh.

Walaupun Agam belum terlalu mengetahui daerah jakarta karena dia lebih banyak di jerman, cowok itu tetap menyetir menyusiri jalanan itu. Hingga dia menemukan mobil Aksara, dan motor yang sudah tergeletak di sana. Baru saja Agam memberhentikan motor Agatha langsung turun, kemudian berlari dengan cepat menhampiri Aksara dan Galen yang sudah tergeletak.

"Len bangun Len!" cewek itu memangku kepala Galen. Dengan crpat Agam langsung menelpon ambulan.

"Len!" air mata Agatha sudah keluar dari tadi mengenei pipi Galen yang penuh darah.

"Ng ngg nggak.. Us-ah n-nangis lagihhh." Galen berusaha menghapus air mata Agatha, namun belum sempat menyentuh pipi Agatha cowok itu sudah pingsan. Tangan Galen digenggam erat oleh Agatha.

"Hiks.... Hiks.... Len," tangis Agatha makin pecah.

Tidak lama ambulan datang bersama tim medisnya. Aksara bersama Agam menyusul pakai mobil Aksara, sedangkan Agatha ikut mobil ambulan. Motor yang dibawa Agam tadi ditinggalkan begitu saja tanpa ada orang. Galen dibawa ke rumah sakit Pelita Jaya.

GALEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang