21. Pertengkaran

2K 231 30
                                    

Di hari yang berbeda, Jisoo menunggu kepulangan Rose di kontrakan nya, ia duduk di lantai tanpa beralaskan apa-apa.

Di hari yang berbeda, Jisoo menunggu kepulangan Rose di kontrakan nya, ia duduk di lantai tanpa beralaskan apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menghela nafas melihat wanita yang lebih dewasa dari nya itu.

"Noona" panggil Junghwan membangunkan Jisoo yang bersandar pada pintu kamar.




"Junghwan-ie" kaget Jisoo yang langsung berdiri salah tingkah, hati Rose sedikit trenyuh melihat perjuangan Jisoo yang sedemikian nya.

Rose langsung membuka kunci pintu rumah nya, dan menyuruh Junghwan masuk lebih dahulu.



"Pulang lah unnie, keputusanku sudah bulat" usir Rose.


"Tidak, dengarkan aku dulu Rose" tolak Jisoo menahan tangan Rose yang mendorong pintu karena ia akan memasuki kamar nya.


"Unnie tak berniat untuk membeli harga diri mu, unnie tahu, kamu bukan wanita sembarangan, terbukti dengan bakti mu pada mendiang orang tua mu, aku kemarin salah bicara maafkan unnie ne" jelas Jisoo.


"Aku hanya tak ingin melihat mu banting tulang memenuhi tanggung jawab yang orang tuamu tinggalkan, sendirian memikirkan masa depan Junghwan, belum soal membayar kontrakan, setidaknya, jika kamu mau menerima tawaranku, beban itu bisa kita bagi rata Rose, Junghwan tak perlu berada di penitipan, dia bisa mendapatkan pendidikan yang layak diusia nya yang sekarang, dia tak harus berbagi ruangan dengan mu, karena sebentar lagi ia akan beranjak remaja, pasti akan membutuhkan ruang pribadi untuk nya sendiri" bujuk Jisoo.


"Kamu adalah satu-satunya wanita yang paling pantas untuk suami ku, jangan berpikir harga diri mu tergadai pada ku, dirimu jauh lebih terhormat karena kalian akan menikah resmi nanti nya" rayu Jisoo, Rose bergeming.


"Pikirkan Junghwan Rose, sebagai kakak nya, tentu kamu ingin memberikan yang terbaik untuknya bukan?" Ujar Jisoo lagi, ia segera membungkuk mengambil tas nya.


"Unnie pulang dulu ne" pamit Jisoo.




Perkataan nya sukses membuat Rose tak bisa tidur, memikirkan kata-kata Jisoo, Rose gelisah, ia berdiri untuk melihat dongsaeng nya, apakah sudah tertidur, dan Junghwan sudah mendengkur teratur, Rose mengusap kepala dongsaeng nya.



"Maafkan noona yang belum bisa memberikan apa yang terbaik untuk mu" bisik Rose.

Di rumah pasangan Jisoo dan Rio, pasangan Taeny dan Yoonghyun datang atas undangan dari istri Rio itu, hari ini minggu, Rio bermain basket bersama Seulgi dan Jenno sore itu, dia baru akan pulang ketika menjelang malam.



"Wah appa, daddy" sapa Rio senang tapi juga kaget dengan kehadiran ayah dan mertuanya di ruang keluarga, ia begitu senang tapi juga heran dengan kedatangan ayah nya yang bisa dalam waktu yang bersamaan, para wanita sedang memasak di dapur untuk makan malam.


BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang