- RYUJIN'S POV -
Aku membuka mataku perlahan, badanku terasa sangat berat dan kaku. Kujelaskan pandanganku yang memburam, pemandangan pertama yang kulihat adalah langit-langit kamarku sendiri. Aku mulai menengok ke arah sekitar, kulihat Chaeryeong dan juga Yuna yang tertidur tepat di sebelahku, dan ada Yeji yang tertidur di sofa kamarku.
Aku meregangkan tubuhku yang terasa sangat sakit, hal pertama yang kulakukan adalah meraih ponselku dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
Aku memijat pelipisku mencoba mengingat kejadian semalam, bayangan kejadian berputar-putar di kepalaku dan tiba-tiba saja aku merasa sangat mual.
"hueeekk!" aku berlari ke arah kamar mandi, suaraku berhasil membangunkan ketiga sahabatku yang sedang tertidur pulas.
"Ryujin?" ucap Yuna yang disusul oleh Yeji dan juga Chaeryeong yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Setelah 10 menit, akhirnya aku keluar dari toilet, perutku benar-benar mual dan tubuhku sangat lemas. Aku sudah menduga ini pasti efek dari mabuk semalam, tadi malam aku benar-benar melewati batas minumku. Aku menatap ke arah Yeji, Yuna, dan Chaeryeong yang sudah menungguku di kamar.
"lo gapapa? mau sarapan dulu?" ucap mereka mengkhawatirkanku.
Pas sekali, tak lama setelah itu bibi-ku masuk dan mengantarkan sarapan pagi untuk kami, ada sup pereda pengar untukku dan dua piring sandwich kubis untuk ketiga temanku, tak lupa empat gelas cokelat panas yang juga disediakan di atas meja, "makasih ya, bi.." ucapku yang disambut anggukan dari bibi-ku.
Kami bereempat segera menyantap sarapan pagi kami, jujur sup pereda pengar buatan bibiku benar-benar membantu perutku jauh lebih enakkan dan tubuhku kembali membaik.
Aku meminum cokelat panas ku sembari menatap ke arah teman-temanku yang masih sibuk menyantap sarapan pagi mereka, "kalian semalem nginep disini?"
"iya, eomma lo nyuruh kita nginep aja.. karena kita cewe-cewe semua dan kemaren kita anterin lo udah jam 12 malem.." Yeji menjelaskan dengan mulutnya yang penuh dengan sandwich.
"iya tuh!" celetuk Yuna.
Aku melihat jam sekali lagi, eomma dan appa pasti sudah pergi bekerja satu jam yang lalu, apa mereka tahu ya aku mabuk-mabuk-an semalam? Kalau sampai mereka tahu, mampus lah aku akan terkena amukan besar dari eomma.
Aku terdiam sebentar, aku hanya ingat bahwa aku mabuk. Namun, aku sedikit susah mengingat detail kejadian yang terjadi semalam.
DEG!
Aku membelalakan mataku kaget begitu mengingat bahwa aku meracau tentang Lia semalam di depan ketiga temanku ini. Aku memukul kepalaku beberapa kali.
Shin Ryujin, kau bodoh sekali!
"hmm, semalem gue mabuk berat ya?" suaraku memecah keheningan di antara kami bereempat.
"hmm.." jawab mereka berbarengan.
"sorry ya.." ucapku.
"untuk?"
"udah ngerepottin lo pada.." aku menggaruk kepalaku menyunggingkan senyum canggung.
"iya, gapapa kali.." ucap Yeji.
"santai aja, kayak sama siapa aja lo!" ucap Yuna yang disusul anggukan dari Chaeryeong.
"tapi.."
"tapi apa?" aku sedikit kebingungan.
"jelasin ke kita soal semalem!" celetuk Chaeryeong disambut anggukan kecil dari Yeji dan juga Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘾𝙍𝙐𝙎𝙃 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔
Romance(💫) : she is my crush, but i wish i never met her! "gue nyesel, gue pengen dia balik lagi ke gue!" - RYUJIN AND LIA ITZY - 📍 Seoul, Korea Selatan [ ⚠️ : BAHASA NON-FORMAL ; GL STORIES ; 16+ ]