• 10 •

5.3K 448 60
                                    

Lia terdiam mematung di tempatnya. Satu kata pun tak berhasil lolos dari mulutnya. Rasanya seperti dirinya kehilangan kata-kata selama beberapa detik. Sedih? Marah? Kecewa? Tentu saja sedang gadis itu rasakan.

"Kenapa?" perlahan Lia membuka mulutnya.

Namun, Ryujin memilih diam dan tak menjawab.

"Aku berbuat kesalahan, Ryujin-ah?"

Ryujin lagi-lagi tak menjawab.

"Baiklah.." Lia tersenyum paksa, ia membuka pintu mobil dan segera dicegah oleh Ryujin, "biar gue anter, gue gak enak sama lo .."

Lia menepis tangan Ryujin, membalikkan tubuhnya dan tetap berjalan keluar dari mobil milik Ryujin.. "gapapa, thankyou ya buat satu bulannya.." Lia meninggalkan Ryujin.

Lia bukannya menyerah, tetapi kini ia sadar dan ditampar oleh kenyataan bahwa dirinya tidak pernah dicintai. Hanya dirinya yang berharap, sedangkan Ryujin tidak pernah mengharapkan kehadirannya.

---

Lia melempar tasnya kasar ke kasurnya, ia membanting dirinya ke kasur dan menangkup wajahnya. Lia tersenyum, “aku tak apa ..” batinnya dalam hati.

Namun, kata-katanya hanyalah sebuah dusta. Air mata mengalir dari pelupuk mata Lia. Gadis itu sangat marah, kecewa, dan sedih. Perasaannya bercampur aduk menjadi satu.

"Dia jahat sekali.. dia benar-benar jahat..!" Lia menangis sembari menangkup wajahnya, ia tidak mau ibunya sampai mendengarnya isak tangisnya.

Lia merasa sangat bodoh, benar-benar bodoh.. bisa-bisanya dia bahagia dan percaya bahwa Ryujin benar-benar mencintainya. Ryujin anak populer dan Lia merasa dirinya hanyalah murid yang biasa bahkan berteman dengan Ryujin pun tidak pantas.

Tangis Lia pecah lagi, ia berjalan ke arah cermin dan tertawa kecut, "lihatlah gadis bodoh itu.. mana mungkin gadis seperti dia benar-benar menyukaimu, Lia? kamu gila!" Lia menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, air matanya bercucuran lagi.

Tahun pertamanya sekolah yang harusnya diisi oleh banyak kejadian indah, kini berubah drastis menjadi kejadian buruk. Ia merasa dibohongi, merasa dibodohi.. tapi, siapa yang peduli padanya? Lia juga merasa dirinya salah karena terlalu mudah mempercayai kata-kata manis Ryujin. Tetapi, sebenarnya ada hal lain yang jauh lebih menyedihkan baginya..

Yaitu.. fakta bahwa ia masih sangat mencintai gadis bernama Shin Ryujin itu.

💫

- LIA'S POV -

Aku baru saja turun dari bus, aku melangkahkan kakiku menuju ke gedung sekolahku pagi itu.

Aku berjalan menyusuri lorong sekolahku berniat untuk segera menuju ke kelas. Hari ini aku ke sekolah dengan menggunakan masker dan kacamata. Tentu saja karena mataku bengkak akibat menangis semalaman. Sekarang aku menyesal mengapa aku harus menangis malam tadi padahal pagi ini aku masih harus berangkat ke sekolah. Aku memukul kepalaku dan merasa bahwa aku sangat bodoh sekali.

Namun, tiba-tiba saja aku sedikit kebingungan karena melihat banyak murid-murid, khususnya siswi yang menatapku dengan sinis, bahkan beberapa dari mereka ada yang tertawa mengejek ke arahku. Awalnya aku tak ingin memusingkannya, mungkin anak itu sedang tak berada dalam suasana hati yang baik?

Tapi, semakin banyak anak-anak yang melakukan hal serupa. Hal itu membuatku semakin risih dan sedikit kesal. Aku bahkan sampai melihat ke arah pakaianku.. penampilanku tidak ada yang salah kok. Aku berpenampilan seperti biasa. Lalu, apa yang mereka tatap dariku?

"cih, apa dia gila? dia berharap dipacari dan disenangi oleh Ryujin?"

"gue mau temenan sama Ryujin unnie aja susah banget, lah dia percaya diri banget pengen dipacarin?"

𝘾𝙍𝙐𝙎𝙃 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang