Malam ini Agatha merenung dengan kejadian tadi. Menurutnya dia tidak pernah sekalipun berfoto dengan Galen. Cewek yang sudah memakai baju tidur itu, menatap langit-langit kamarnya. Kamar Agatha bercat abu-abu, itu adalah warna kesukaannya. Entah kenapa dia jadi kesel sama Galen.
Saat memikirkan kejadian tadi, tiba-tiba handphone Agatha berbunyi. Dia melihat di layar handphonenya tercantum nomor yang tidak dikenal. Dia mengabaikan pesan itu, tetapi handphonennya terus berbunyi.
"Aishh." akhirnya cewek itu membaca pesannya.
Tha lu udah tidur ya?
Gue kenanAgatha langsung duduk tegap begitu mengetahui siapa yang chat. Dia kaget, karena dia tidak pernah memberi nomor WAnya ke siapa pun.
Iya kak ada apa?
Besok lo gue jemput ya?
Gimana ya kak :v
Emang kenapa Tha?
Nggak apa-apa kak, ya udah kalu mau jemput
Gue jemput pagi :)
Btw, kakak dapet nomor gue dari siapa ya?
Dari temen lu yang namanya Bila itu lho.
Ouhh iya iya
Setelah percakapan singkat itu Agatha menyecroll-nyecroll ig. Dia melihat beranda ig yang di penuhi dengan oppa-oppa korea. Kadang juga dia tersenyum sendiri melihat foto-foto itu. Salah satu aktor yang paling disukainya yaitu Kim soo Hyun atau sering dia sebut bang uyun.
***
Paginya Agatha sudah siap dengan seragam lengkap. Deru motor terdengar dari luar rumahnya. Agatha yang baru turun dari kamar kaget. Luna dan Geovani menatap Agatha dengan tatapan curiga. Jika Galen yang menjemputnya suara kendaraan yang dipakai tidak sampai menimbulkan suara yang keras.
"Hayoo siapa yang jemput?" goda Luna pada anak gadisnya itu.
"Anak Ayah sudah besar sekarang punya pacar." Geovani malah ikut-ikutan menggoda Agatha.
"Apa sih Bun Yah," pipi Agatha merah menahan malu.
"Suruh masuk dulu bunda pengen liat," ujar Luna sambil menyiapkan sarapan untuk mereka.
Agatha memanggil Kenan sesuai perintah Bundanya, menyuruhnya agar masuk ke dalam rumah. "Kak masuk dulu aja." Agatha mengajak Kenan untuk masuk terlebih dahulu.
"Gue tunggu di luar aja Tha," tolak Kenan, dia merasa tidak enak dengan keluarga Agatha.
"Nggak apa-apa kak ayo sini." Agatha menarik lengan Kenan agar kakak kelasnya itu mengikuti dirinya.
"Oh Kenan yang datang, sini nak duduk dulu." Luna mempersilahkan Kenan duduk di meja makan itu.
"Iya tan." Kenan tersenyum ke arah Luna dan Geovani.
"Sari di rumah apa gimana?" Luna menanyakan temanya itu.
"Ada tan."
"Sarap dulu nak Kenan." Luna mengambilkan piring untuk cowok di samping Agatha itu.
"Tidak usah tan, saya tadi sudah makan." Tolak Kenan.
"Udah tidak apa-apa." mau tidak mau Kenan sarapan bareng keluarga Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEN
Teen Fiction(Revisi) Bagaimana jika dua manusia yang tak pernah akur terikat oleh perjanjian? Sangat mengesalkan bukan. Itulah yang dialami Agatha. Kesialan itu datang saat dirinya benar-benar membutuhkan bantuan. Galen cowok yang selama ini menjafi rival Agat...