54. Tak Lupa

2.5K 260 55
                                    

Merasa cemas dengan Junghwan dan Rio yang tak kunjung pulang, Rose pun turun ke bawah menunggu dua pria nya itu di depan gedung kontrakan nya.

Rose tersenyum lebar melihat Rio menenteng kipas angin baru ditangan kiri nya dan tangan kanan nya sibuk memegang stick es krim, begitu juga dengan Junghwan, beda nya tangan kiri dongsaeng nya itu juga membawa es krim yang kemudian ia sodorkan pada Rose noona nya.




Sesampai dikamar, Rio pun mulai merakit kipas angin yang dibeli nya tadi, sementara Rose dan Junghwan hanya menunggui sambil melanjutkan makan es krim mereka, Rio pun meletak kan nya di sudut kamar, dekat pintu, dan menyalakan nya, Junghwan tertawa lebar merasakan terpaan angin di seluruh wajah nya.

Sesampai dikamar, Rio pun mulai merakit kipas angin yang dibeli nya tadi, sementara Rose dan Junghwan hanya menunggui sambil melanjutkan makan es krim mereka, Rio pun meletak kan nya di sudut kamar, dekat pintu, dan menyalakan nya, Junghwan tertaw...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sekarang Junghwan bisa tidur dengan nyaman" ucap Rio yang masih berdiri di samping kipas yang baru dipasang nya itu.




"Gumawo hyung" seru Junghwan.




"Ayo kita gosok gigi dulu" ajak Rio, mereka ke kamar mandi, dengan Rose yang mengikuti nya dari belakang, mengantar kedua pria beda usia itu, terdengar suara tawa dari dalam kamar mandi yang ditempati Rio dan Junghwan, Rose hanya ikut tersenyum mendengar suara kedua nya dari kamar mandi sebelah.



"Junghwan besok sekolah ne?" ucap Rio dalam perjalanan kembali ke kamar mereka, bocah itu nampak meragu.




"Besok hyung yang antar" kata Rio lagi, bocah itu akhir nya mengangguk.




Rio membantu Junghwan menaiki ranjang nya, dan memakai selimut nya, sementara Rose sudah berbaring di ranjang bawah.





"Oppa, ayo kita tidur berdua disini" ajak Rose membagi sedikit ranjang nya sang suami.



"Ranjang ini terlalu sempit untuk kita tempati berdua, aku tidak mau anak ku merasa tidak nyaman karena daddy nya nanti" tolak Rio sambil mengusap-usap perut sang istri yang masih rata itu sambil tersenyum meyakinkan Rose jika ia baik-baik saja.



Rio pun segera mengambil tas ransel nya, untuk di jadikan bantalan tidur nya, rasanya Rose ingin menangis sekarang, melihat suami nya tidur tanpa alas dan bahkan hanya menggunakan ransel nya sebagai bantal, semua karena tempat tinggal nya yang serba terbatas.



"Sebentar oppa, aku carikan selimut" Rose kembali berdiri, dan membuka lemari kecilnya, mengambil selembar kain tipis dan menggenggam nya erat, tak tega untuk menyerahkan nya pada Rio.





"Oppa pakai ini saja ne" Rose menyerahkan selimut yang di pakai nya.




"Tidak, anak kita jauh lebih membutuhkan nya" tolak Rio, ia kemudian mengambil alih kain di genggaman Rose yang ia coba sembunyikan dari suami nya itu.





"Ayo kita tidur" ajak Rio, yang membatu Rose dengan memakai kan selimut nya, mereka tak tahu jika Junghwan sedari tadi memperhatikan keduanya dari ranjang atas.



BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang