Tanpa sepengetahuan Galen dan Agatha, diam-diam ada seseorang di balik rak yang memfoto kejadian itu dan mengirimkannya. Seseorang yang menerima pesan itu menggertakan gigi kesal setelah melihat foto.
***
Kantin kini sangat ramai dengan murid yang ingin mengisi perutnya. Begitu pun dengan Agatha dan Bila, mereka berdua salah satu murid yang ada di situ. Hari ini Agatha tidak membawa bekal, jadi dia harus mengisi perutnya di kantin. Di sana sudah tersedia berbagai macam makanan, mulai dari camilan sampai makanan berat.
Kirsi-kursi di kantin pun juga terlihat penuh. Saat Agatha ke kantin, Galen lebih memilih ke rooftop, bersama Aksara. Entah hari ini Galen malas makan di kantin. Galen dan Aksara membeli makanan terlebih dahulu di kantin, baru mereka memakanya di rooftop.
Se-bandel-bandelnya Galen dia tidak pernah merokok. Karena dia tahu resiko yang dia tanggung jika memilih merokok. Kenakalan yang paling berat yaitu balapan liar, itupun dia jarang ikutan.
Di kantin Agatha bertugas mencari tempat duduk sedangkan Bila memesan makanan. "Lo mau apa Tha?" tanya Bila saat sampai di kantin.
"Apa ya? Bingung gue." Agatha menaruh jari telunjuknya di dagu.
"Cepet Tha keburu bel masuk," desak Bila, agar Agatha cepat menentukan makanan yang akan dipilih.
"Iye sabar, lo mau pesen apa?" tanya Agatha balik kepada Bila.
"Gue mau makan nasi goreng, lo jadinya apa?" tanpa berpikir panjang lagi, Bila menjawab pertanyaan Agatha.
"Ngikut aja deh gue." akhirnya Agatha juga membeli nasi goreng.
"Yee si bambang ikut-ikutan aja. Minumnya lo mau apa?" tanya Bila lagi.
"Terserah lo aja."
Bila menuju stan yang menjual nasi goreng. Sedangkan Agatha melihat sekeliling untuk mencari kursi yang kosong. Agatha melihat di pojok kursinya masih kosong, dia segera ke sana dan duduk di kursi itu. Agatha menunggu temannya sambil memainkan handphonenya. Saat melihat sahabatnya selesei memesan makanan, Agatha melambaikan tangannya ke arah Bila. Sahabatnya itu duduk di hadapan Agatha.
"Tha gue mau curhat," ucap Bila, pipinya memerah membuat Agatha menatap heran.
"Kenapa pipi lo? Lo sakit ya?" ucap Agatha memegang dahi sahabatnya.
"Ihh Tha!" Bila menyingkirkan tangan Agatha dari dahinya.
"Lu mau cerita ap...." ucapan Agatha terpotong karena nasi goreng yang mereka pesan datang.
"Makan dulu aja lah," ucap Bila pada Agatha.
Mereka makan dengan tenang. Hingga tiba-tiba kantin menjadi sangat berisik, solah-olah SMA Garuda kedatangan artis papan atas. Agatha tak menghiraukannya, dia tetap memakan nasi gorengnya.
"Tha liat Tha!" Bila menepuk-nepuk meja di situ membuat Agatha kesal.
"Apaan sih!" Agatha mendongakkan kepalanya, di depan sana sudah berdiri tiga cewek. Yang di kenal dengan kebadasanya. Siapa pun pasti takut berurusan dengan geng itu.
"Terus kenapa?" Agatha mengangkat sebelah alisnya tidak peduli.
"Kayaknya mereka ngincer lo Tha!" ucap Bila heboh sendiri. Sedangkan cewek di hadapannya itu makan dengan tenang tak mempedulikan Angel and the gank.
Cewek yang menjadi ketua geng itu adalah Angel. Dia tak tanggung-tanggung jika sudah membully seseorang. Angel dengan kedua temannya menghampiri meja Agatha. Saat sudah berada di dekat meja itu. Brak. Suara yang ditimbulkan dari tangan cewek itu yang berbenturan dengan meja.
Agatha yang semula makan dengan tenang menatap Angel sinis. Sedangkan Bila yang tadi duduk di hadapan Agatha, kini dia pindah ke sebelah Agatha. Bila menarik-narik baju Agatha dan menyuruhnya untuk minta maaf. Tetapi Agatha tak menuruti perkataan Bila dan tetap menatap Angel dengan senyum smirk di bibirnya.
"Lo tau kesalahan lo!" telunjuk Angel berada tepat di depan wajah Agatha. Semua orang yang ada di kantin menatap ke arah mereka.
"Emang gue punya salah." Agatha menyahuti ucapan Angel dengan tenang sambil menyingkirkan telunjuk Angel dari depan wajahnya.
"Nih kesalahan lo!!!" Angel menunjukan foto Agatha bersama Galen kemarin. Agatha sedikit terkejut tetapi dia mengubah raut wajahnya agar tak terlihat terkejut. "Lo udah ngrebut pacar gue!!!" lanjutnya.
"Gue ngrebut pacar lo hahaha, Halu lo!!!"
"Awas lo." Angel mengambil es teh yang ada di meja itu dan menyiramkannya ke seluruh tubuh Agatha.
Agatha maju selangkah dari tempatnya berdiri. Tanpa diduga Agatha menjambak rambut Angel. Semua orang yang ada di situ tercengang, melihat tindakan yang dilakukan oleh Agatha. Angel pun juga menarik rambut Agatha, terjadilah aksi jambak-menjambak rambut. Tidak ada yang berani ikut campur urusan mereka. Mereka memilih melihat saja, dari pada mereka yang dibully Angel dan temannya.
Bila yang ada di situ pergi ke rooftop menghampiri cowok yang jadi permasalahan.
"Len!" saat Galen hampir memejamkan matanya setelah makan ada seorang cewek yang memanggilnya.
"Hmm apaan?" tanya Galen saat suara Bila masuk ke telinga dengan tidak estetik.
"Agatha sama Angel berantem di kantin!" Galen langsung membenarkan duduknya.
Galen menepuk bahu Aksara dan turun menuju kantin. Suasana sangat ricuh sehingga dia harus berdesak-desakan. Saat samapi di tengah dia melihat Agatha dan Angel saling menjambak. Galen menarik tangan Agatha, dan membawanya pergi dari sana.
"Lepasin Len!" Agatha berusaha melepas cekalan tangan Galen.
"Kenapa lo berantem?" tanya Galen dengan tatapan intimidasi.
"Lo tanya aja sama PACAR lo!" ucap Agatha menekankan kata pacar.
"Ada apa Tha?" tiba-tiba Kenan muncul dari arah belakang Galen.
Muka Agatha terlihat memerah menahan marah, akhirnya dia mengajak Kenan pergi. "Pergi aja yuk kak, males gue."
"Lo nggak bisa pergi gitu aja." Galen mencekal lengan Agatha. Cewek itu melepas tangan Galen dengan kasar. Lalu meninggalkannya pergi bersama Kenan.
"Sial." umpat Galen mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
***
TBC
Kamis, 3 Desember 2020
20:38
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEN
Teen Fiction(Revisi) Bagaimana jika dua manusia yang tak pernah akur terikat oleh perjanjian? Sangat mengesalkan bukan. Itulah yang dialami Agatha. Kesialan itu datang saat dirinya benar-benar membutuhkan bantuan. Galen cowok yang selama ini menjafi rival Agat...