Sixty Seven

725 58 0
                                    



"Lo kenapa sih buru-buru banget?!" gerutu Zea memasuki mobil.

"Cepetan lah Ze, setir mobilnya! Kalau bisa, ngebut gitu!" pinta Chia memasang safety belt.

"Ngapain sih? Gue gak suka kebut-kebutan kayak lo ya," ujar Zea sinis.

"Gue pengen cepet-cepet pulang, gue ngantuk," jawab Chia. Benar-benar sudah tidak sabar ingin melanjutkan mimpinya.

"Padahal gue tadi mau nanyain Alvi," ujar Zea mulai melajukan mobilnya.

"Pacar lo udah pulang," jawab Chia.

Zea menaikkan alisnya sebelah, "tau dari mana?"

"Taulah! Orang gue pacarnya," jawab Chia menyilang kedua tangannya di depan dada.

Zea langsung ngerem mendadak. "Hah?!"

"Enggak, bercanda," jawab Chia terkekeh. "Lagian lo 'kan yang pacarnya?!"

Zea berdecak, lalu kembali melajukan mobilnya. "Serius Chia! Lo tau dari mana dia udah pulang?"

"Gue 'kan selingkuhannya," jawab Chia enteng.

"Apa Chi?" Zea menoleh dengan membulatkan matanya.

"Apa sih Ze?! Lo masih aja terkejut, masa iya gue sama dia," ujar Chia.

"Lo sih!" ketus Zea.

"Emang bener dia udah pulang," timpal Chia.

Zea memutar bola matanya. "Iya, lo tau dari mana?"

"Ya pasti tau. Gue 'kan istrinya," jelas Chia.

"Oh," jawab Zea mengangguk-angguk.

"Kok lo gak terkejut lagi sih, Ze? Harusnya lo terkejut banget pas tau Alvi udah punya istri dan istrinya sepupu lo sendiri," gerutu Chia asal.

Zea mendengus. "Terkejut salah, biasa juga salah. Lagian mana mungkin lo ada hubungan sama Alvi!"

"Ada!"

"Apa?"

"Ada deh."

"Apa sih Chi?"

"Kepo kayak manusia."

"Emang lo pikir gue apaan?! Setan?!"

"Iya!"

"KEBANGETAN!" desis Zea menoyor bahu Chia.

"Ya maaf," ucap Chia terkekeh.

"Serius, lo punya hubungan apa sama Alvi?" tanya Zea lagi.

"Bukan urusan lo," ketus Chia.

"Ya urusan gue lah! Dia 'kan pacar gue," decak Zea.

"Lo sendiri 'kan yang bilang kalo gue mana mungkin ada hubungan sama dia?!"

"Jadi lo gak ada hubungan apa-apa sama Alvi?" tanya Zea memastikan.

Chia menggeleng.

"Serius?"

"Iya ada," ucap Chia lagi.

"Apa sih Chi? Jangan bikin gue penasaran deh," ketus Zea. "Cepetan bilang, lo ada hubungan apa sama Alvi?"

"Cuma temen, wlee," ucap Chia menjulurkan lidahnya, membuat Zea kesal. "Lo 'kan pinter Arazea Zachira, lo juga 'kan tiap hari sama gue, dan lo tau Alvi kayak gimana?! Masa gitu aja percaya?!"

Zea mendengus. "Entahlah Chi, gue sedikit gak paham karena perubahan dia. Tadi gue chat, tapi cuma di read. Terus dia pulang duluan gak bilang-bilang."

Chia menaikkan alisnya sebelah. "Lo ada masalah sama dia Ze?"

Zea menggeleng. "Enggak, emang kenapa?"

"Gue juga ngerasain perubahan dia sih! Soalnya tadi gue nanyain lo ke dia dan dia jawabnya singkat gitu, terus kayak gak mau tau lagi tentang Lo," jelas Chia.

Zea langsung menoleh. "Oh ya, Chi?"

Chia mengangguk. "Iya, coba lo pikir-pikir lagi, apa yang lo lakuin sehingga dia kayak gitu?"

"Terakhir gue sama dia...," Zea tampak berpikir. "AAAA!! Gue tadi gak sengaja gandeng tangan Rezvan di depan dia saat mau ke kantor."

"Lah, lo ngapain pake acara gandengan gitu? Lo juga tau 'kan Alvi sifatnya kek gimana? POSESIF!" jelas Chia sudah tahu karena dirinya bersama Zea bukan hanya sehari, tapi hampir dua tahun. Dan dalam waktu itu, dirinya sering melihat Alvi yang begitu posesif pada Zea.

"Gue tadi lagi buru-buru, jadi lupa," ujar Zea cengengesan.

__________


CHIAGAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang