51. Balas Dendam

3.2K 270 84
                                    

Rio gelisah, bayangan wajah Rose kala bercinta dengan nya semalam, sangat mengganggu nya, perasaan aneh pun tiba-tiba menyerang nya, antara rindu dan malu pada istri ke dua nya.


Apa Rio mulai jatuh cinta pada Rose? Mungkin saja, tapi apakah cinta bisa dibagi?


Strategi Rose berhasil, Rio mulai terbiasa bercinta dengan nya tanpa penutup mata, dan pria itu kini mulai rutin meminta nya pada Rose seminggu 2x, tanpa sepengetahuan Jisoo, sedangkan dengan Jennie sendiri, Rio belum pernah tidur dikamar istri ke tiga nya itu.


Jika dulu Jisoo yang berbuat licik pada Rose agar bersedia menikah dengan Rio, kini, giliran Rose yang membalas dendam pada Jisoo, ia sengaja ingin hamil anak kedua Rio, agar ia batal di ceraikan ketika kontrak nya sebagai istri ke dua habis nanti, Rose sangat yakin, Jisoo pasti akan membatalkan rencana nya jika tahu Rose hamil, jahat bukan? Jisoo sudah menolongnya tapi kini ia malah ingin merebut suami nya.



Baby Sam telah berusia lima bulan, dan kandungan Jennie sudah memasuki tujuh bulan, Jisoo mengambil cuti kerja karena baby Sam rewel setelah mendapatkan imunisasi ke empat nya, jadi ia memilih berada di rumah untuk mengasuh sang putri sendiri.

Setelah sang putri tertidur, Jisoo turun ke bawah untuk membantu Rose memasak  makan siang bagi mereka berdua, ditambah Jennie tentu nya.


Hoek. . .


Jisoo terperanjat mendengar suara dari kamar mandi yang berada di dapur.



Hoek. . .



Lagi ia mendengar nya, merasa curiga, ia pun lantas menghampiri kamar mandi dan mendapati Rose di sana.



"Rosie" seru Jisoo, sebagai wanita, perasaan nya tentu saja tak enak mendapati wanita istri kedua Rio itu berwajah pucat, dan menguras isi perutnya di toilet, Jisoo sangat tahu dengan tanda-tanda yang Rose tunjukan meski wanita itu tak mengatakan apa-apa, ia menatap tak percaya pada Rose yang telah ditolong nya itu, yang di tatap hanya bisa menunduk, merasa bersalah seolah ia adalah pencuri yang telah tertangkap basah.



"Jangan bilang. . . " tebak Jisoo tak berani melanjutkan kata-katanya, tapi ia mendapat jawaban berupa anggukan kepala lirih dari Rose, Jisoo langsung menutup mulut dengan kedua telapak tangan nya, berjalan mundur dengan air mata yang tidak bisa ia tahan.



"Apa salah ku Rose hingga kamu tega melakukan ini pada ku? Dalam perjanjian kita, hanya akan ada satu anak, kamu ingat itu kan?" Pilu Jisoo, Rose ikut menangis, masih tak berani menatap Jisoo.




"Mianhae unnie, aku mencintai suami mu" isak Rose.




"Aku salah menilai mu Rose, kamu ternyata berhati jahat, jangan kata kan cinta jika kamu melakukan nya sengaja untuk mendapatkan hati Rio, wanita seperti mu tak pantas untuk di cintai oleh laki-laki seperti Rio" hardik Jisoo murka.




"Jangan salahkan aku unnie, siapa yang dulu datang mengemis pada ku agar bersedia menikah dengan Rio oppa, siapa?" Rose juga berani membentak sekarang karena demi perasaan nya pada Rio, dan demi untuk selalu berada di dekat Rio.




"Jangan salahkan cinta yang tumbuh dihati kami, karena semua bermula dari unnie sendiri yang bermain api" Rose terus memojokan Jisoo.




"DIAM!."

Prank!




Teriak Jisoo melemparkan gelas yang ada di dekatnya kearah Rose, mereka tak sadar pertengkaran nya di saksikan oleh Jennie dari ambang pintu penghubung dapur dan ruang makan, tapi Rose berhasil menghindar.



"Sekarang juga kamu pergi dari sini, dan terima surat percerian mu segera!" Usir Jisoo pada Rose, wajah nya sudah memerah, air mata nya bercucuran, ia terlihat sangat kacau dan berantakan, dugaan Rose salah, sengaja hamil anak kedua Rio malah membuat nya terusir, dan harus bercerai dari Rio lebih cepat, tapi ia tak menyesali nya, meski tak bisa bersama Rio, setidak nya kelak ia akan memiliki buah hati dari pria yang dicintai nya itu.



Dengan sedikit berlari, Rose mengusap kasar air mata nya dan menuju ke kamar nya, mengemasi baju-baju milik nya, lalu milik Junghwan juga, ia bahkan mengabaikan Jennie yang sedari tadi hanya bisa terdiam.



"Apa istimewa nya Rio sampai kedua wanita itu bertengkar hebat demi mendapatkan seorang Rio, tapi bukan kah kedua nya sudah dinikahi secara sah oleh Rio?" Batin Jennie penasaran.




Rose pun mulai saat itu juga angkat kaki dari kediaman Rio, karena sudah di usir oleh Jisoo sang pemilik rumah, tak lupa ia menjemput Junghwan terlebih dahulu ke sekolahan nya, lalu mereka kembali ke kontrakan lama dulu.



Junghwan tahu, jika rumah yang mereka tempati selama ini, memanglah bukan rumah milik mereka, jadi ketika tiba-tiba ia harus kembali ke kontrakan lama nya, ia tak bertanya alasan nya, beruntung bukan, Rose memiliki dongsaeng sepengertian Junghwan.



Dan Rio, dalam hati nya terus bertanya tentang Junghwan yang tiba-tiba di jemput oleh Rose, tapi pikiran nya itu terkalah kan oleh rasa rindunya pada istri kedua nya itu, tanpa curiga, ia pun melajukan mobil nya pulang, untuk segera menemui wanita yang mulai mengganggu hati dan pikiran nya itu.












#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang