48. Cemburu yang Menyakitkan

3.3K 247 109
                                    

"Jennie-ahh, makan malam sudah siap, ayo kita makan bersama, turun lah" panggil Jisoo sambil mengetuk pintu kamar penghuni baru rumah itu.




Ceklek



Jennie membuka pintu kamar nya.

"Ayo" ajak Jisoo tersenyum hangat pada madu ke dua nya itu, Jennie pun mengikuti langkah Jisoo dibelakang nya, dan ketika ia menuruni tangga, Rio langsung menatap nya, Jennie itu sangat pendiam dan dingin, tapi entah kenapa Rio selalu penasaran dengan wajah wanita itu, meski ia akhirnya akan takut jika Jennie membalas tatapan nya.



Rose melirik Rio yang tengah menatap Jennie, ia kemudian kembali fokus pada pekerjaan nya, menyiapkan piring, dan minuman di bantu Junghwan dongsaeng nya, mereka pun memulai makan malam nya, Jennie duduk tepat di depan Rio.



"Jangan sungkan Jenn, kamu juga memiliki hak yang sama dengan ku mau pun Rose" ujar Jisoo sambil menikmati makan nya.



"Ne unnie" jawab Jennie tersenyum malu, entah pada siapa.



"Rose, tolong bantu Jennie jika dia butuh sesuatu ne" interuksi Jisoo pada Rose.




"Ne unnie" jawab Rose, meski ada sedikit kecemburuan, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, selain menerima nasib nya, Rio sendiri sibuk mengambilkan Junghwan lauk dan sayur, karena tak ingin membuat tiga wanita itu jadi salah paham nanti, jika ia terlihat mencoba berbicara dengan Jennie.



"Kalian juga jangan sungkan meminta bantuan ku nanti" balas Jennie pada Jisoo dan Rose.


"Tentu kami butuh bantuan mu untuk mengurus bayi besar kami ini" kekeh Jisoo sambil mengusap-usap kepala suami nya dengan tangan kanan nya, Jennie tersenyum canggung, dan lagi, jika tadi Rose cemburu pada tatapan Rio ke Jennie, kini Rose dibuat cemburu oleh Jisoo, sanggupkah Rose bertahan dengan Rio jika ia harus mengalami hal seperti ini setiap hari nya nanti?


Selesai makan malam

"Biar ku bantu Rose" ucap Jennie membantu Rose membereskan meja makan, mereka bertiga berada di dapur, Rio di depan tv bersama Junghwan.




"Aku duluan ne, waktu nya baby Sam minum susu" pamit Jisoo setelah selesai menyiapkan botol milik sang putri kesayangan, setelah beres Jennie dan Rose pun juga hendak ke kamar nya.



"Oppa jangan tidur terlalu malam ne" pesan Rose sebelum menaiki tangga, dan Jennie yang menyaksikan itu pun hanya melirik pada reaksi Rio yang tersenyum sambil mengangguk pada Rose, menurut Jennie, Rio tak memiliki daya tarik sama sekali, dari segi wajah, Taehyung tentu lebih tampan menurut nya, dari segi skill, Taehyung adalah pembalap, yang tentu kemampuan mengendarai kuda besi nya lebih cakap dari pada pria biasa macam Rio, itulah kenapa ia mengacuhkan suami nya itu.


Dan di kamar Jisoo, wanita itu masih terjaga, sambil menyusui baby Sam, air mata nya menetes, memikirkan jika malam ini Rio sang suami pasti tengah bercinta dengan Jennie, istri baru nya, melewati malam pertama mereka yang pasti akan terasa sangat panjang, cemburu sudah pasti, mengikhlaskan Rio dengan Rose saja sudah terlampau berat bagi nya, dan kini ditambah Jennie hadir dalam kehidupan mereka, Rose sendiri tak sampai setahun lagi akan pergi, ketika kontrak nya habis, sedangkan Jennie, dia bukan istri kontrak seperti Rose, jadi sudah bisa dipastikan, ia akan menjadi pesaing nya seumur hidup.


Pun tak jauh beda dengan Rose, ia hanya berbaring sendiri sambil menangis dalam diam, membayangkan Rio sedang mandi keringat dengan Jennie malam ini, sakit, tentu saja, semenjak baby Sam lahir, bisa di hitung dengan jari berapa kali Rio memasuki kamar nya, karena suami kontrakan nya itu lebih banyak menghabiskan malam nya bersama Jisoo dan sang putri, Rose menutup telinga nya dengan bantal, untuk mengusir suara desahan Rio dan Jennie dari pikiran nya sendiri yang berandai-andai, tangis nya semakin menjadi.




Padahal, Rio sendiri baru keluar dari kamar Junghwan, setelah memindahkan dongsaeng nya itu yang ketiduran di depan tv, ia lalu memasuki kamar nya sendiri yang berada di ujung lorong, menggosok gigi, lalu berganti baju dengan piyama tidur, dan menaiki ranjang nya, tertidur pulas setelah pesta pernikahan nya dengan Jennie, sampai pagi.



Keesokan hari nya di meja makan pagi itu, sebelum semua memulai aktifitas masing-masing, Jisoo melirik sang suami yang sedang sarapan, ia menatap curiga, dengan apa yang dilakukan suami nya semalam, dan Rose sendiri, tanpa sepengetahuan Jennie, ia terus menatap menyelidik pada wanita yang baru kemarin berganti status menjadi istri ke tiga Rio, Rose mencari tanda-tanda atau bekas pergumulan Jennie dengan Rio semalam, tapi tak ada yang mencurigakan, Rio dan Jennie tampak acuh seperti tak terjadi apa-apa dengan mereka semalam.





"Tidak mungkin kalian semalam tak melakukan nya" batin Jisoo dan Rose tak percaya pada dua orang lain jenis yang mereka tatap bergantian.



Bagaimana dengan nasib Rio nanti, sekarang baik Jisoo mau pun Rose masih bisa menahan rasa cemburu mereka dalam diam, tapi tak menutup kemungkinan jika kedua wanita itu kelak akan melampiaskan perasaan nya bukan? Menyatukan dua kepala saja sudah sulit, sedangkan di dalam rumah itu ada empat kepala orang dewasa yang harus disatukan, demi menjaga keutuhan rumah tangga yang harus mereka jalani dalam kondisi yang serba terpaksa.







#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang