59. Home

2.6K 258 116
                                    

Beberapa hari kemudian

Rio menggantungkan sepeda milik Junghwan di luar pintu belakang mobil, mereka ingin menjemput Jennie pagi itu untuk diajak berolahraga ditaman, sekaligus mengajari Junghwan naik sepeda, berhubung hari minggu, Jisoo di rumah, jadi Jennie tak bisa membawa baby Sam, meski Rio bisa saja menggunakan  hak nya, ia tak ingin membuat Jisoo tertekan, jadi lebih baik mengalah demi wanita yang dicintainya itu.



Baby Sam merengek, melihat Jennie dan yang lain pergi dengan mobil milik sang ayah, tentu saja ia ingin ikut, tapi tak bisa mengatakan nya, sementara yang lain tak melihat ada Jisoo dan putri nya yang memperhatikan dari dalam.


Jisoo lalu memeluk sang putri untuk menenangkan nya, dan Rose terus menoleh berharap dapat melihat putri nya, tapi nihil.


"Ayo unnie kita jalan-jalan, ini akan mempermudah kamu dalam melahirkan nanti" ajak Rose begitu sampai di taman, sementara Rio mengajari Junghwan menaiki sepeda baru nya.


Lelah berjalan-jalan, Jennie dan Rose pun duduk menyaksikan Rio dan Junghwan, bocah itu berkali-kali jatuh, tapi ia tak pernah menyerah untuk terus mencoba nya.


"Dongsaengmu sangat mengagumkan Rose" puji Jennie yang meski mulutnya berucap kata Junghwan, tapi mata nya tak lepas dari pria janggung yang mengajari Junghwan.

Matahari mulai terik, Junghwan pun juga sudah lancar dalam menaiki sepeda nya, Rio bersorak puas dengan keberhasilan ipar nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari mulai terik, Junghwan pun juga sudah lancar dalam menaiki sepeda nya, Rio bersorak puas dengan keberhasilan ipar nya itu.




"Oppa, ayo kita pulang, Jennie unnie sudah kelelahan" ajak Rose, Rio menatap cemas pada Jennie yang sedang mengelap peluh nya itu.



"Kamu baik-baik saja kan noona?" Tanya Rio memastikan, wajah mereka begitu dekat, sampai Jennie gelagapan, lalu menarik mundur wajah nya.




"Iya, aku baik-baik saja" jawab Jennie.






"Kita makan di rumah saja ya?" Tanya Rio pada yang lain, dan semua mengangguk setuju, ia pun lantas membeli makanan.





"Noona ini untuk mu, jangan lupakan susu hamil mu ne" pesan Rio pada Jennie, memberikan makan siang nya, sebelum wanita itu turun dari mobil nya.





Dan Rio pun pulang ke rumah Rose

"Junghwan-ie, ayo kita mandi dulu boy, sebelum makan" ajak Rio pada dongsaeng ipar nya itu, mereka lantas berjalan menuju ke kamar mandi bersama, dan Rose membuka lebar pintu kamar nya, serta jendela nya juga, lalu membersihkan nya, sebelum Rio dan Junghwan kembali, ia tak tahu, ada seorang wanita yang sedari tadi mempeehatikan nya, sambil menggendong anak kecil.




Rio kembali dengan wajah segar nya, ia sesekali sambil mengeringkan rambut Junghwan yang belum terlalu kering, Rose menyisir rambut Junghwan, dan Rio melanjutkan mengeringkan rambutnya sendiri.




"Hmamama. . . " terdengar suara gumaman bayi yang seperti memanggil mama, Rose dan Rio terkejut, spontan mencari sumber suara.






Deg






Baby Sam dengan wajah merengek nya mencondongkan tubuhnya ke depan, seolah hendak ingin di gendong sang ayah, spontan Rio pun mendekat.



"Baby Sam!" Seru nya meraih tubuh kecil sang putri dari gendongan mommy nya, Rio lalu menghujani wajah putri nya dengan ciuman, Rose dan Jisoo masih sama-sama saling terdiam.



"Soo-yaa" panggil Rio





"Hah?" Gugup Jisoo yang rasanya begitu canggung setelah sebulan lama nya berpisah dengan Rio.




"Masuk lah" ajak Rio





"Maaf tempat nya sempit" lanjut Rio lagi.





"S-silakan duduk unnie" sambut Rose canggung, ia membersih kan bangku belajar milik Junghwan sebelum di duduki oleh tamu nya, Jisoo pun masuk, lalu memperhatikan isi kamar kecil itu yang harus ditempati oleh mereka berempat, terakhir ia menatap Rio.

"S-silakan duduk unnie" sambut Rose canggung, ia membersih kan bangku belajar milik Junghwan sebelum di duduki oleh tamu nya, Jisoo pun masuk, lalu memperhatikan isi kamar kecil itu yang harus ditempati oleh mereka berempat, terakhir ia menatap Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suami nya itu semakin kurus sekarang, tapi wajah nya terlihat begitu cerah, "sepertinya dia bahagia, tapi jika ia bahagia, kenapa tubuh nya menjadi kurus?" Batin Jisoo menatap lekat penuh kerinduan pada suami nya itu.




Junghwan pun keluar, tanpa di minta, ia menuju pantry untuk membuat camilan sendiri.





Rose dan Rio duduk di tepi ranjang, dengan baby Sam yang dipangku sang ayah sambil menyusu dari dot nya, Jisoo menunduk gelisah, bingung harus memulai nya dari mana, ia semakin salah tingkah karena pasangan Rio dan Rose yang menatapnya serius, menunggu sang tamu mengutarakan maksud kedatangan nya.





"Aku, aku" tenggorokan nya terasa kering sekarang, kata-kata yang sudah di susun nya di dalam kepala, hilang semua, Rose beranjak ke pantry mengambilkan air putih untuk Jisoo.



"Minumlah dulu unnie" ujar nya menyerahkan segelas air pada Jisoo yang langsung meneguk nya, setelah meletak kan gelas nya, Jisoo pun kembali melanjutkan ucapan nya.





"Aku ingin menjemput kalian pulang ke rumah, aku telah menyadari kesalahanku selama ini, jika aku tak bisa hidup tanpa Rio, dan Rose. . . " Jisoo mengambil nafas dalam-dalam.





"Ayo kita besarkan anak-anak Rio bersama" lanjut Jisoo, Rio dan Rose saling bertatapan penuh tanya.





"Kamu juga istri nya, kamu berhak mengikuti suami mu kemana saja" tutur Jisoo.






"Unnie" Rose langsung menghambur ke pelukan Jisoo.




"Kita mencintai pria yang sama, aku ingin berbagi dengan mu tanpa harus saling menyakiti" pinta Jisoo







"Itu juga yang ku mau unnie" balas Rose dibalik punggung Jisoo.



"Hari ini kita pulang ne" kata Jisoo, dan Rose mengangguk cepat, ia segera memanggil Junghwan untuk diajak berkemas.





Rose mau kembali pulang ke rumah Jisoo, bukan karena ia ingin hidup enak, tapi ada banyak alasan yang telah ia pertimbangkan, pertama, Rio bukan hanya milik nya, masih ada Jisoo dan Jennie yang juga memiliki hak yang sama dengan nya, jadi Rose tak bisa egois memonopoli pria itu hanya untuknya saja, kedua, tempat tinggal nya, ia tentu merasa kasihan dengan Rio jika harus tinggal di kamar sempit nya entah sampai kapan, ketiga, jika anak nya lahir kelak, tentu juga butuh tempat tinggal yang layak, sungguh, Rose bukan wanita egois bukan.




Dan Rio, mudah bagi nya untuk membeli rumah baru bagi Rose, Junghwan dan calon bayinya, tapi ia tak mau melakukan itu, karena dengan begitu, malah akan menciptakan jarak yang begitu lebar antara dirinya dan Jisoo nanti, jika sudah begitu, akan semakin sulit jadinya untuk memperbaiki rumah tangga mereka, padahal Rio masih sangat mencintai Jisoo.










#TBC




BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang