Baby boy

6.1K 585 26
                                    

Don't forget to vote and comments ~

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan tepat 4 bulan sudah usia kandungan somi saat ini, jennie semakin over protective tentang kesehatan somi ia pun sering menyuruh limario mengantar jemput somi di kampusnya dan limario pun hanya menuruti keinginan istri tercintanya.

Akhir-akhir ini limario merasakan ada yang berbeda dengan sikap istrinya saat di ranjang, jennie sering merintih menahan kesakitan saat berhubungan intim dengannya itu bukan jennie yang seperti biasanya yang selalu mendesah penuh kenikmatan dan akhir-akhirnya ini pula jennie sering menolak jika limario mengajaknya bercinta tentu membuat limario bingung dan tak tau harus bagaimana.

Seperti saat ini...

"Honey ini sudah 1 minggu dan aku benar-benar tersiksa." Lirih limario memeluk sang istri yang tengah meringkuk.

"Tidur lah ingat somi ada kelas pagi besok, aku tidak mau kamu terlambat mengantarnya." Ucap jennie mengelus lengan lim yang melingkar di perutnya.

"Apa permainan ku membosan kan ? Tanya limario membuat jennie menghela nafasnya kasar lalu ia pun membalikan tubuhnya.

"Apa aku berkata seperti itu ? Tanya jennie yang limario balas dengan gelengan.

"Maka dari itu ayo kita bercinta.

Limario mendekap tubuh jennie ia pun memajukan wajahnya dan mulai mengecup bibir sang istri tangannya pun tak tinggal diam ia mulai meremas kuat payudara jennie namun sedetik kemudian jennie melepaskan ciuman limario dan mendorong sang suami yang sudah sangat on.

"Nini...

"Please jangan malam ini." Lirih jennie membuat limario beranjak pergi dari sisinya.

"Limm...

Jennie pun hanya terduduk menatap punggung limario yang perlahan menghilang di balik pintu.

"Apa aku pernah menolak mu lim jika aku baik-baik saja." Lirih jennie mulai meneteskan air matanya.

"Lim kamu belum tidur ? Ujar somi menatap limario yang tengah berdiri di balkon teras atas, limario membalikan tubuhnya menatap somi yang tengah berdiri di belakangnya.

"Apa itu ? Tanya limario membuat somi menatap gelas yang tengah ia gengam.

"Tea hangat kamu mau ? Somi mengulurkan tangannya memberikan tea kepada limario membuat limario tersenyum dan menerima pemberiannya.

Limario kembali menatap langit malam sesekali meneguk tea yang somi berikan padanya.

"Ada masalah ? Tanya somi menatap wajah limario.

"Bukan kah setiap manusia pasti memiliki masalah ? Kekeh limario menolehkan wajahnya menatap somi.

"Hah kau ini menyebalkan sekali." Dengus somi membuat limario kembali terkekeh.

"Oya bukan kan besok jadwal cak up kandungan mu ? Tanya limario yang di angguki somi.

"Aku akan menemani kalian." Ujar limario kembali di angguki somi.

Sedari tadi somi dan limario tak menyadari jika seseorang tengah memperhatikan mereka di balik gorden.

"Aku yakin kedatangan mu bukan lah murni karena ingin membantu limario dan jennie." Ujar seseorang itu mengeratkan kepalan tangannya.

"Aku tidak akan membiarkannya." Ujarnya lalu beranjak pergi.

"Bagaimana kabar appa mu ? Tanya limario kembali menatap lurus, somi pun menatap kedepan dan tersenyum.

"Appa ku sudah membaik, ini semua karena kamu dan jennie eonni yang sudah mencari donor ginjal untuknya berapa kali pun aku ucapkan terimakasih sepertinya tak akan bisa membalas kebaikan kalian." Kekeh somi.

Beautiful boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang