Ratih Oh Ratih

31 3 4
                                    

Keesokan harinya saat malam kembali menyapa, Satrio dan Bagas tampak serius memandangi kertas-kertas yang berserakan di meja  makan.

“Aduh, asyik bener adik-adik Mbak, boleh gabung dong,” ujar Arum sembari mengambil selembar kertas yang ada di dekatnya dan membacanya keras-keras. Bagas berusaha merebut kertas dari tangan Arum tapi sayang kalah cepat. Ia pun akhirnya pasrah.

“Syarat-syarat : single, perempuan, usia 20-25 th, cantik. Ee... Busyet, ini syarat-syarat apaan, cari jodoh?” Arum, terkekeh nggak berhenti-henti.

“Doyan yang usianya lebih tua ternyata?” komentar Arum lagi sambil terus tertawa. Satrio yang kasihan melihat adiknya jadi bahan ledekan kakaknya, ikut angkat bicara.

“Dengar ya, Mbak ku, ini nih syarat yang paling pas buat rekrutmen karyawan gokil. Alasan utama single di taruh di urutan pertama karena kita inginnya yang total gitu nggak kebebanan urusan rumah tangga, terus kalau cantik alasannya simpel karena kita bergerak di bidang jasa, jadi good looking bisa menarik pelanggan dong, “ jelas Satrio. Bagas menyikut Satrio pelan, sambil berbisik

“Lah, cari yang cantik tadi kan katanya buat kita kecengin.” Satrio gemes melihat wajah sok polos adiknya, ia tak ingin bicara lagi, hanya menaruh jari telunjuknya di bibir meminta adiknya diam.

Saodah dan Somad yang baru pulang kondangan ikut gabung, mengomentari keriuhan anak-anaknya. Arum langsung saja menyodorkan selembar kertas tadi, beserta alasan-alasan yang dikemukakan oleh Satrio.

“Hmm... Masuk akal juga, Bapak setuju sama yang single nih,” seru Somad yang langsung berbuah pelototan dari Saodah. “Ya, kan bener Mak, coba bayangin kalau kita ambil yang udah punya anak ntar dia ijin buat ngantar asi yang baru di pumping, lah. Kan bahaya kita nggak punya ruangan khusus, atau nggak ijin anak sakit, “ tambah Somad meyakinkan. Saodah manggut-manggut tapi bibirnya monyong satu senti, dengar suaminya nyebutin segala pumping di depannya.

Saodah kemudian meminta saran kepada semua anggota keluarganya bagaimana cara terbaik merekrut karyawan secepatnya, apa di buat semacam audisi atau langsung meminta rekomendasi dari sesorang yang mungkin tahu, ada kandidat yang layak.

“Kalau Satrio sih setuju dua-duanya. Pertama rekomendasi dari seseorang baru setelah itu dibuat semacam audisi kecil-kecilan. Mengingat kita juga baru merintis, nggak mungkin juga kita pasang iklan terus langsung buka audisi kayak Indonesian Idol atau master chef.” Satrio mengusulkan idenya.

“Arum tahu, seseorang yang bisa dimintai sarannya, yaitu Mbak Jupe.” Deal, semua setuju dan besok rencana itu langsung dieksekusi.
*
Saodah, menghubungi Mbak Jupe. Perempuan yang selalu terlihat menor tapi seksi itu, langsung menyodorkan tiga kandidat. Tak heran, sebagai pemilik salon yang selalu di datangi pelanggan-pelanggaan setia ia bak punya seribu telinga, segala berita dari yang nyata sampai kabar burung pasti tahu. “Infotainment kalah dah, “ komentar Arum suatu hari, dan Mbak Jupe tak pernah marah, justru ia senang dan menanggapinya dengan tawa tergelak. 

Tak butuh waktu lama tiga kandidat yang di minta langsung datang ke rumah, lengkap dengan surat lamaran kerja dan curriculum vitae. “Hmm, canggih juga nih si Jupe,” batin Somad senang. Ia meminta ketiganya menunggu di ruang tamu, sementara dirinya, Odah dan Arum akan membaca sebentar berkas-berkas yang ada.

Map pertama, selembar foto 3x4 mengenakan kemeja kotak-kotak biru, rambut bergelombang sebahu. Pendidikan terakhir SMA. Bernama Ratih, pengalaman kerja sebagai kasir. Map kedua, selembar foto kemeja putih, rambut model bob, pendidikan terakhir SMK tata boga, pengalaman kerja, juru masak namanya Tina, terakhir bernama Eni ia berpengalaman sebagai karyawan toko.

Tahap selanjutnya adalah wawancara. “Sebagai kanjeng mami atau singmbaurekso alias yang punya gawe, sudah sepantasnya Emaklah yang berkompeten untuk menguji ketiga kandidat,” ujar Somad bijak. Perempuan tentunya lebih jeli memerhatikan kerapihan, ketelitian dan kesungguhan dari setiap calon.

Keluarga GokilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang