68. Bukan Salah Rio

4K 285 115
                                    

Mood Jennie begitu baik pagi ini, setelah puas bercinta dengan Rio sampai menjelang pagi, ia kembali ke kamar nya sebelum Jisoo dan Rose bangun, karena Jennie tahu, kedua madu nya itu belum pernah ada yang berani masuk ke kamar Rio.



Rio sendiri seperti tak terjadi apa-apa, ia begitu pandai menutupi perasaan nya yang terpuaskan oleh Jennie semalam, salahkah jika Rio menyentuh Jennie? Padahal dia istri nya.




Dimata kedua istri nya, tentu salah, karena sebelum nya, Rio telah berjanji untuk tidak menyentuh Jennie karena ia milik hyung nya, tapi Rio ingkar, ia tergoda oleh rayuan Jennie yang sengaja terus menggoda nya.





Tapi masih belum ada yang menyadari jika Rio dan Jennie, saling menggoda ketika dimeja makan, sang wanita yang selalu melirik nakal, menggoda dengan menjilat bibir nya secara sensual, tanpa sepengetahuan kedua madu nya, sementara kaki kanan Rio sendiri sudah menjelajah ke selangkangan Jennie, mengusap vagina dengan ujung ibu jari kaki nya.





"Aakhh. . ." Desahan kecil lolos dari bibir Jennie, Jisoo dan Rose terkejut, Rio langsung menarik kaki kanan nya, dan Jennie. . .





"Uhuk. . . Uhuk. . ."





Dia pura-pura tersedak, untuk menutupi nya, tapi sebagai wanita dewasa, Jisoo dan Rose tentu curiga, Jennie terus menunduk gugup, dan Rose menatap menyelidik ke arah Rio.





Deg





Ia menemukan bekas gigitan Jennie dileher kanan Rio, Jisoo sendiri menatap menyelidik kearah Jennie yang tak berani menatap istri pertama Rio itu.




Rose berdiri, membawa piring nya yang masih menyisakan setengah dari isi nya itu ke dapur, membuang sisa makanan karena ia tak lagi berselera, ia cemburu, ia marah pada Rio yang tega mengingkari janji nya, air matanya luluh, Rio tertegun, ia menatap bingung pada punggung istri ke dua nya itu.




Rio pun segera berpamitan pada Jisoo, dan baby Sam, lalu ke kamar Jennie yang lebih dulu meninggalkan meja makan karena mendengar baby Al menangis, Rio berdiri di depan pintu, menatap Jennie yang sedang memangku sang putra sambil menyusui nya.






"Aku berangkat ne" pamit Rio diakhiri kecupan ke kening Jennie dan kepala sang putra, wanita itu tersenyum, hati nya meleleh mendapat perlakuan hangat dari suami nya.




Dan ketika menyusul Rose ke dapur, wanita itu mengacuhkan Rio, meski sang suami tengah memeluknya yang sedang mencuci bekas makan mereka, Rose bergeming, ia marah, ia cemburu, ia kesal pada suami nya itu.



Dua hari, Jisoo dan Rose mengabaikan Rio, karena suami mereka yang ingkar janji.





Ceklek




Rio memasuki kamar Jisoo, wanita itu memunggungi nya, padahal, biasanya, begitu pintu terbuka, Jisoo akan membentangkan kedua tangan nya menyambut kedatangan sang suami dan akan dengan senang hati memanjakan nya, tapi kini, ia bahkan hanya memberi punggung pada Rio.





"Soo-yaa" manja Rio memeluk istrinya dari belakang, Jisoo tak bereaksi.





"Aku tak tahu apa yang terjadi dengan kalian" rengek Rio diceruk leher istri tertua nya itu, Jisoo masih diam.





"Tolong, kata kan sesuatu, jangan memintaku untuk menebak apa isi hati dan pikiran kalian, aku tak sepandai itu" mohon Rio lagi, tubuh Jisoo mulai bergetar, isakan kecil lolos dari bibir nya, Rio pun jadi semakin mengeratkan pelukan nya.





"Oppa telah berjanji pada kami, tak akan menyentuh Jennie, tapi apa?" Rancau Jisoo.





"Melihatmu dengan Rose saja aku sudah tersiksa, sekarang bertambah Jennie, tolong, oppa jangan pernah berjanji jika pada akhirnya oppa juga lah yang melanggarnya" Marah Jisoo melepas pelukan Rio dengan kasar, Rio terkejut dengan tingkah Jisoo yang sekarang.





"Soo-yaa" kaget nya tak percaya.







"Aku tahu, dulu aku yang memaksa oppa menikah dengan Rose, dan itu salah, tapi bukan dengan cara seperti ini oppa harus membalas ku" urai Jisoo berlinang air mata sambil berdiri dihadapan Rio yang masih terduduk di ranjang nya.





"Pengkhianatan oppa dengan Rose, itu sudah cukup menyiksa ku, jangan ditambah lagi oppa" akhirnya tubuh Jisoo pun luruh ke lantai, tangis nya semakin menjadi, Rio pun terdiam, menatap sang istri dengan perasaan bersalah, ia lalu turun dan menghampiri Jisoo, lalu memeluknya.






"Maafkan aku" lirihnya penuh sesal.






"Hanya kamu yang aku cintai, dengan mereka, aku melakukan itu hanya sebatas kewajibanku sebagai seorang suami saja" lanjut Rio.






"Bagiku kamu bukan hanya yang pertama, tapi juga yang utama" jujur Rio karena memang dia hanya mencintai Jisoo saja diantara ketiga wanita yang berstatus sebagai istri nya itu.





"Maaf. . . Maaf. . ." Hati Rio ikut sakit melihat tangis sang istri, ia hanya bisa mengucap kata maaf sambil menciumi bahu sang istri yang tengah dipeluknya itu.




Lalu bagaimana dengan Rose? Rio akhirnya tahu dari Jisoo jika mereka mengacuhkan Rio karena marah dan cemburu pada Jennie, meski ia tengah tidur dengan Jisoo, tapi pikiran Rio melayang ke kamar sebelah, bagimana ia akan memperbaiki hubungan nya dengan Rose nanti, mudah bagi Rio untuk meminta maaf pada Jisoo karena ia tahu bagaimana sifat sang istri, tapi Rose? Baru kali ini wanita istri ke dua nya itu marah pada nya, Rose biasanya tak berani menunjukan kemarahan nya pada Rio, dia begitu menghormati dan segan pada suami nya, tapi gara-gara cemburu, Rose sudah tak kuat untuk menanggung nya lagi, ditambah ia tengah mengandung, yang otomatis, pasti mempengaruhi emosi nya karena hormon.








#TBC



BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang