Hari ini, hari pertama Galen dan Agatha resmi berpacaran. Mereka berdua berangkat bersama sambil bergandengan tangan. Itupun Agatha terpaksa, karena Galen yang memaksanya. Murid SMA garuda langsung gempar dengan kejadian itu. Padahal kemarin juga digemparkan oleh fakta Agam adalah kembaran Agatha.
Siswi SMA Garuda menatap iri kepada Agatha. Karena cewek itu banyak dikelilingi cogan-cogan. Mulai dari Kenan, Galen dan kembarannya yang tak kalah goodloocking.
'Kalo gitu Agam buat gue aja,' bisik seorang siswi namun masih terdengar oleh Agatha.
'Mimpi aja,' batin Agatha.
"Tha kita musuhan!" seru Bila, pada Agatha saat melihat Agatha sudah datang.
"Serah lo." cewek itu menanggapi Bila dengan santai sambil meletakkan tasnya di kursi.
"Ok fiks kita musuhan!" Bila mengambil tasnya dan pindah ke samping Aksara.
"Minggir!" usir Bila pada Galen. Dengan senang hati cowok itu berpindah ke sebelah Agatha.
"Ngapain lo pindah sini!" protes Agatha pada Galen. Padahal sudah jadian tapi tetap saja cewek itu tidak mau dekat-dekat dengan Galen.
"Tuh." Galen menunjuk Bila yang ada di kursi Galen dengan dagunya.
Agatha melirik Bila dengan sinis, walaupun sebenarnya cewek itu tidak marah. Galen duduk di kursi itu, dia meletakkan kepalanya di bangku sambil memandang Agatha.
"Apasih lo!" Agatha yang risih dipandangi, meletakkan tangannya di wajah Galen.
"Kenapa?" Galen memegang tangan Agatha menyingkirkan dari wajahnya.
"Jangan pegang-pegang!" Agatha menarik tangannya yang dipegang Galen.
"Uhuk uhuk, keselek ati gue," sindir Bila.
"Kita juga bisa uwu," Aksara menyahuti perkataan Bila.
Galen memainkan game di handphonnya, rambutnya yang lumayan panjang sedikit menutupi wajahnya. Tidak sengaja Agatha melihat ke arah Galen. Pandangannya terpaku pada cowok itu, lagi dan lagi jantungngnya berdetak dengan cepat.
"Kenapa gue ganteng ya?" tanya Galen menengok ke arah Agatha, cewek itu langsung mengalihkan pandangannya.
"Kagak masih gantengan juga kim soo hyun," jawab Agatha.
"Halu."
"Biarin wlee." Agatha menjulurkan lidahnya mengejek Galen.
Saat mata pelajaran berlangsung Agatha tidak bisa fokus. karena Galen selalu mengganggunya. Entah itu menyembunyikan alat tulis Agatha, atau tiba-tiba menatap ke arah Agatha membuatnya salah tingkah.
Saat bel istirahat berbunyi, Galen dan Agatha pergi ke kantin berdua. Tidak berdua sih lebih tepatnya berlima yakni, Agatha, Galen, Akslara, Bila dan juga kembaran Agatha, Agam. Semua pandangan tertuju pada mereka berlima, karena visual mereka yang menawan.
Saat berjalan menuju kantin bahkan terang-terangan ada yang menyatakan perasaannya ke pada Agam. "Mau gak jadi pacar aku," ucap seorang siswi malu-malu tidak lupa dia membawa bunga untuk dikasihkan kepada Agam.
"Maaf ada hati yang harus gue jaga," tolak Agam membuat cewek-cewek berteriak histeris. Namun dia tetap mengambil bunga yang dikasih untuknya. "Btw, thanks bunganya," ujar cowok itu dengan kedipan mata. Lagi-lagi Agam membuat siswi SMA Garuda histeris.
"Kak ntar gue aduin mama biar tau rasa!" ancam Agatha pada kakanya itu.
"Gue kan cuma becanda Tha." Agam mencubit pipi Agtha dengan gemas.
"Lepasin Gam," perintah Galen pada Agam karena melihat Agatha yang kesakitan.
"Sekarang ada yang belain," cibir Agam pada kedua manusia itu.
"Bodo wlee." Agatha mengejek Agam dengan menjulurkan lidahnya.
"Udah-udah," lerei Bila. Cewek itu menggandeng tangan Aksara dan berajalan duluan menuju kantin. Agam benar-benar terlihat menyedihkan.
Sesampainya di sana mereka menjadi pusat perhatian murid SMA Garuda. Mereka berlima sudah seperti geng famous yang baru dibentuk. Agatha mengajak mereka duduk di pojok, semua mengangguk menyetujuinya.
"Sa lo yang pesen," suruh Agam pada cowok berambut keriting itu.
"Ogah lo aja ngapa!" bantah cowok itu.
"Kamu aja yang." saat Bila yang memberi perintah cowok itu kicep. Kalau dia bantah bisa-bisa cewek itu ngambek tujuh hari tujuh malam. Kekuatan orang bucin mah memang beda.
"Lo pada mau pesen apa?" tanya Aksara males.
"Gue bubur," ucap Agatha paling pertama.
"Gue juga," sahut Galen.
"Duh yang udah mulai bucin," goda Agam kepada mereka. Agatha tak terlalu memperdulikan kakaknya itu.
"Heh lo mau pesen apa?!" tanya Aksara agak membentak kepada Agam.
"Ampun bang jago. Sorry bang jago tetetete." kebobrokan Agam sudah mulai meronta-ronta
"Woi kampret lo jadi pesen kagak!" seru Aksara kesal melihat tingkah konyol Agam.
"Santuy, santuy, gue pesen bakso."
"Kamu apa bil?" tanya Aksara dengan suara lembut.
"Ye giliran Bila aja lo tanya alus." Agam menggeplak kepala Aksara. Walaupun mereka baru kenal, tapi karena sifat Agam yang mudah berbaur jadi mereka seperti sahabatan lama.
"Hush! Aku samain aja sama kamu," ucap Bila. Agatha dan Galen kini sibuk berdebat tidak jelas.
Setelah Aksara pergi untuk memesan makanan, tiba-tiba datang angel beserta antek-anteknya. Angel bergelayutan di lengan Galen, membuat Agatha menatap sinis.
"Lepas," ucap Galen tenang tapi menusuk.
"Nggak mau by." Angel yang berpakaian sangat ketat dan make up yang sangat menor itu berkata dengan nada manja.
"LEPASIN!!!" bentak Galen membuat semua orang yang ada di meja tersebut kaget.
"Kok ngebentah sih by." cewek itu terus-terusan menggoda Galen. "Lo gak usah kepedean ngaku-ngaku jadi pacar Galen," tunjuk Angel pada Agatha.
"Gue emang pacarnya." Agatha tersenyum meremehkan.
"Lo pergi selagi gue gak kasar," ucap cowok itu dingin. Dalah hati Agatha tersenyum puas.
Angel dan kawanannya pun pergi dari meja itu sebelum amarah Galen meledak. Cewek itu pergi dengan raut wajah kesal.
"Ada apa woi?" tanya Aksara begitu dia selesei memesan.
"Cerita ntar aja gue laper mana makanan gue?" tanya Agam, sangat-sangat tidak berperikemanusiaan.
"Ntar diantar bambang! Lo kira gue babu seenaknya lo suruh-suruh!" seru Aksara. Agam menanggapi dengan terkekeh pelan.
"Jomblonya mulai aktif ya bund," ejek Bila membuat mereka tertawa. Agam yang merasa tersindir, memasang ekspresi sok sedih.
***
TBC
Hai gaes balik lagi bersama saya adella papala.
Eh salah-salah maksudnya balik sama Author.Kamis 17 Desember 2020
17:18
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEN
Teen Fiction(Revisi) Bagaimana jika dua manusia yang tak pernah akur terikat oleh perjanjian? Sangat mengesalkan bukan. Itulah yang dialami Agatha. Kesialan itu datang saat dirinya benar-benar membutuhkan bantuan. Galen cowok yang selama ini menjafi rival Agat...