34. Senyuman Mu

2.4K 227 35
                                    

Rio bersama yang lain mengantar Taehyung ke bandara, basecamp team nya berada di New Zealand, jadi ia harus ke sana sekarang, dengan alasan akan melakukan uji coba, padahal kompetisi baru akan di mulai dalam dua minggu mendatang, ia hanya ingin cepat-cepat bertemu sang pujaan hati.

"Jaga kehamilan istri mu ne" pesan Taehyung, memeluk dongsaeng nya itu dengan erat.


"Ne, jaga diri hyung juga disana" balas Rio.

"Sekolah yang rajin ne, giat lah dalam belajar" pesan Taehyung pada Junghwan yang terus memeluk pinggang nya.

"Junghwan masih ingin bermain dengan hyung" lirih sang bocah setengah merengek.


"Kapan-kapan, saat hyung pulang lagi, kita bisa bermain sepuas nya" hibur Taehyung.


"Janji?" Tantang Junghwan.


"Iya, hyung janji" balas Taehyung.

"Rosie, jaga keponakan ku ne" kata Taehyung menghampiri ipar nya itu lalu memeluk nya, Rose sedikit canggung, tapi itu lah Taehyung, ia tak sungkan untuk menunjukan kasih sayang nya pada keluarga.

"Ne, oppa juga baik-baik disana" bisik Rose.


"Jisoo-yaa, bantu Rose ne, jika Rio tak melakukan tugas nya sebagai calon ayah dengan baik, suruh saja dia tidur di teras" canda nya pada Jisoo, dia memang kompak dengan Jisoo jika urusan menjaili Rio, yang lain pun terkekeh lucu.

"Tentu oppa, biarkan dia kedinginan nanti di luar" balas Jisoo.


"Momm, dadd, Taehyung pamit ya" ujar nya memeluk ayah dan ibu nya bergantian, bahkan tanpa sungkan ia menciumi pipi sang mommy berkali-kali sampai sang ibu terpingkal.

Semua melambaikan tangan pada Taehyung yang mulai memasuki bandara, ia berkali-kali menoleh dan masih mendapati semua keluarga nya masih disana, sampai ia harus berjalan mundur, tak rela berpisah jauh dengan orang-orang terdekat nya, tapi ia juga merindukan gadis nya disana.

Kembali dari bandara, Rio dan keluarga nya pun berpisah dengan daddy dan mommy nya, karena ia akan kembali ke rumah nya, Jisoo duduk disamping Rio yang tengah mengemudikan mobil nya, Rose di bangku penumpang belakang bersama Junghwan, minggu jadi semua libur bekerja, dan sekolah.


Jisoo melirik sang suami, menatap nya penuh cinta sambil tersenyum hangat.

Jisoo melirik sang suami, menatap nya penuh cinta sambil tersenyum hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hi daddy" goda Jisoo pada sang suami.

Blush

Wajah Rio langsung merona, melihat suami nya yang malu-malu, Jisoo pun lantas mencubit gemas pipi kiri Rio, dan Rose hanya bisa menyaksikan semua nya dalam diam, cemburu? Entahlah.

"Rosie, sebaiknya kamu resign dari kedai ne, demi kesehatan anak kami" ujar Jisoo menoleh ke bangku belakang, yang di tanya melirik pada Rio tapi pria itu tetap fokus pada jalanan.

"Oppa, besok kamu antar Rose ne, biar dia mengundurkan diri, aku takut terjadi sesuatu dengan bayi kita nanti" pinta Jisoo merayu suami nya.

"Iya, fokus lah dengan kehamilan mu, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan anak ku" ujar Rio datar, tanpa mengalihkan fokusnya.



Bolehkah Rose senang dengan perhatian Rio yang ingin calon bayi nya tumbuh dengan baik, Rose menyembunyikan senyum bahagia nya keluar jendela mobil.

Bolehkah Rose senang dengan perhatian Rio yang ingin calon bayi nya tumbuh dengan baik, Rose menyembunyikan senyum bahagia nya keluar jendela mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan pagi nya

Rio telah bersiap untuk ke kantor pagi itu, Junghwan sudah berangkat dengan Jisoo, dan Rose, ia lah yang akan berangkat dengan Rio.



"Nanti sore aku tidak bisa menjemput mu, Sungjae lah yang akan melakukan nya, karena aku mungkin pulang malam" beritahu Rio dalam perjalanan mereka, seolah seperti sedang berpamitan pada istri nya sendiri.



"Ne oppa" jawab Rose sambil memainkan jari tangan nya sendiri duduk di samping Rio yang sedang mengemudi.



"Surat pengunduran dirimu sudah kamu bawa kan?" Tanya Rio lagi.




"Sudah oppa" balas Rose, semenjak Rose di nyatakan hamil, Rio sepertinya mulai sedikit mencair, ia mulai berani mengajak Rose bicara, mobil mereka pun sampai di di kedai Coffe Beans, Rose membuka pintu nya, hendak turun dari mobil.




"Oppa hati-hati ne" dengan segala keberanian nya, Rose mencoba memberi perhatian pada Rio yang membalas nya dengan senyum yang sangat tipis.

"Oppa hati-hati ne" dengan segala keberanian nya, Rose mencoba memberi perhatian pada Rio yang membalas nya dengan senyum yang sangat tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh



Rose menutup pintu, Rio kemudian melajukan nya menuju ke kantor, rasanya Rose ingin berteriak, ia salah tingkah merutuki keberanian nya pada Rio, tapi juga bahagia dengan reaksi suami kontrakan nya.



Jimin yang berdiri dibalik mesin pembuat kopi pun menatap Rose aneh, gadis itu senyum-senyum sendiri dengan wajah merona, sambil memeluk sebuah map berwarna coklat.




"Morning Rose" sapa nya.




"Pagi oppa" balas Rose tak ambil pusing dengan tatapan Jimin, ia tetap berlalu menuju ke ruangan boss nya.



Hyeri menghela nafas menerima surat pengunduran diri Rose, rasanya ia tak terima ditinggal pegawai terbaik nya itu, yang sudah dua tahun lebih bekerja pada nya.


"Kamu yakin Rose?" Tanya Hyeri memastikan.



"Ya unnie, aku yakin" jawab Rose



"Baiklah, jika suatu saat kamu ingin kembali, pintu kedai ini selalu terbuka untuk mu" ucap Hyeri


"Ne unnie, gumawo" balas Rose, dan Rose pun memulai jam kerja nya di hari terakhir, Jimin tak tahu jika setelah hari ini, ia tak akan bisa lagi melihat senyum Rose sang pujaan hati.

"Selamat malam nona" sapa Sungjae membuka kan pintu mobil nya untuk Rose.


"Selamat malam oppa, maaf merepotkan mu" sungkan Rose tak enak, Jimin yang baru keluar kedai pun semakin curiga dengan Rose, karena kali ini, yang menjemputnya bukan lah pria yang biasa nya.



"Sudah tugas saya nona" hormat Sungjae.






#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang