40. Goodbye

2.3K 247 93
                                    

Posisi Dovisiozo kian merosot, setelah Taehyung berhasil mendahului nya, kini Vinales pun telah menyalip nya, dan race tinggal menyisakan dua lap terakhir, Taehyung menarik gas motor nya dalam-dalam, dari dalam pit stop, Jennie menatap layar tv dengan senyum bangga nya, melihat perjuangan Taehyung.


Wuzzz. . .

Terjadi kejar-kejaran dan saling susul menyusul antara Taehyung dan Vinales, yang berhasil mengambil alih posisi 3 di tikungan ke 2.


"Aaarrgghh. . . " geram Rio dengan kedua tangan nya yang berada dibelakang kepala nya, karena sang hyung kembali ke posisi 4, tapi ia seperti tak ingin menyerah, dengan sabar terus membayang-bayangi Vinales, sampai akhir nya di tikungan ke 7, Taehyung berhasil mengambil alih tempat ke 3 lagi, ia lantas meninggalkan Vinales dengan gap nol koma sekian detik.


Dan di tikungan terakhir.


Brak!

Kecelakaan hebat pun terjadi, bendera merah langsung di kibarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kecelakaan hebat pun terjadi, bendera merah langsung di kibarkan.

"Apa yang terjadi?!" Teriak sang komentator, Rio dan keluarga nya pun terhenyak, mereka seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat barusan dilayar kaca, Taehyung tergelincir disebuah tikungan, dan karena jarak nya yang begitu dekat dengan pembalap lain yang berada dibelakang nya, membuat mereka tak bisa menghindar dan akhir nya melindas tubuh Taehyung yang posisi nya terkapar di tengah lintasan.

Rio menjambak rambutnya sendiri, gelisah melihat sang hyung tak bergerak disana, tenaga medis langsung membawa nya ke rumah sakit dengan helikopter, Rose menatap takut pada Rio, Junghwan membeku terdiam, Jisoo langsung mendekap tubuh suami nya itu.



"Rio-yaa, tenang lah, oppa pasti baik-baik saja" hibur nya


Sementara di rumah keluarga Im, Seo mommy sudah menangis di dekapan Yoong daddy dan tak berani menatap layar kaca di depan nya, Yoong menggigit bibir bawah nya, dia pun khawatir dengan keadaan putra sulung nya disana.

Kriinngg. . .


Ponsel Yoong daddy berdering, seolah tahu apa yang terjadi, Seo mommy langsung menjerit histeris, dia tahu, sang putra tak selamat.

Dan di rumah Rio.

"Soo-yaa" rintih Rio pilu begitu menerima telpon dari sang daddy yang mengabarkan jika hyung nya telah tiada dalam kecelakan tadi, Jisoo pun ikut menangis, tapi ia harus berusaha untuk lebih tegar demi suami nya, Rose melirik Rio, sambil memeluk Junghwan yang masih diam karena belum tahu jika Taehyung telah tiada.

Sungjae datang ke rumah Rio atas perintah Tae appa, untuk menjemput anak-anak nya dan dibawa ke rumah duka sekarang juga, Jisoo terus memeluk pinggang sang suami untuk menguatkan nya, Rio sendiri terus menangis sesenggukan, tak percaya jika hyung nya telah pergi.

KOREA BERKABUNG

Seluruh media di negeri ginseng memberi penghormatan untuk Im Taehyung yang meninggal dalam arena olahraga, Taehyung memang sangat di cintai rakyat Korea, karena ia satu-satu nya pembalap motogp yang berasal dari asia, yang tentu saja ini membanggakan, mengingat di dua seri terakhir ia mampu bersaing ditiga besar, dan itu bukan lah perjuangan yang mudah.


"Jangan menangis ne, hyung mu meninggal dengan terhormat" hibur Yoong daddy begitu melihat Rio memasuki rumah nya dengan di papah sang istri, kedua tangan nya menangkup pipi si bungsu, meski ia berkata jangan menangis, tapi ia sendiri tak mampu menahan air mata nya, Rio hanya mengangguk, tapi tangisnya justru malah semakin menjadi.


"Sayang, duduklah disini" Tiffany menuntun Rose yang berjalan kepayahan dengan perutnya yang kian membesar, sementara Jisoo menemani Seo mommy yang terduduk lemas.


Bandara Icheon ditutup untuk penerbangan komersil selama lima jam, karena pesawat yang membawa jenasah Im Taehyung akan tiba pada pukul 9 pagi waktu setempat di hari senin, jalan raya yang akan dilalui ambulan pun juga telah di sterilkan, beberapa warga dan dan para penggemar pun tampak menyambut dengan mengenakan baju hitam sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa.


Dan Rio, ia nampak sudah lebih tenang sekarang, meski masih terlihat jelas sisa tangis di wajah nya, menyambut beberapa tamu yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa, termasuk kedatangan boss nya Taehyung, atau lebih tepatnya ayah kandung Jennie, Kwon Jiyoung yang bahkan menyempatkan untuk berdoa didepan peti berisi tubuh tak bernyawa Taehyung.

Dan Rio, ia nampak sudah lebih tenang sekarang, meski masih terlihat jelas sisa tangis di wajah nya, menyambut beberapa tamu yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa, termasuk kedatangan boss nya Taehyung, atau lebih tepatnya ayah kandung Jenni...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya turut berbela sungkawa, Taehyung adalah pembalap potensial, dia kebanggaan kami" ucap Jiyoung pada Yoong daddy dan memberinya pelukan, sebelum akhirnya pamit pulang.


Sorenya, acara pemakaman pun diadakan, peti jenasah itu telah diturunkan ke dalam liang lahat, kini Junghwan pun mulai menangis, setelah Rose menjelaskan dan memberinya pengertian perihal kepergian Taehyung, bocah itu terisak, sambil menunduk, merasa sangat kehilangan sosok yang begitu dekat dengan nya itu.

"Goodbye hyung, di dunia kamu memang sudah pergi, tapi tidak dihati kami, hyung akan selalu dihati kami selamanya" batin Rio menahan tangis nya, kala tanah telah sempurna mengubur peti jenasah, Junghwan yang berada diseberang Rio pun mulai histeris, Rose panik, bingung harus bagaimana menenangkan dongsaeng nya.

Set

Hap



Rio langsung meraih tubuh Junghwan dan menggendong nya, bocah itu tak berontak, melingkarkan kedua kaki nya dipinggang Rio dan memeluk leher hyung nya itu dengan kedua lengan kecil nya, Rio membawa nya pulang, rasa takut dan sungkan nya pada Rio kini berubah nyaman, karena Rio juga mendekap erat tubuh Junghwan, bocah itu menatap pusara Taehyung yang kian menjauh, dengan air mata yang deras mengalir membasahi bahu Rio, Junghwan menangis dalam diam.


"Masih ada hyung, Junghwan jangan menangis lagi ne" untuk pertama kali nya Rio akhirnya berbicara dengan Junghwan, bocah itu tak menyahut, ia hanya diam menopangkan dagu nya dibahu kanan Rio.




#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang