• 6 •

6.2K 495 26
                                    

"WOAH DAEBAK!!!"

Aku mendengar suara riuh tepuk tangan di belakangku. Siapa lagi kalau bukan Ryujin dan teman-temannya?

"Aku kaget banget! Ternyata Lia punya suara emas!!" Heboh Chaeryeong.

"Lia, apa kamu seorang penyanyi yang menyamar?" Ledek Yeji.

"Daebak! Kepercayaan diriku mendadak hilang karena kamu, Lia!!" Protes Yuna.

Aku hanya tersenyum kecil, "thanks semuanya!" dan mataku kini tertuju pada Ryujin yang terdiam dan sibuk menatapku.

Aku pun kembali duduk dan Ryujin segera datang menghampiriku.

"Suara mu tadi benar-benar bagus loh!" Pujinya.

"Ah, terimakasih." Ucapku.

Ryujin tersenyum menatapku,

"Ekhem!! Yah mulai deh nih orang ngerdus!" Kata Yuna menahan tawa.

"Cih, sirik?" Ucap Ryujin yang disusul tawa Yeji dan Chaeryeong.

Aku hanya tersenyum canggung. Setelah itu, Yeji, Yuna, dan Chaeryeong sibuk beryanyi. Sedangkan, Ryujin terus menerus mengajakku bicara dan duduk di sebelahku. Aku juga bingung kenapa dia tidak bergabung saja dengan teman-temannya.

"Lia, keluar bentar yuk?" Ucap Ryujin menarik tanganku.

"Kemana?"

"Ikut aja!" Ucap Ryujin.

Ryujin tidak menjawab pertanyaanku.

"Gue keluar dulu ya sama Lia. Kalian lanjuttin aja!" Ucap Ryujin kepada teman-temannya.

Ryujin membawaku keluar dari tempat karaoke. Kebetulan, di sebelah tempat karaoke itu ada cafe sekaligus bar yang terlihat menarik perhatian Ryujin. Ryujin pun menarik tanganku menuju ke cafe tersebut.

"Aku lapar, temani aku makan ya?" Ucap Ryujin.

Aku jelas bingung kenapa harus aku? Kan banyak teman-temannya yang lain di dalam.

"Kamu makan juga ya?" Ucap Ryujin padaku.

"Ah, nggak usah. Tadi aku udah makan." Ucapku.

"Kamu yakin?"

"Iya!" Ucapku mantap.

Akhirnya aku hanya menemani nya makan dan sesekali dia juga mengajakku mengobrol. Dia menanyakan sekolah, tugas-tugas, dan kehidupan ku di rumah. Harus kuakui dia perhatian sekali padaku.

Jujur.. aku sama sekali tidak berpikir aneh-aneh. Mungkin dia hanya seorang kakak kelas yang care? Dan, aku juga tidak terlalu terganggu walaupun sempat bingung dengan sikapnya. Memang sudah beberapa hari kami juga berkomunikasi via chatting. Kadang-kadang ketika Ryujin bosan dia meneleponku, tapi sangat jarang kuterima karena aku sering ketiduran atau mengerjakan tugas-tugas sekolahku.

"Lia, aku menyukaimu." Ucapnya secara mendadak sembari mengunyah makanannya. Dia terlihat santai saja saat mengucapkan itu.

Tetapi, justru aku terkejut bukan main dan hampir saja tersedak jus jeruk yang sedang kuminum saat itu.

"Hey, kamu gapapa?" Tanya nya melihatku yang terbatuk beberapa kali.

Aku pun menepuk-nepuk dadaku dan mengangguk padanya tanda aku tidak apa-apa.

"Ah iya, ma-maaf.." ucapku.

Ryujin hanya tersenyum kecil menatapku.

"Kenapa kamu kaget gitu?" Ucapnya.

"Karena ucapanku barusan?" Ryujin tiba-tiba bernada serius dan melihat ke arahku.

Aku jadi semakin bingung dengannya.

𝘾𝙍𝙐𝙎𝙃 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang