80. Iri(END)

4K 289 87
                                    

"Dua anak?" Gumam Jiyoung, Rio menatap tajam kedua mata mertua nya yang terkejut.



"Jennie mengandung anak ku, anak kedua kami" jawab Rio, yang kini mulai memelankan suara nya.


"Tidak masalah papa tak menerimaku sebagai menantu mu, tapi nyatanya aku mencintai putri mu, tolong jangan pisahkan kami, tolong jangan buat dia kesulitan tanpa ku" mohon Rio lirih, sang mommy mendengar putra nya memohon pun semakin terisak, Jiyoung terdiam, pelan-pelan ia menurunkan pistol nya.



"Jennie diluar" ucap Jiyoung singkat, Rio terhenyak, karena setahu nya sang istri tadi sedang berbelanja, ia lalu berlari keluar, dan menemukan mobil SUV hitam, kedua pria yang tadi membawa Jennie pun tak bereaksi ketika Rio membuka pintu mobil mereka.





"Noona, baby Al!" Seru Rio antara senang, lega, cemas, takut semua jadi satu.




"Daddy" teriak baby Al yang langsung melompat ke gendongan sang ayah.




"Rio-yaa" Jennie pun langsung memeluk lega suami nya.




Sementara di dalam rumah keluarga Im, Jiyoung masih terdiam dengan pistol ditangan kanan nya.




"Aku iri, putri ku lebih dekat dengan kalian sekarang dibanding aku yang adalah ayah kandung nya" jujur Jiyoung masih dengan gengsi nya yang tinggi.




"Papa salah" sahut Jennie yang masuk bersama Rio dan baby Al digendongan ayah nya, Jiyoung langsung menyembunyikan pistol nya.




"Papa sendiri yang membuatku menjauh" lanjut Jennie.




"Selama ini, papa hanya sibuk dengan pekerjaan papa sendiri, dan kini aku  menemukan tempat ternyamanku, yaitu keluarga Im, papa jangan salahkan mereka, andai papa mau menerima Rio, semua ini tak perlu terjadi" tutur Jennie.




"Pastikan kalian sering-sering mengunjungi ku" ujar Jiyoung dingin lalu keluar dari rumah Yoong daddy, sekarang kalian tahu kan dimana Jennie mendapatkan sifat angkuh dan gengsi nya yang tinggi, begitu Jiyoung keluar, Seo mommy langsung berlari menghampiri suami nya.




"Oppa tidak apa-apa kan?" Cemas nya sambil memeriksa seluruh tubuh suami nya, Jennie menatap mertua nya dengan perasaan bersalah dan malu.



"Mommy, daddy, tolong maafkan papa ne?" Ucap nya lirih dengan suara bergetar.





"Jangan katakan itu sayang, kami sudah memaafkan nya" peluk Seo mommy, mereka pun akhir nya menenangkan diri dulu di rumah Yoong daddy, begitu Jennie sudah tenang Rio pun mengajak nya pulang.




Jiyoung hanya iri, karena merasa Rio dan keluarganya telah merebut perhatian putri nya, ia yang sudah kesepian semakin takut akan kehilangan sang putri dan cucu nya, hingga ia nekat berbuat demikian, Jiyoung tak bisa menerima Rio karena ia menjadikan Jennie sebagai istri ketiga nya, itu yang membuat Jiyoung membenci Rio.




Baby Al tertidur dibahu sang ayah, Rio merangkul bahu istri ketiga nya itu memasuki rumah, Jisoo dan Rose pun menoleh, melihat wajah sembab madu nya, mereka pun langsung menyambut nya.



"Apa yang terjadi?" Kaget Jisso, pecah sudah tangis Jennie dipelukan Jisoo, tentu ia malu dengan perbuatan papa nya, Rio menidurkan baby Al dikamar nya, lalu kembali turun.




"Sam noona, baby Boy, ayo kalian mandi dulu ne" ajak Rio, membiarkan para istrinya mengobrol serius dan menghibur Jennie.




"Wah, selamat unnie" seru Rose setelah Jennie menceritakan perihal kehamilan nya yang kedua.




"Ingat, jaga kandungan mu baik-baik ne, jangan pendam masalah mu sendiri, kamu punya kami sekarang yang bisa kamu ajak berbagi" pesan Jisoo, Jennie mengangguk.



"Ne unnie, gumawo" balas Jennie.





"Rosie" panggil Rio dari lantai atas, sambil menggendong baby Toby yang tubuh nya terbungkus handuk tebal, sang ibu pun menoleh.


"Maaf unnie, aku harus menggantikan baju anak ku dulu" pamit Rose.




"Iya, aku juga mau melihat baby Al" mereka pun naik keatas, Jisoo menjemput putri nya yang juga dimandikan oleh sang ayah.



Beberapa bulan kemudian

Rio memenuhi janji nya membawa baby Al menemui grandpa nya, dan Jennie pun juga sudah melahirkan anak keduanya yang dia beri nama Kimberly yang artinya kemenangan, lengkap sudah keluarga Rio dengan dua pasang anak.


Jennie berjalan menuntun baby Al yang berusia hampir tiga tahun, dan baby Kim digendongan daddy nya menuju ke pintu masuk rumah Jiyoung grandpa.


"Grandpa grandpa" panggil baby Al begitu memasuki rumah kakek nya, Jiyoung yang baru pulang dari China pun kaget dengan suara teriakan sang cucu, ia langsung keluar dari ruang tv, untuk menyambut baby Al.




Deg




Hati nya luluh melihat Rio menggendong cucu perempuan nya yang baru berusia beberapa hari itu, ia hanya diam membeku, dengan mata berkaca-kaca.



"Grandpa, Al punya dongsaeng sekarang" pamer baby Al sambil menarik-narik tangan kanan sang kakek, lamunan Jiyoung pun buyar.



"Oh iya, siapa nama nya boy?" Jiyoung langsung berlutut dan memeluk cucu pertama nya itu sambil bertanya.

"Oh iya, siapa nama nya boy?" Jiyoung langsung berlutut dan memeluk cucu pertama nya itu sambil bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nama nya Kimberly grandpa" jawab baby Al.



"Selamat ne, dan jangan lupa, baby Al bantu eomma menjaga dongsaengmu ne" tutur Jiyoung.



"Ne grandpa" jawab baby Al.




"Rio, boleh papa menggendong cucu ku?" Ijin Jiyoung, yang ditanya pun tersenyum lebar.


"Tentu papa" jawab Rio menyerahkan baby Kim pada grandpa nya.




"Ayo masuk lah, jangan seperti orang asing dirumah sendiri" ujar Jiyoung sambil menggendong baby Kim masuk ke ruang utama rumah itu, Rio yang mendengar ucapan sang mertua pun menatap sang istri sambil tersenyum lebar.

Akhirnya Jiyoung mau menerima Rio sebagai menantu nya, apalagi Rio datang dengan membawa dua anaknya, yang tentu tak akan membuat dia kesepian lagi sekarang, karena Rio membebaskan mertuanya itu menjemput cucu nya kapan pun dia ingin, ketika sedan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya Jiyoung mau menerima Rio sebagai menantu nya, apalagi Rio datang dengan membawa dua anaknya, yang tentu tak akan membuat dia kesepian lagi sekarang, karena Rio membebaskan mertuanya itu menjemput cucu nya kapan pun dia ingin, ketika sedang merindukan baby Al mau pun baby Kim.















E N D








Masih ada epilog

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang