• 14 •

4.8K 440 45
                                    

"wah, kebetulan banget! kalian saling kenal?" eomma Ryujin memecah keheningan di antara Ryujin dan Lia yang saat ini sedang bersebelahan namun tak bergeming sedikitpun.

"iya eomma, dia adik kelas Ryujin." jawab Ryujin.

Lia hanya tetap diam dan memilih duduk tepat di samping eomma-nya.

Lia benar-benar malas sekali mendengarnya dan ingin pulang saja rasanya. Eomma Lia dan juga eomma Ryujin sibuk berbicara berdua, sedangkan di hadapan Lia ada Ryujin yang asik memainkan ponsel miliknya sendiri. Karena bosan, Lia juga memutuskan untuk mengambil ponselnya.

"kalian kan satu sekolah, ngobrol dong! jangan diem-diem an gitu.." kata-kata eomma nya berhasil membuat Lia jengkel setengah mati.

"Lia gak enak badan, eomma.." bisik Lia beralasan pada eommanya, padahal jelas ia baik-baik saja saat ini.

"ya udah sayang, sebentar lagi kita pulang kok.." eommanya mengelus puncak kepala putrinya dan segera melanjutkan makan malam mereka.

Selama kurang lebih 30 menit berada pada situasi yang tak menyenangkan bagi Lia, mereka akhirnya menyelesaikan makan malam mereka.

Eomma Ryujin menawarkan Lia dan eomma nya untuk pulang bersama. Mereka ingin mengantar Lia dan juga eomma-nya.

"ah, gak usah repot-repot!"

"nggak repot sama sekali kok, ayo udah ikut kami aja.." eomma Ryujin merangkul Lia dan eommanya untuk menuju mobil mereka.

Jujur Lia malas sekali harus pulang bersama Ryujin lagi, tapi apa yang bisa ia perbuat? Malas sekali harus berdebat dengan eomma.

"Lia sama Ryujin duduk di belakang ya.." suara eomma Ryujin berhasil membuat Lia setengah melotot. Lia kira dia akan duduk di belakang dengan eomma-nya. Lia menghela nafas panjang, mencoba menahan kejengkelannya.

Oke, ini hanya akan sebentar dan akan segera berakhir, Lia terus membatin.

Di perjalanan hanya ada suara para eomma kami. Dan kami? ya jelas hanya berdiam-diam an dan tak bergeming. Lia sibuk memainkan ponselnya, begitupun dengan Ryujin.

Tiba-tiba, mobil terhenti di depan sebuah toko roti.

"sayang, eomma mau beli kue dulu ke dalam ya.. kalian berdua tunggu disini sebentar.." ucap eomma Lia dan Ryujin yang tanpa berbasa-basi langsung keluar dari mobil meninggalkan kedua orang yang jelas saja saling jengkel satu sama lain ini.

"ah, kenapa sial sekali sih.." Lia terus membatin dalam hati.

Ryujin menengok ke arah Lia, selama beberapa detik Lia hanya terdiam.. namun tatapan Ryujin membuat ia ikut menoleh.

Lagi-lagi Lia hanya mampu diam dan membuang pandangannya kembali.

"masih benci sama gue?" celetuk Ryujin dengan santainya membuat Lia semakin emosi.

Lia membuang nafasnya kasar, "itu pertanyaan yang perlu gue jawab?"

Ryujin tertawa kecut, "yang kemaren nabrak gue siapa tuh namanya?"

Lia lagi-lagi berdecak malas, apa sih urusan Ryujin bertanya-tanya tentang Lia dan teman-temannya.

"bukan urusan lo, Ryujin.."

"namanya siapa?"

"gue bilang bukan urusan lo.."

Lia terkejut begitu lengannya ditarik oleh Ryujin dan wajah Ryujin berada di hadapannya saat ini, sangat dekat.. bahkan hanya berkisar beberapa cm saja. Ryujin menatap Lia selama beberapa detik.

Lia membelalakan matanya kaget, "duh, apa sih?" Lia berusaha melepaskan cengkeraman Ryujin, namun tenaganya yang lemah ini jelas saja kalah dengan tenaga Ryujin, si cewek yang memiliki tenaga yang cukup kuat ini.

𝘾𝙍𝙐𝙎𝙃 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang