Fifty Five

759 73 13
                                    

"Alvi kemana nih?" tanya Ridan membawakan jus untuk Gavin.

"Emangnya dia belum ke sini?" tanya Gavin sedikit tersenyum mengingat kejadian tadi. Cowok tersebut mengambil jus yang dibawa Ridan.

"Kalo dia ada, pasti udah blak-blakan," jawab Elvan. Seperti biasa mengunyah permen karet.

"Gak habis pikir gue sama Jajak," ujar Gavin menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Jajak siapa?" tanya Caska duduk di sebelah Raja.

"Zaki," jawab Gavin meminum jus miliknya.

"Sejak kapan dia ganti nama?" tanya Raja terkekeh.

"Hallah... Kayak gak kenal Gavin aja. Dia kan perusak nama," celetuk Alam.

"Gue benci sama dia anjirr," ujar Gavin menjeda kalimatnya. "Jangan mau kasih tumpangan sama dia."

"Pantesan lo tadi berhenti di tengah jalan terus pengin nyingkirin Zaki," kata Elvan terkekeh.

"Lo tau gak, dia tadi mau muntah karena apa?" tanya Gavin tersenyum miring.

Rezvan menaikkan alisnya sebelah. "Kenapa?"

"Dia 'kan pas naik motor menghadap ke belakang, gue gas aja yang kenceng," jawab Gavin tertawa renyah. "Yang pernah ngadep ke belakang pasti tau rasanya."

"Anjir," timpal Ziro.

"Gue pernah tuh."

"Biasa aja sih, cuma serasa mau jatuh."

"Gak kebayang pas lagi di posisi itu, terus di kebut."

"Parah lo Vin."

Semua orang yang di sana tertawa. Meskipun anggotanya jarang lengkap karena mempunyai aktivitas masing-masing, tapi di sini selalu ramai. Siang malam tidak pernah sepi karena anggotanya yang banyak.

"Emangnya tadi pada kemana? Jam segini baru ke sini?" tanya Ridan.

"Ngapelin pacarnya Alvi," jawab Gavin santai.

"Yang bener?!" tanya Alga.

"Beneran," timpal Elvan.

Alam menaikkan alisnya sebelah. "Ngapain?"

"KEPO kayak DORA," sergah Gavin. Sementara Alam menatapnya sinis.

"Aneh! Kalian ke rumah pacarnya Alvi, sedangkan cowok itu pacaran sama Zaki," ujar Fadil tertawa.

"Dia ikut sama kita. Waktu berangkat Zaki sama Gavin, pas pulang sama Alvi," jelas Elvan.

"Emangnya dia gak bawa motor?" tanya Alga.

"Gak tau tuh. Mungkin motor Jajak di gadain," timpal Gavin membuat gelak tawa.

"Zaki-zaki," Ziro menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa manggil-manggil nama gue?" Semua orang menatap ke sumber suara tersebut.

"Nah orangnya datang juga," ujar Raja terkekeh.

"Ada apa bos?!" tanya Zaki duduk di sebelah Gavin.

Sementara Gavin langsung bangkit dan pindah di sebelah Caska. Semua orang tertawa melihatnya.

Zaki menaikkan alisnya sebelah, "kenapa lo pindah?"

"Gue gak mau dekat-dekat sama lo," desis Gavin.

Zaki mengambil jus yang ada di atas meja, lalu meminumnya dengan santai.

"WEY ANJIR?! ITU MINUMAN GUE!" hardik Gavin tidak terima.

"Ikhlaskan...," ucap Zaki penuh drama.

"Ku menangissss...," ucap Fadil sambil bernyanyi ala suara hati istri. Semua orang tertawa karenanya, di tambah lagi melihat Gavin yang tampang kesal.

"Ada apa nih?" Alvi yang baru saja datang langsung menyahut.

"Lo darimana aja Vi?" tanya Elvan tertawa.

"Gue abis MANDI KEMBANG! BERSIHIN DIRI BIAR SUCI LAGI!" sergah Alvi menatap tajam pada Zaki.

"Wih!"

"Anjirr!"

"HAHAHAHA."

Semua orang tertawa, sementara Zaki memicingkan matanya, menyelidik. "Yakin udah mandi?"

"Udahlah! Wangi gini," cibir Alvi.

Zaki mengendus-endus badan Alvi. Detik kemudian ia mencium tangannya membuat Alvi berdecak, sementara semua orang tertawa terbahak-bahak.

__________

CHIAGAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang