• 37 •

4.4K 403 42
                                    

- LIA'S POV -

Aku dan Ryujin hanya saling menatap dalam diam, tidak ada kata-kata yang mampu keluar dari mulut kami sejak kami memutuskan untuk tinggal di salah satu meja dan duduk berhadapan satu sama lain.

"Lia-ya?"

"ah, ne?"

Ryujin terdiam sejenak dan menatap wajahku. Aku yang menyadari hal itu segera memalingkan wajahku dan melihat ke arah penampilanku.

apa ada yang salah dengan-ku?

kenapa dia menatapku seperti itu?

"lo potong rambut ya?" gadis itu tersenyum kecil.

Aku reflek tersenyum begitu mendengar kata-kata dari-nya. rupanya dia memperhatikan hal kecil yang berubah dari-ku?

"ah, iya. gue potong rambut.."

"kemarin rambut lo dikuncir, jadi gue gak bisa liat.." Ryujin terkekeh.

Aku menggaruk-garuk tengkukku dan tersenyum canggung.

Rambutku memang kubiarkan tergerai hari ini..

"dulu rambut lo panjang banget waktu sekolah, rambut gue yang pendek banget.. sekarang panjang rambut kita udah gak beda jauh.." Ryujin tertawa kecil.

Aku tersenyum dan mengangguk, "ne, gue pengen coba gaya baru aja.."

"beneran cuma mau coba gaya baru kan?"

Kata-kata Ryujin membuatku sedikit terkejut, aku segera membalasnya dengan anggukan kecil, "mungkin karena sedikit stress bekerja juga? ahaha.."

padahal sejujurnya, aku memotong rambut ku karena kamu, Ryujin! kamu pergi ke perancis begitu saja  dan itu membuat-ku merasa frustasi karena dihantui oleh rasa bersalah-ku padamu. huft!

andai gadis ini bisa mendengar suara hatiku saja..

"tapi itu cocok kok, lo keliatan lebih cantik.."
Di mata Ryujin, tak banyak yang berubah dari Lia. Gadis itu tetap sama seperti dulu, hanya potongan rambutnya saja yang berbeda..

Aku terdiam malu mendengar pujian dari-nya.. hey Lia, jangan seperti ini! tapi, harus ku akui bahwa aku senang mendengar kata-katanya. ah, aku benar-benar sudah gila!

"lo juga berubah banyak, Ryu.." aku tersenyum tipis.

"ah, gue cuma manjangin sedikit rambut gue kok, ya walaupun gue ngecat rambut lagi sih hehe.." suaranya terdengar malu-malu.

"jangan banyak warnain rambut lo, Ryujin.."

"itu gak bagus buat kesehatan rambut.."

"rambut lo udah bagus apa adanya kok.."

Aku tersadar.. Lia, apa yang kamu katakan? aku mendadak menjadi malu.

Pipi Ryujin merona mendengar ucapanku, dia terkekeh dan tersenyum kecil menatapku, "ne-Lia-ya.. gomawo!"

...

"gimana kehidupan lo di Seoul?" Ryujin kembali bertanya.

Aku memberanikan diri menatap matanya sekarang, "hm, mungkin baik?"

"mungkin?"

"ne.."

"apa ada masalah?"

Aku menunduk malu, rasanya mulutku sudah gatal sekali ingin menceritakan perihal Yeonjun yang sedikit mengacaukan hidupku dan membuatku sulit untuk kembali mempercayai orang baru. Belum lagi kepergian Ryujin yang secara tiba-tiba membuatku semakin tidak siap menghadapi semua ini di saat yang bersamaan.

𝘾𝙍𝙐𝙎𝙃 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang