17. Best Freind

1.9K 238 35
                                    

Rose duduk ditepi ranjang nya, menghadap Jisoo, sambil bercerita panjang lebar.



"Aku bertanya-tanya sendiri selama ini, kemana unnie? Setengah bulan lebih tak mengunjungi kedai ku?" Tanya Rose, Jisoo tersenyum pura-pura kuat.




"Aku di rumah sakit Rose" jawab Jisoo




"Unnie sakit?" Kaget Rose, Jisoo menggeleng.



"Aku keguguran" jawab Jisoo.


"Astaga, maafkan aku unnie, aku tidak tahu" sesal Rose.



"Mungkin ini memang sudah takdir ku Rose, kandungan ku begitu lemah, hingga membuat indung telurku harus diangkat" lanjut Jisoo yang membuat Rose sampai shock dan menutup mulut nya, ia tak tahu lagi harus mengatakan apa.



"Kamu sendiri kenapa harus lembur? Kasihan Junghwan jika harus berlama-lama di tempat penitipan, apa dia tidak sekolah?" Tanya Jisoo cemas, Rose berdiri, memastikan dongsaeng nya sudah tertidur di ranjang atas.


"Aku butuh uang tambahan unnie, untuk membayar cicilan hutang kedua orang tua ku" jujur Rose setelah memastikan jika Jungwan sudah terlelap.



Kedua nya pun larut dalam cerita masing-masing, saling terbuka tentang masalah di kehidupan mereka, tentu bagi perempuan hal seperti ini akan mampu mengikat mereka dalam hubungan yang di sebut sahabat.



Dreett. . .


Ponsel Jisoo terus bergetar, karena Rio terus menelpon dan meneror nya dengan pesan singkat pada sang istri yang tak kunjung pulang.



"Suami ku, dia memintaku untuk segera pulang, bayi besar ku itu tak bisa tidur tanpa ada aku dipelukan nya" kekeh Jisoo memberitahu Rose perihal ponsel nya yang terus bergetar.




"Aku pulang dulu ya Rose, ingat, kamu punya aku sekarang, jangan sungkan jika ingin berbagi" pesan nya sebelum keluar dari kamar Rose.



"Ne unnie, kamu juga bisa bercerita pada ku, dan terima kasih untuk malam ini" ucap nya tulus, ia lalu ikut turun mengantar tamu nya sampai di parkiran.



Sesampai si rumah nya, Jisoo segera berlari menaiki tangga menuju ke kamar nya, jujur dia juga sangat merindukan suami nya.


Ceklek


Hap



"Oppa" jerit Jisoo terkejut, karena begitu membuka pintu kamar nya, Rio langsung memeluknya dari belakang dan mengendus leher istri nya.




"Aku kangen, mandi nya nanti saja ne" bisik Rio menggoda, Jisoo pun pasrah, Rio mengajaknya bercinta malam ini, lelah bercinta, Rio pun tertidur pulas sambil menghisap puting kanan sang istri, pelan-pelan, Jisoo pun menarik nya agar sang suami tak terbangun, setelah terbebas, baru dia membersihkan diri nya dengan air hangat.




Cup



Rio mengecup bibir sang istri yang masih pulas, ia begitu kelelahan sampai terlambat bangun.




"Eenngg. . . " Jisoo mulai menggeliat.





"Astaga" ia terjengkit kaget menyadari bahwa sang suami bahkan sudah terlihat rapi dan wangi.





"Oppa" Jisoo merasa bersalah, meski sang suami tersenyum lebar.

"Nanti sore temani aku ne" ujar Rio sambil merapikan rambut sang istri.





BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang