Kini Keempatnya sudah berada di depan kelas mereka. Elvan masuk terlebih dahulu diikuti ketiga temannya.
"Bentar, itu yang ngorok siapa?" tanya Gavin saat berada di ambang pintu. Ia memicingkan matanya, melihat seorang laki-laki duduk di paling belakang, bersebelahan dengan bangkunya.
"Murid bau itu loh," bisik Elvan.
Gavin menaikkan alisnya sebelah. "Emang murid di sini ada yang bau?"
"Bukan! Maksud gue murid baru, Zaki," jawab Elvan.
"Wah wah wah, dia!" Gavin mengangguk-anggukan kepala. "Perlu di kerjain nih."
"Lo mau ngapain?" tanya Alvi.
"Sini-sini," ucap Gavin dengan tangan mengisyaratkan gestur mengajak, agar temannya melingkar dan berbisik-bisik untuk merencanakan sesuatu.
Rezvan yang tak minat hendak berjalan menuju bangkunya, namun Gavin langsung menariknya agar ikut berkompromi.
"Seru tuh," ucap Alvi setelah Gavin membisikkan sesuatu.
"Gue males," ujar Rezvan.
"Lo gak solid Rez," timpal Gavin.
"Iya tuh," sahut Alvi.
Rezvan mendengus. "Oke."
"Nahh gitu."
Keempatnya pun berjalan menuju bangku yang di tempati Zaki. Cowok itu terlihat sedang asik dengan dunia mimpinya. Seketika keempatnya menggebrak meja dengan sangat keras nan heboh.
"KEBAKARAN!"
"KEBAKARAN KEBAKARAN!!"
Brak brak brak
"KEBAKARAN!"
Brak
"MANA KEBAKARAN? MANA KEBAKARAN?" teriak Zaki terlihat panik, namun matanya masih tertutup.
"KEBAKARAN!!"
"WUSHHH!" Zaki meniup sekeliling. Dalam setengah sadar, ia merasa dirinya sedang memadamkan api, namun nyatanya air liur dia kemana-mana membuat Gavin, Alvi, Elvan, dan Rezvan langsung menghindar.
"ANJIRRR!"
"JOROK!"
"ZAK SADAR ZAK!"
Gavin tidak peduli dengan umpatan temannya pada Zaki, ia tetap melanjutkan kejahilannya. "KEBAKARAN KEBAKARAN KEBAKARAN!!"
"PARAH ZAKIIIIII!"
"INI GIMANA CARA NYADARINNYA?"
"KELEWAT KESURUPAN NIH!"
"DIA MASIH MIMPI KALI!"
"Udah gue bilang, jangan ganggu orang yang lagi tidur," ujar Rezvan.
"KEBAKARAN KEBAKARAN!"
"INI ANAK UDAH BANJIR TETEP AJA BILANG KEBAKARAN," seloroh Alvi pada Gavin.
"GUE BISA NIH NYADARIN DIA," sergah Gavin lalu mendekat pada Zaki.
"Apinya udah padam," bisik Gavin pada Zaki.
Dengan mata tertutup Zaki mengangguk-anggukan kepala lalu kembali duduk dan tidur menggunakan lipatan tangan diatas meja sebagai tumpuan.
"1,2--"
"Kode apa lagi nih," tanya Elvan saat Gavin berhitung, namun cowok tersebut tidak menghiraukannya.
Brak
Brak
Brak
"BANJIR BANJIR!!" teriak Gavin sambil memukul-mukul meja kembali. Di ikuti oleh Elvan dan Alvi, sementara Rezvan hanya menggeleng-geleng kepala. Beberapa orang mengikutinya membuat suasana kelas menjadi sangat gaduh.
Zaki langsung terbangun dengan wajah terkejut dan juga panik. Cowok itu langsung mengambil tas miliknya lalu membungkukkan badan untuk melipat celana abu-abunya seperti orang yang benar-benar kebanjiran.
Cowok tersebut langsung berlari keluar kelas, membuat penghuni kelas tertawa melihatnya. Detik kemudian kegaduhan itu seketika hening saat melihat Zaki bertabrakan dengan guru BK yang hendak masuk ke kelas.
_____________
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIAGAVINO
HumorGavin, cowok bad dan juga humoris. Memiliki kepribadian yang menarik dan dunia yang asik, meskipun sering membuat semua orang menderita di bawah bahagianya. Gavin yang tidak pernah pacaran sama sekali meskipun ia sering di fitnah Fakboy. Dia tidak a...