Chapter 35 | Feelings That Change

89 17 17
                                    

Selamat malam minggu.
Jangan lupa vote, ya.

-==-

SUDAH selama 3 bulan Cheryl menjalani kehidupan sekolahnya seperti biasa sebelum ia mengenal Fajar. Sudah lama ia tidak pernah melihat laki-laki itu. pernah sesekali ia melihatnya, namun yang laki-laki itu tampakkan seolah tak pernah melihatnya. Cheryl juga tak mau repot-repot harus menyapa laki-laki itu lebih dulu.

Ia selalu berpikir positif jika Fajar memang tak melihatnya. Namun, terlalu banyak bukti jika laki-laki itu melihatnya. Tetapi, tak pernah mau menyapanya atau sekadar tersenyum padanya. Cheryl bahkan lupa bagaimana pesona Fajar ketika ia tersenyum.

Hanya Gilang dan Raffa yang menyapanya jika berpapasan di lorong atau jalan. Dan Fatir yang sekarang semakin jarang terlihat. Entah kenapa, laki-laki itu tampak lenyap di peredaran sekolah.

Semuanya seolah tak pernah terjadi apa-apa. Ia seperti tak penah mengenal sosok Fajar, begitupun sebaliknya. Di OSIS, sikap Cindy masih sama padanya walau permasalahannya sudah selesai. Bedanya hanya tidak ada sindiran, nyinyiran atau perkataan ketus terucap dari mulutnya, tetapi ia menjaga jarak padanya. Entahlah, Cheryl bingung sendiri memikirikannya.

"Tugasnya kumpulkan," perintah Bu Rosma.

"Ibu, nih, tugasnya banyak banget. Giat amat ngasih kita tugas, Bu," keluh Rival.

"Kamu itu bersyukur. Jadi, waktu kamu itu berguna. Gak dipake macem-macem."

"Saya gak pernah macem-macem, Bu," balas Rival.

"Gak macem-macem tapi selalu ngadi-ngadi lo!" semprot Fero.

"Bahasa lo gak bermutu, Ro!" sahut Rival.

"Sudah kalian ini! Cepat kumpulkan!"

"Iya, Bu," jawab seluruhnya, kompak.

"Cheryl, anterin ke meja ibu, ya?"

"Eh? Iya, Bu," jawab Cheryl sambil mengangguk sopan.

Setelah itu, Bu Rosma langsung berjalan keluar kelas yang langsung membuat semuanya menghela napas lega.

"Buset! Tuh guru gak pernah kira-kira kalo ngasih tugas," keluh Tara.

"Janganlah engkau berkeluh kesah dan bermuram durja wahai Tara Napisah Peyeum," ujar Karin dengan bersyair.

"Bacot lo, Ryn," sahut Tara sambil memutar bola matanya.

"Udah semua, kan?" tanya Cheryl ketika LKS yang ditugaskan oleh Bu Rosma sudah berada di atas mejanya.

"Udah kayaknya," jawab Sinta, gadis yang duduk di samping Tara.

"Temenin gue, Rin," todong Cheryl.

"Eh? Enggak mau, gue ada acara," tolak Karin dengan cepat.

"Acara apaan?" tanya Cheryl kebingungan.

"E-emm, ketemuan," jawab Karin.

Cheryl mengerutkan keningnya, ada yang aneh dari Karin. "Ketemuan sama siapa? Raffa?"

"Yaa... itu," jawabnya dengan malas.

"Lo balikan lagi?" tanya Cheryl.

"Enggak, cuma mau bantuin doang," jawab Karin.

"Bantuin apaan?"

"Ya ampun, lo kepo, ya, Ryl. Udahlah, nanti juga lo bakalan tau. Asalkan lo gak denger gosip gue sama Raffa jadian lagi alias flashback aja," jawab Karin sambil menggaruk tengguknya.

Cheryl mengangguk paham. "Ya udah."

"Gue bantuin," ujar Chiko yang sudah berdiri di samping Cheryl.

"Eh, gak usah, gue bisa sendiri," tolak Cheryl.

FAJAR √ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang