menceritakan tentang Limario, pemuda dengan tiga istri, apa yang akan terjadi, keegoisan mendominasi, rasa iri dan cemburu, serta rasa ketidak adilan yang harus di hadapi dan diselesaikan nya sendiri, sanggupkah ia bertahan? atau harus ada yang ia...
Jisoo nampak begitu girang, berbelanja kebutuhan untuk calon bayi mereka yang belum diketahui jenis kelamin nya, itu lah kenapa ia memilih warna-warna netral, jika tak dibiarkan Jisoo bisa saja membeli seluruh isi toko karena kalap saking senang nya.
Sesampai di rumah, Jisoo langsung membawa nya ke kamar bayi yang sudah mereka siapkan.
"Junghwan, kemarilah sayang" panggil Jisoo sedikit berteriak.
"Ne noona" jawab Junghwan berjalan cepat menuju kamar yang berada disamping kamar nya itu, Rose hanya berani mengintip dari balik pintu saja.
"Ini untuk Junghwan, baju baru yang sama dengan milik keponakan mu nanti" Jisoo menyerahkan satu stel baju pada Junghwan, bocah itu menerima nya dengan wajah berbinar.
"Gumawo noona" ucap nya.
"Simpan dilemari mu ne" ujar Jisoo lagi, Junghwan langsung berlari menuju kamar nya kembali.
Dari kemarin malam, dapat Rio rasakan perubahan mood Rose, istri kedua nya itu berubah murung, dan jadi lebih pendiam sekarang, tapi tidak dengan Jisoo, dia tak menyadari itu, selesai makan malam, semua masuk ke kamar masing-masing, termasuk Rose, yang kembali berbaring menghadap tembok.
Set
Tiba-tiba Rose merasakan seseorang telah memeluk nya dari belakang, dan itu membuatnya terhenyak, meski ia tahu itu ulah siapa.
"Besok aku jemput saat jam makan siang, kita belanja baju untuk si kecil" bisik Rio dibalik punggung Rose yang langsung menitikan air matanya, tapi beda nya, kali ini adalah air mata kebahagian karena Rio ternyata memahami, dan berbuat adil pada nya, Rose bisa tidur pulas sekarang dengan Rio yang terus memeluk nya sepanjang malam.
Rio menepati janji nya menjemput Rose ke rumah, kemudian mengajak nya berbelanja, tentu tanpa sepengetahuan Jisoo, dan meski yang dibeli Rose tak sebanyak yang dibeli Jisoo, setidak nya dia ikut merasakan sensasi bahagia nya bisa memilihkan baju untuk bayi yang tengah di kandung nya.
Sementara itu, dibelahan dunia lain nya, Taehyung dan Jennie semakin lengket saja, meski mereka masih menyembunyikan hubungan mereka dari keluarga masing-masing, kedekatan yang terlihat tak menimbulkan kecurigaan, karena mereka pikir itu hanya sebatas hubungan profesionalitas pekerjaan saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yaa dadd, aku pasti pulang, dan akan tinggal lebih lama di Korea nanti" jawab Taehyung lewat sambungan telpon dengan sang ayah yang meminta nya pulang karena ipar nya sebentar lagi akan melahirkan.
"Oppa akan pulang ke Korea?" Selidik Jennie setelah sang kekasih mengakhiri sambungan telpon nya dengan sang ayah.
"Iya, akhir musim kompetisi ini aku pulang, ipar ku akan melahirkan" balas Taehyung terkekeh girang.
"Berapa lama oppa?" Tanya Jennie sendu.
"Selama nya mungkin" jawab Taehyung
"Lalu aku bagaimana?" Desak Jennie meminta kejelasan, Taehyung lalu merangkul sang gadis dan mengecup bibir nya sekilas.
"Seminggu setelah keponakan ku lahir, aku akan membawa mu pada keluarga ku" jawab Taehyung mantap, Jennie pun langsung tersenyum lebar, merasa lebih tenang, karena hubungan nya dengan Taehyung memang sudah sangat jauh, dan ia tak bisa lepas dari pria itu sekarang, yang ternyata juga sangat bertanggung jawab dan mencintai nya.
"Baiklah, dan setelah itu, aku juga akan membawa oppa bertemu dengan papa" sahut Jennie, Taehyung pun mengangguk setuju.
Dan hari ini
Race untuk seri terakhir musim 2020 akan di gelar di Spanyol, di sirkuit Jerez, Jennie terus menemani Taehyung yang akan segera bersiap menuju pit line, gadis itu terus memberi semangat untuk sang kekasih, sebelum menaiki motor nya, Taehyung memeluk erat tubuh Jennie dan meminta doa.
Di Korea
Rio beserta keluarga nya pun juga sedang fokus di depan tv, menyaksikan balapan yang disiarkan secara langsung di stasiun tv nasional, di Spanyol, race di mulai jam 10 pagi, yang artinya itu jam 6 sore waktu Korea.
Seo mommy duduk dengan gelisah disamping Yoong daddy, mereka hanya berdua di rumah, dan sang suami pun mengerti dengan perasaan sang istri, ia lalu menggenggam tangan kanan Seo.
"Anak kita pasti bisa, ingat, dia kebanggaan Korea bukan" yakin nya pada sang istri, Seo mommy pun mengangguk ragu.
Di rumah Rio sendiri, ia duduk di sofa bersama Jisoo sang istri, Rose dan Junghwan, dengan berbagai camilan menemani acara nonton mereka.
"Junghwan yakin, V hyung pasti bakal jadi pemenang nya" seru Junghwan semangat, Jisoo dan Rose mengangguk setuju.
Dan akhir nya. . .
Race pun dimulai, Taehyung memulai balapan dari posisi empat, ini adalah start terbaik nya musim ini, dan itu mampu memberi ia motivasi lebih untuk bersaing, rasa percaya diri nya begitu tinggi, dan itu bagus, karena balapan menjadi lebih seru dengan para raider yang saling berkejaran, gap antara posisi 1 sampai 4 tak begitu jauh, hingga menimbulkan ketegangan baik dari kalangan penonton maupun crew dari team masing masing-masing, dan saat ini, Taehyung sedang berjuang memperebutkan posisi ke 3 dengan Andrea Dovisiozo, sementara tepat di belakang mereka, Maverick Vinales bisa saja nenjadi ancaman jika Taehyung kehilangan fokus nya, kejar-kejaran pun terjadi, kamera terus menyorot pada ketiga raider tadi.
Rio terus mengepalkan tangan nya, menunggu dengan gemas karena berkali-kali Taehyung nyaris mengambil alih posisi Dovisiozo namun gagal, justru Vinales yang malah semakin mendekati nya dari belakang.
"Come on hyung come on" batin Rio mengatupkan rahang nya, Yoong daddy sendiri kedua tangan nya sudah basah keringat saking tegang nya.
"YESSS" seru Junghwan mengagetkan kedua noona nya, Rio pun langsung berdiri sambil berteriak begitu Taehyung berhasil mendahului Dovisiozo dari dalam, dan ia berada di posisi 3 sekarang, tapi balapan belum berakhir.
