78. Piknik

2.9K 264 118
                                    

Keluarga besar Rio berjalan-jalan di sebuah kebun binatang, sambil menggendong baby Al dipunggung, dan mendorong stroller berisi baby Toby yang duduk sambil mengenakan topi merah nya, sementara baby Sam, ia berada di stroller yang di dorong oleh Junghwan yang berjalan beriringan dengan Rio.


Sedangkan para wanita menunggu di taman piknik sambil duduk diatas tikar dan menyiapkan perbekalan mereka, kebun binatang itu tak terlalu luas, jadi untuk mengelilingi nya tak butuh waktu lama.


"Dy" tunjuk Baby Al pada seekor jerapah, ia ingin bertanya itu hewan apa, hanya belum bisa untuk mengungkapkan nya.


"Itu nama nya Jerapah boy, ini kasih dia makan" ujar Rio menyodorkan satu buah wortel berukuran besar pada sang putra untuk diberikan pada jerapah itu, baby Al pun memberikan nya sambil bergidik ngeri dan memundurkan tubuh nya, Junghwan yang melihat itu pun terpingkal.

"Daddy daddy, Sam ingin naik itu" tunjuk sang putri pada seekor kuda yang memang disewakan.

"Naik dengan uncle ne, daddy tunggu disini" kata sang ayah, baby Sam mengangguk.


"Bye bye daddy" teriak sang putri begitu petugas kebun binatang mulai menuntun kuda yang dinaiki Sam dan Junghwan mengelilingi area kebun binatang.


"Be careful baby girl" balas Rio melambaikan tangan kanan nya, ia pun menunggu sang putri sambil memberi susu pada baby Al, dan asi pada baby Toby yang sudah Rose siapkan di botol.

Tak sampai dua jam, Rio, Junghwan dan anak-anak nya pun sampai ditempat para istri nya menunggu, ketiga wanita itu menatap penuh cinta terutama pada Rio, yang menggendong dan mendorong stroller anak nya.

" A sexy daddy" batin mereka dengan pipi merona, begitu dekat ketiga nya pun langsung menyambut putra dan putri mereka masing-masing, karena tak tega melihat Rio yang sudah berpeluh.


"Junghwan-ie" Rio menyodorkan minuman pada dongsaeng nya yang kelelahan itu, setelah minum, Rio pun menjatuhkan tubuh nya diatas tikar yang mereka bawa.

Baby Sam pun menyusul sang ayah dan langsung bersandar dibalik punggung Rio sambil menyusu, baby Al tak mau kalah, ia bersandar di dada sang ayah, dan terakhir baby Toby, merangkak menuju sang ayah dan menjatuhkan tubuhnya dikepala belakang Rio, sambil bergumam tangan nya mencengkeran baju dan rambut sang ayah.

Muach. . . Muach. . .

Niat nya mencium pipi sang ayah tapi malah dapat kuping nya, Rio terpingkal geli karena baby Toby menggigit-gigit kuping ayah nya, mereka seolah tak ingin jauh dari Rio.


"Ayo sayang kemari, biarkan daddy kalian makan dulu, sini-sini" panggil para ibu.


"Sam juga mau mommy" si putri sulung berdiri mendekati mommy nya, karena lapar.

Sementara baby Al juga mulai mendekati eomma nya.

"Ma ma" tunjuk nya pada makanan yang ada dihadapan mereka.

"Iya, baby Al juga akan makan" jawab Jennie yang tahu putra nya juga mulai kelaparan.

Sedangkan Toby, ia sudah duduk tenang dipangkuan Rose sambil mengunyah buah jeruk dari tangan mama nya.


Rio membantu Junghwan mengambil makanan karena para wanita sibuk dengan anak-anak mereka, jadi kedua pria itu harus bisa mandiri melayani diri sendiri.

Belum sampai Rio selesai makan, Toby sudah merangkak menghampiri sang ayah sambil merengek.

"Mengantuk nee?" Tanya Rio yang langsung mengakat tubuh sang maknae, dan baby Toby langsung menjatuhkan kepalanya dibahu sang ayah, dan benar ia langsung tertidur.

Dan sebelum pulang, mereka menghabiskan waktu di pasar Hongdae, menikmati jajanan street food disore hari.




Minggu ini keluarga Rio memang seperti diliputi kebahagiaan dan kehangatan, hampir setiap malam, ia akan membacakan dongeng untuk ketiga anaknya, baby Toby akan terlentang di dada sang ayah, dan baby  Al serta noona nya akan berbaring dibahu kanan dan kiri ayah nya, dan ketika semua telah tertidur, satu per satu akan Rio pindahkan ke kamar ibu nya, dan siapa yang ia pindahkan terakhir, disana lah Rio tidur malam ini.



Setelah memindahkan Sam dan Toby, Rio menggendong Al menuju ke kamar eomma nya, Jennie tak tahu jika malam ini adalah miliknya, jadi ia hanya berbaring diatas ranjang sambil membaca majalah, Rio membaringkan baby Al dibox bayi nya, lalu tersenyum menatap sang istri dan menghampiri nya.





Cup



Jennie terjengkit kala bibir basah Rio menyentuh dan mencumbu kaki kirinya, artinya mereka akan bercinta malam ini.


Tak perlu banyak sentuhan, Rio selalu berhasil membuat Jennie cepat basah, dan cara Rio merangsang nya juga selalu beda setiap mereka hendak bercinta, Rio tahu, Jennie suka dengan gaya yang liar dan tak biasa, dan ia juga tak akan puas jika hanya mengalami sekali orgasme saja.



"Aaaakkkhh. . . " suara desahan lirih bersautan, bunyi kelamin beradu memenuhi ruangan, dan itu tak mengusik baby Al sama sekali.



Rio dengan tubuh polos nya duduk berlutut sedikit membuka lebar kedua paha nya dan Jennie duduk membelakangi nya, sambil menggoyangkan pinggul nya.



"Oooouughh. . . Its good baby" erang Rio nikmat, kedua tangan nya meremas dan memilin puting sang istri dari belakang.


"Rio. . . Aaaaakkkhhh. . . " pekik Jennie tertahan, saat ia mendapatkan orgasme pertama nya.



"Jennie-ahh. . . Aaarrrgghh. . . " disusul Rio yang menyemburkan sperma nya ke rahim sang istri, Jennie langsung berbalik, Rio lalu meluruskan kedua kaki nya dan sedikit memundurkan tubuhnya bertumpu dengan kedua tangan nya sendiri, Jennie mulai menduduki pinggang Rio dan memasukan penis suami nya itu kedalam vagina nya.



Lagi, suara erangan terdengar, ketika Jennie mulai menggerakan pinggul nya maju mundur memompakan penis sang suami di vagina nya, sambil memeluk leher kokoh Rio.





#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang