38. Belanja

2.1K 239 54
                                    

Rio tak tahu menahu tentang perjanjian yang telah Jisoo dan Rose sepakati, setahu nya, Rose adalah juga istri sah nya, yang berhak mendapatkan sebagian dari dirinya sama seperti Jisoo, maka dari itu, ia harus mulai terbiasa berinteraksi dengan Rose.



Hari ini, Rio pulang lebih cepat dari biasa nya, karena ia akan mengantar Rose menemui aunty nya dokter Hyo yang akan memeriksa kandungan sang istri.


"Sudah siap?" Tanya Rio begitu memasuki rumah nya, ia masih dengan baju kerja nya, menghampiri Rose yang duduk di sofa depan tv, sang istri kemudian berdiri dengan bantuan suami nya, karena kandungan Rose sudah memasuki usia tujuh bulan, Rio dengan sabar membiarkan lengan kanan nya dipeluk sang istri yang berjalan dengan tertatih, ia membuka kan pintu mobil, dan memakai kan nya sabuk pengaman.



"Apa oppa sudah menyiapkan nama untuk anak kita?" Tanya Rose dalam perjalanan menuju ke rumah sakit Seo mommy.



"M-maksud ku anak oppa" gugup Rose meralat kata-kata nya, Rio hanya tersenyum, tangan kirinya mengusap perut yang kian membesar itu.




"Belum, kita belum mengetahui jenis kelamin nya, dan aku ingin itu menjadi kejutan nanti" jawab Rio, Rose menunduk, menatap tangan kekar dengan jari-jari panjang nya itu, ingin sekali ia menggenggam tangan itu, tapi sampai sekarang, ia tak pernah berani mengawali skinship dengan Rio, selalu ia yang menunggu Rio memulai nya.




Sesampai di rumah sakit

Rio langsung menuju ke tempat sang aunty praktek, dan mereka masih menunggu antrian, Rio duduk disamping Rose sambil menggenggam tangan kanan nya dengan kedua tangan Rio, Rose menahan nafas dibuat nya, sambil menatap wajah samping Rio yang kian menawan.

Rio langsung menuju ke tempat sang aunty praktek, dan mereka masih menunggu antrian, Rio duduk disamping Rose sambil menggenggam tangan kanan nya dengan kedua tangan Rio, Rose menahan nafas dibuat nya, sambil menatap wajah samping Rio yang kian me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona Rose Im" panggil seorang perawat.



"Ayo, giliran kita" ajak Rio yang lebih dulu berdiri, lalu membantu sang istri, mereka pun masuk ke ruangan.




"Hi boy" sapa sang dokter.



"Hi aunty" balas Rio.



"Rasanya aunty sudah tua sekali, sudah mau mempunyai cucu sekarang" canda dokter Hyo.




"Yaa, sebentar lagi akan ada yang memanggil halmoni, aunty" balas Rio menggoda sang bibi.




"Ya ya ya, kamu bebas menggoda aunty boy, karena sebentar lagi kamu akan menjadi ayah, kita periksa sekarang ne?" Ujar nya pada Rose.





"Tak ada masalah, semua baik-baik saja, baik ibu mau pun bayi nya, jaga istri dan anak mu ya boy" ujar dokter Hyo, Rio pun mengangguk mantap.



"Dan mulai minggu depan, bawalah istri mu kemari setiap seminggu sekali, karena sudah mendekati masa persalinan nya" ujar Hyo lagi.




"Kita mau kemana dulu?" Tanya Rio saat mereka sudah selesai dengan urusan dokter Hyo.




"Aku ingin jalan-jalan sebentar, apa boleh oppa?" Tanya Rose cemas pada Rio.





"Tentu" jawab Rio, mereka kemudian ke sebuah mall terbesar di Korea, Rose mengajak Rio melihat-lihat baju bayi, wanita itu terus tersenyum gemas melihat-lihat baju beraneka model dan warna.

"Tentu" jawab Rio, mereka kemudian ke sebuah mall terbesar di Korea, Rose mengajak Rio melihat-lihat baju bayi, wanita itu terus tersenyum gemas melihat-lihat baju beraneka model dan warna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita bisa membelinya jika kamu mau" kata Rio yang tiba-tiba muncul di belakang Rose, sang istri sedang menatap sepasang sepatu bayi nan lucu, Rose menggeleng.




"Tidak oppa, lain kali saja, karena kita juga belum tahu jenis kelamin nya kan" tolak Rose halus, ia hanya merasa, bukan hak nya berbelanja kelengkapan bayi karena anak yang di kandung nya, adalah milik Jisoo nantinya, jadi dia lah yang lebih pantas untuk berbelanja perlengkapan bayi.


Dan kini, kebiasaan Rio setiap hendak berangkat bekerja adalah mengusap dan mencium perut buncit Rose untuk berpamitan.



Cup



"Daddy berangkat ne, baby jangan nakal di rumah" pamit Rio setelah mencium perut istri nya, Rose tersenyum senang dengan perlakuan Rio, kebiasaan ini tentu tak diketahui oleh Jisoo.


Di hari yang berbeda, Jisoo dan Rio sedang menonton tv berdua malam itu, Junghwan sudah tertidur di sofa sebelah, ia diberi kelonggaran untuk menonton tv sampai larut karena besok adalah hari minggu.


"Oppa" panggil Jisoo yang menyandarkan tubuh nya di dada Rio sambil menonton tv.



"Hm?" Jawab Rio menempelkan bibir nya diatas kepala sang istri, Rose yang hendak memanggil Junghwan pun menghentikan langkahnya ditengah tangga.


"Besok minggu kan, bagaimana kalau kita belanja baju bayi? Anak kita bulan depan lahir bukan?" Ajak Jisoo yang kemudian mendongak menatap sang suami.

"Ok" Rio mengangguk setuju, mendengar mereka akan belanja berdua, Rose pun berlari kembali ke kamar nya sambil menangis, tentu ia cemburu.




"Baiklah, aku akan mengajak Rose, oppa tolong pindahkan Junghwan ke kamar nya ne" pinta Jisoo sebelum berlari ke kamar Rose, Rio pun menggendong tubuh dongsaeng ipar nya itu ke kamar, dan menyelimuti nya.



"Bagaimana?" Tanya Rio begitu keluar dari kamar Junghwan.



"Rose tidak bisa ikut oppa, dia bilang mudah capek sekarang" kata Jisoo memberitahu sang suami.






"Ya sudah, besok kita berangkat berdua saja" kata Rio yang langsung memeluk tubuh Jisoo dari belakang dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka dulu.




Dan dikamarnya, Rose berbaring menghadap tembok, tubuh nya bergetar karena isakan, ia cemburu, menyesal, juga kecewa, sebagai ibu yang mengandung anak nya, ia tak bisa dan seperti tak berhak untuk memilihkan baju bagi anaknya sendiri.





Keesokan hari nya, Rio keluar dari kamar Jisoo, bertepatan dengan Rose yang juga baru keluar dari kamar nya, mereka berpapasan, Rose dengan wajah sembab nya, sisa tangis semalam, dan Rio dengan wajah segar nya, sehabis bergumul dengan sang istri sebelum nya, Rose langsung membuang wajah nya dari Rio, untuk menyembunyikan fakta jika ia menangis semalam, dan Rio yang penasaran terus menatap nya, dan mengikutinya turun ke bawah.






#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang