Thirty Four

1K 86 19
                                    

Gavin keluar dari markas, ia melihat ketuanya yang sedang duduk di kursi bawah pohon. "Bro," sapa cowok tersebut lalu duduk di sebelahnya.

"Wey, lo kemana aja baru keliatan," balas Raja, pemimpin Caksizva yang umurnya beda dua tahun dengan Gavin. "Tadi gue denger lo di pukul sama orang, apa lo sakit?"

"Enggak," jawab Gavin mengedikkan bahu.

"Terus lo di pukul siapa?"

"Cewek."

Uhuk uhuk

Raja tersedak saat meminum air kopi. "Serius lo? Cewek mana? Biasanya gak ada yang berani sama lo," ujarnya terkekeh.

"Ada. Gue juga bingung, udah di gombalin beberapa kali malah gak mempan," keluh Gavin. Segala gombalan dan godaan sudah ia keluarkan untuk Chia, namun tetap saja hasilnya nihil.

"Berarti lo belum jago," ledek Raja.

"Lo sendiri ngapain di sini?" tanya Gavin.

"Nunggu cewek."

Gavin menaikkan alisnya sebelah, "lo ngajak cewek ke sini? Ngapain? Cewek lo?"

"Bukan. Waktu itu gue lagi di jalan, nah gue nikung mobil orang, eh dia nikung balik. Dari situ seakan-akan lagi balapan. Pas di tengah jalan, dia berhenti. Katanya gue nantangin dia, padahal gue tadinya gak niat apa-apa, cuma ngikutin permainan dia," jelas Raja mengingat waktu itu.

"Eh itu cewek malah nantangin balapan. Dia pakai mobil, kalau gue katanya terserah mau pake apa juga," lanjutnya.

"Lo terima tantangan dia? Pantesan bawa mobil ke sini," ujar Gavin melihat mobil Galant milik Raja, terparkir di area parkir. Biasanya Raja selalu membawa motor kemana-mana.

"Iya, biar sama aja pakai mobil," timpal Raja.

"Mau balapan dimana?" tanya Gavin.

"Di sini aja. Jalan sini 'kan sepi jadi bisa bebas," jawab Raja menatap jalanan. "Lagipula harusnya hari kemarin, tapi pas gue tunggu dia gak datang. Siapa tau dia datang hari ini."

"Mana ada cewek keluar malem-malem," sahut Gavin. "Udahlah, dia pasti gak bakalan datang."

"Tapi dia sendiri yang nentuin waktunya supaya malem," timpal Raja. "Kalau dia beneran datang, benar-benar gede nyalinya tuh cewek."

Gavin mengedikkan bahu acuh. "Btw, siapa namanya?"

"Gak tau, gak sempet kenalan. Dia langsung pergi gitu aja, tapi gue salut sama dia," ujar Raja menjeda kalimatnya. "Mungkin umurnya gak jauh beda sama lo."

"Gue jadi penasaran sama cewek kayak gitu," Gavin tersenyum miring.

"Ciri-cirinya kayak.... Tuh dia," tunjuk raja pada mobil Reli yang berhenti di baju jalan. Menampakkan seorang gadis dengan celana jeans hitam serta kaos putih yang terbalut jaket kulit hitam polos.

Gavin memicing kala melihat gadis itu. Seperti tidak asing baginya, ia membulatkan matanya setelah gadis itu membuka kacamata.

___________

Chia tersenyum miring, "gue hebat 'kan?"

"Gue akui," timpal Raja.

Cewek yang di bicarakan itu adalah Chia Jefina Jelin. Dia yang menantang ketua Caksizva, Raja Zagastara untuk balapan mobil. Dan sekarang ia memenangkan pertandingan tersebut.

Dalam diri Raja, tentunya malu. Dirinya yang seorang pemimpin, bisa di kalahkan oleh gadis yang di bawah umurnya. Tapi dia juga salut pada Chia, gadis ini ternyata mempunyai nyali yang sangat besar.

"Cetek lo bos."

"Sama cewek aja kalah."

"Masih mau lawan sama dia?"

"Malu bos sama badan dan jabatan."

Masih banyak lagi celotehan dari anggotanya, sementara Raja hanya bisa diam, menerima. Ia pun berjalan menuju mabes, mengambil air minum untuk dirinya dan juga gadis itu. Ia seorang ketua, tapi tidak berarti untuk menyuruh orang seenaknya, jika dia bisa sendiri, kenapa tidak.

"Wuih gak nyangka gue," ujar Elvan pada Chia.

"Ternyata lo suka balapan Chi?" tanya Rezvan.

"Selain sering bikin ulah di sekolah, ternyata di luaran juga lo gini," sahut Alvi. "Zea tau lo di sini?"

"Kalian kenal sama he'em?" tanya Zaki yang kebingungan sama dengan anggota lainnya yang tidak tahu apa-apa tentang Chia karena beda sekolah.

"Nama gue CHIA BUKAN HE'EM! APAAN HE'EM?!" hardik Chia pada Zaki.

"Ya maaf," ucap Zaki.

"Dia temen sekelas kita," jawab Elvan.

Zaki mengernyit. "Kok gue gak pernah liat?"

"Dia lagi di skors sama si curut Gavin," balas Alvi. Sementara Gavin yang terabsen hanya menatap tajam temannya.

"Dahlah, gue mau pulang. Bye."

"Tapi Chi--"

Gadis itu tidak memberikan mereka kesempatan untuk bicara. Chia langsung memasuki mobilnya lalu pergi dengan kecepatan tinggi.

"Gue pergi dulu," pamit Gavin yang sedari diam.

"Lo mau kemana?"

"Jangan-jangan mau nyusul tuh cewek ya?"

"Gue ada urusan! Sekalian mau pulang," ujar Gavin lalu pergi menuju motornya dan mulai melajukannya. Cowok itu melambaikan sebelah tangan pada  teman-temannya. Sementara mereka hanya mengangguk saja.

"Cewek itu mana?" tanya Raja yang baru saja datang membawa air Aqua.

__________

CHIAGAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang