Dua insan berbeda jenis dengan menggunakan baju putih, tak lupa sabuk hitam melingkar di pinggangnya masing-masing, sedang berhadapan di tengah manusia yang sedang asik menyaksikannya.
Chia membungkukkan badannya, di ikuti Gavin sebagai penghormatan. Karena jarak mereka yang sangat dekat, membuat Chia yang hendak berdiri tegak langsung mengenai wajah Gavin yang masih membungkuk.
Chia tersenyum miring saat melihat hidung cowok itu berdarah. "Coba pikir-pikir lagi deh, sebelum nyawa lo melayang."
Gavin mengusap darahnya dengan gusar. "Masih belum terlambat buat lo mundur, TOA!"
Keduanya langsung mengambil posisi. Pukulan, tusukan, tendangan, tangkisan, serta elakan mereka lakukan untuk mempertahankan diri mereka masing-masing agar tidak tumbang.
Semua orang yang ada di sana bersorak membuat keadaan menjadi sengit. Gavin tidak mengeluarkan sepenuh tenaganya, karena ia tahu bahwa lawannya adalah seorang cewek. Sementara gadis itu terus menyerangnya tanpa ampun, membuat Gavin sedikit kewalahan.
Chia berhasil membuat Gavin tersungkur di atas lantai. Ia mencengkeram tangan kiri Gavin, membuat cowok itu tidak bisa berkutik dan tak akan mudah untuk melarikan diri. Sementara Kakinya menghimpit lengan kanannya.
"Segini kemampuan lo?"
"Gue gak mungkin ngeluarin semua kemampuan gue buat ngelawan cewek!"
Chia tersenyum miring, meremehkan. "Udahlah ngalah aja!"
"Gak!"
"Jangan keras kepala!"
"Gue belum kalah!"
"LO BISA TEPUK LANTAI UNTUK MENYERAH!" Chia menekankan ucapannya.
"Seorang cowok lebih baik tewas daripada di hina," balas Gavin keukeuh.
Chia sudah geram. Ia langsung memutar tangan Gavin, membuat semua orang berjerit terutama Gavin yang kesakitan.
"AAAAAA!!"
________
"Lo baru pulang?" tanya Zea yang duduk di sofa bersama Alvi.
"Keliatannya?" Chia bertanya balik sambil menaiki tangga.
"Bentar deh, Chi," ujar Zea.
"Apa?" Chia tetap berjalan menaiki tangga tanpa menoleh pada Zea.
"Sini dulu!"
"Gue ogah kalo harus jadi nyamuk," jawab Chia ketus.
"Lo bertanding sama Gavin?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Chia berhenti dan membalikkan badannya. "Lo tau dari mana?"
"Sini dulu makanya! Masa iya, gue harus ngomong sambil menengadah ke atas!" gerutu Zea mengerucutkan bibirnya.
"HAH?!"
"SINI DULU! GUE MALES KALO NGOMONG HARUS PAKE NADA TINGGI!" teriak Zea geram, membuat Alvi yang ada di sampingnya sontak menutup telinga.
Chia mendengus. Lalu kembali menuruni tangga dengan langkah malas. "Iya-iya."
"Lo kayak nenek-nenek, Chi," celetuk Alvi melihat Chia berjalan sambil membungkukkan badan.
Gadis tersebut langsung menegakkan tubuhnya, karena tidak terima. "ENAK AJA! GUE MASIH MUDA!"
"Iya, kasian masih muda," ujar Alvi terkekeh.
Chia menatapnya tajam, lalu duduk di tengah-tengah mereka.
"Apaan dah, Chi?!" sarkas Alvi merasa risih. Sementara Zea hanya memutar bola matanya malas.
"BIAR KALIAN GAK PACARAN! GUE NANTI GAK MAU LIAT LO BERDUA MAIN SENDERAN DI DEPAN GUE!" sergah Chia. "Oh ya, kalau merasa sempit, kalian boleh pindah ke kursi single-nya masih-masing," lanjutnya sambil menunjuk kursi di sebelah kanan dan kiri.
Alvi berdecak. Lalu bangkit dan pindah di kursi yang ada di sebelahnya, sementara Zea masih diam di tempatnya.
"Oke, karena keadaan sudah aman, mari kita mulai," ucap Chia menghembuskan nafas.
"Kayak mau apa aja dah," sindir Alvi.
Chia tidak menghiraukannya, ia hanya memperlihatkan wajah dengan sudut bibir terangkat, dilengkapi dengan mata menyipit.
Zea yang melihat itu, langsung mengusap wajah sepupunya. "Jangan sok manis ke Alvi!"
"Tenang aja, gak bakalan terpengaruh sama sekali. Wajah dia pahit," ujar Alvi. "Di liat dari matanya aja suram," lanjutnya.
"ENAK AJA BAMBANG!" sarkas Chia menatapnya sinis.
"Hmm, jadi lo tadi beneran tanding sama Gavin?" tanya Zea to the poin.
Chia menoleh pada sepupunya. "Lo tau dari mana, Ze?"
"Lo gak tau? Di sosmed penuh sama lo dan dia," balas Zea.
"HAH?!"
Zea manggut-manggut. "Liat aja Hp lo! Hp gue aja penuh sama lo, apalagi punya lo sendiri, Chi."
Chia langsung merongoh sakunya. Sedari tadi dia memang tidak membuka Hp, bahkan sengaja di matikan agar tidak terganggu saat latihan. Namun, dengan adanya Gavin sudah membuatnya lebih dari kata terganggu.
Gadis itu membulatkan matanya menatap Hp yang dia pegang. Begitu banyak notifikasi, terutama dari Instagram. Berandanya penuh dengan postingan dirinya saat bertanding dengan Gavin.
"AAAAAAAA TIDAKKKK!!!"
________
Jadi jarang up ya? Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIAGAVINO
ЮморGavin, cowok bad dan juga humoris. Memiliki kepribadian yang menarik dan dunia yang asik, meskipun sering membuat semua orang menderita di bawah bahagianya. Gavin yang tidak pernah pacaran sama sekali meskipun ia sering di fitnah Fakboy. Dia tidak a...