69. Meluluhkan Rosie

3.5K 284 53
                                    

Keesokan hari nya, Rose masih tak banyak bicara kecuali jika Jisoo, Junghwan atau Jennie yang mengajak nya bicara, itu pun hanya satu dua kata dia menjawab, istri pertama Rio tahu, jika suami nya itu pasti belum meminta maaf pada Rose.


"Rosie, aku minta daging nya, please" pinta Rio pada sang istri sambil menyodorkan piring nya, yang dibalas sodoran piring yang berisi potongan daging babi oleh Rose, Rio pun menerima nya dan meletakan piring itu kembali keatas meja, Jisoo yang tak tega melihat usaha sang suami dalam meluluhkan hati Rose pun segera menyumpit beberapa lembar daging dan meletak kan di piring Rio, pria itu menoleh dan tersenyum kecut, Dan Jennie? Tentu ia juga cemburu dengan kedua madu nya, mengetahui Rio berjuang keras guna mendapat maaf dari Rose.





Cup





Rio mencium kepala belakang Rose, ia menyusul sang istri ke dapur untuk berpamitan ke kantor.





"Aku tahu aku salah, aku minta maaf, dan aku akan memperbaiki nya nanti malam" ucap Rio sebelum pergi, dan Rose menangis begitu sang suami beranjak, ia tak tega mengacuhkan Rio, tapi hati nya terlalu sakit membayangkan suami nya bercinta dengan Jennie, meski status mereka sama-sama istri sah Rio.





Pria itu menghela nafas, menikahi banyak wanita, bukan jaminan akan bahagia, tanggung jawab yang dipikul pun juga semakin berat, tapi Rio tak menyesali pernikahan-pernikahan nya, karena dari awal, ia sudah menyadari akan resiko nya.





Pulang dari kantor, Rio tak mendapati Rose, hanya Jennie dan Jisoo bersama anak-anak mereka serta Junghwan, dengan menggendong baby Sam, Rio mendekati adik ipar nya.




"Junghwan-ie, kemana noona mu?" Tanya Rio.



"Dia dikamar nya hyung, badan nya tidak enak" jawab sang dongsaeng, Rio tahu, Rose hanya berpura-pura, untuk menghindari acara makan malam bersama karena ia masih marah.




"Buka mulutnya sayang" Rio menyuapi baby Sam makan malam, yaa bayi perempuan itu ikut makan malam bersama karena ia sudah berusia satu tahun sekarang, dengan duduk dipangkuan sang daddy sambil memegang sendoknya sendiri, Sam nampak lahap memakan menu nya.




"Soo-yaa, aku bawa baby Sam malam ini ne?" Ijin Rio, Jisoo mengangguk, ia tentu tak berani menolak karena Rio adalah ayah kandung nya.





Rio membawa baby Sam naik, dan Jennie melirik nya, semenjak malam panas nya dengan Rio, dua hari yang lalu, ia belum lagi dikunjungi oleh suami nya.



Ceklek





Rio membawa baby Sam masuk ke dalam kamar istri kedua nya, dan nampaklah Rose berbaring meringkuk menghadap jendela, baby Sam menatap wajah sang ayah seolah bertanya 'bukankah itu mama? Mama kenapa?'.






"Iya itu mama" jawab Rio seolah mengerti.




"Mamama. . . " gumam baby Sam merengek, mencondongkan tubuhnya kearah sang mama, Rose memejamkan kedua matanya pura-pura acuh, ia tahu, Rio menggunakan putri nya untuk meminta maaf pada nya.





"Mama sudah tidur sayang, jangan di ganggu, mama sedang sakit, sebaiknya kita keluar saja ne" ujar Rio, membalikan tubuh nya, rasanya Rose ingin menahan nya, tapi ia masih marah pada suami nya.





"Mamamama. . . ." Baby Sam mulai menangis, Rio pun akhirnya mengalah, menghampiri sang istri dan menaruh putri nya diatas ranjang tepat dibelakang Rose, wanita itu masih mati-matian bertahan untuk tidak luluh, dan menoleh.



Dengan cepat baby Sam merangkak menuju sang mama, lalu berdiri dengan berpegangan pada lengan Rose, ia memekik girang, berharap sang mama akan membalik kan tubuh nya, tapi nihil, dengan penasaran ia pun mencondongkan tubuh nya dengan perut bertumpu diatas tangan Rose, untuk mengintip wajah sang mama.




"Mamamama. . . " panggilnya polos, Rose melirik wajah tanpa dosa sang putri dan akhirnya ia menyerah, Rose terkikik, lalu meraih tubuh baby Sam dan menidurkan dilengan nya, dan menghujani ciuman diwajah baby Sam yang terpingkal, Rio tersenyum melihat Rose akhirnya luluh oleh sang putri.



"Maafkan mama" ucap Rose masih sambil bercanda dengan sang putri.




"Aku juga minta maaf" sahut Rio, Rose terdiam.



Rio pun mendekat, lalu memeluk Rose dari belakang dan menempelkan bibir nya dikuping sang istri.




"Mianhae" lirihnya, Rose pun menjatuhkan kepalanya dilengan Rio, baby Sam menatap kedua orang tua nya sambil tersenyum lucu.





"Lain kali, tolong jangan tunjukan di depan ku" pinta Rose dengan suara serak nya, menahan tangis, rupanya ia cemburu dengan tanda yang diberikan Jennie di leher Rio, serta tingkah kedua nya yang saling menggoda dimeja makan.





"Iya iya maafkan aku" ucap Rio lagi, dan Rose masih memeluk putri nya.





Muach. . . Muach. . .




Baby Sam menciumi perut buncit mama nya karena dia tahu ada dongsaeng nya disana, Rio dan Rose tertawa senang melihat sang putri yang menunjukan rasa sayang nya pada calon adek nya.





"Dy. . . Dy . . ." Panggil nya pada sang daddy sambil menunjuk-nunjuk pada perut mama nya, seolah meminta sang ayah untuk mencium perut mama nya juga.




"Baiklah baiklah" jawab Rio, ia kemudian menempelkan bibir manyun nya diatas perut Rose yang baju nya sengaja disingkap keatas, baby Sam memekik puas, ia lalu ikut-ikutan menirukan gerakan sang ayah dalam mencium perut mama nya, Rose tertawa gemas melihat kelucuan putri dan suami nya itu.




Dan untuk pertama kalinya, baby Sam tidur bersama Rose dan Rio malam itu, pantaskan jika Rose memaafkan suami nya? Karena Rio begitu pandai mengambil hati istri-istri nya, dan kebahagian Rose malam ini, tak dapat ditukar dengan apa pun.





#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang