36. Morning Sick

2.7K 234 53
                                    

Kehamilan Rose, mampu mencairkan kebekuan hati Rio meski belum sepenuh nya, dia sedikit mulai memperlihatkan perhatian nya pada sang istri kedua.




Ketika pagi tiba, Rose sibuk menyiapkan sarapan untuk penghuni rumah, karena ia satu-satunya yang tidak bekerja, jadi memiliki waktu luang lebih banyak, melayani Junghwan yang hendak ke sekolah juga, Jisoo sendiri menyiapkan sarapan suami nya, sedangkan Rio sendiri, malah sibuk menyeduh susu hamil untuk Rose, dan membawanya ke meja makan.



"Jangan lupa minum susu mu setelah sarapan" ujar Rio meletak kan gelas berisi susu hangat untuk wanita hamil di hadapan Rose.



"N-ne oppa, gumowo" balas nya menunduk segan, Jisoo tersenyum senang, melihat Rio tak sekaku dulu pada Rose.


Junghwan berpamitan pada Rose, wanita itu mencium kedua pipi dongsaeng nya, sebelum memasuki mobil milik Jisoo, yang sedang berpamitan pada sang suami.

Cup


Rio mencium asal kepala sang istri yang sedang memeriksa kembali baju suami nya apakah sudah rapi atau belum.



"Oppa hati-hati ne" pesan Jisoo.



"Kamu juga ne, aku mencintai mu" balas Rio, kedua nya kemudian memasuki mobil yang berbeda, Rose menatap sendu kemesraan Rio dan Jisoo, dalam hati ia pun juga ingin melakukan hal yang sama dengan Rio, tapi, sebagai istri kontrakan, apa ia pantas?




Rose lantas membalik kan tubuh nya dan memasuki rumah nya, meminum susu yang tadi Rio buatkan, hatinya sedikit menghangat merasakan perhatian kecil yang Rio berikan pada nya.




Ia kemudian menyibuk kan diri dengan membersihkan rumah, sampai ia lupa jika ini sudah siang.





Ting. . . Tong. . .





Seseorang memencet bell pintu rumah keluarga Rio, Rose yang sedang meminum air putih di dapur pun segera beranjak untuk membuka kan pintu.





Ceklek





"Oppa" kaget Rose melihat Sungjae berdiri di depan pintu dengan membawa dua kantong paper bag di kedua tangan nya.





"Selamat siang nona, tuan muda meminta saya untuk mengantarkan ini" Sungjae menyerahkan barang bawaan nya pada Rose.




"Terima kasih oppa" balas Rose menerima pemberian Sungjae dengan senyum merekah.





"Baiklah, saya kembali ke kantor nona" pamit Sungjae.




Dengan langkah tak sabar, Rose membawa paper bag tadi ke dapur, dan membuka isi nya.




Ting. . .





Notifikasi pesan pribadi di ponsel Rose berbunyi, membaca nama sang pengirim pesan, Rose pun buru-buru membuka dan membaca nya.






From Rio Oppa:
Segera makan, dan jangan menunda nya, puding coklat caramel nya milik Junghwan, jangan kata kan itu dari ku, dan selamat menikmati.





Jantung Rose rasanya seperti akan terlepas membaca pesan dari Rio, tangan nya gemetar saking senang nya, sampai tak tahu harus membalas apa, pikiran nya kosong, karena hanya ada sensasi aneh yang mengisi seluruh rongga dada nya.




Dan malam nya, Rose sedikit kecewa karena, karena Rio tak menemani nya tidur kali ini, ya sang suami tidur dengan istri tua nya, dengan menindih tubuh kecil sang istri, kedua tangan Rio menahan tangan Jisoo agar tak banyak bergerak, karena ia tengah sibuk menyusu pada puting kiri sang istri, padahal Jisoo juga tak akan meronta, karena sudah lelah dalam pergumulan panas beberapa menit yang lalu.



Pagi nya

Selalu, Rose menyaksikan kemesraan Rio dan Jisoo yang mampu membuat nya cemburu.



Tunggu




Cemburu?!




Rose tak tahu pasti, ia hanya merasa iri melihat interaksi pasangan suami istri itu, dulu Jisoo menjanjikan hak yang sama, tapi kenapa ia terabaikan sekarang?



Mungkin itu perasaan Rose saja, yang menjadi sensitif setelah hamil, dan menginginkan perhatian lebih dari Rio, tapi ia tak berani mengungkapkan nya dan lebih memilih untuk memendam nya sendiri.




Kehamilan Rose telah memasuki usia tiga bulan, dan pagi itu, Rio terbangun dengan tergesa dari tidur nya, Rose yang sudah terbangun lebih dulu dan sedang menggosok gigi nya di kamar mandi pun dibuat terkejut.



Hoek. . .




Rio memuntahkan isi perut nya yang belum terisi apa-apa itu, Rose dengan cepat berkumur untuk membantu suami nya itu, mengurut tengkuk nya.


"Oppa sakit?" Tanya Rose cemas, Rio menggeleng, karena ia merasa baik-baik saja dan tak menunjukan gejala sakit.



"Oppa istirahat saja ne" Rose membantu Rio kembali ke ranjang nya, semalam memang mereka kembali tidur bersama.




"Tunggu sebentar ne" Rose menyelimuti Rio sampai sebatas dada, ia kemudian turun, menyiapkan sarapan, di susul Jisoo dan Junghwan.



"Unnie, sepertinya oppa sakit" adu Rose yang sedang menyiapkan bekal untuk Junghwan.




"Benarkah? Bagaimana keadaan nya?" Jisoo panik, selama mereka menikah, Rio belum pernah sakit, dan tiba-tiba sekarang ia mendengar kabar mengejutkan dari Rose.




"Aku akan keatas" Jisoo urung sarapan, demi segera melihat sang suami, tangan kanan nya sibuk memainkan ponsel nya menghubungi sang mertua Seo mommy, yang akhir nya mampir ke rumah sang putra terlebih dahulu sebelum ke rumah sakit bersama Yoong daddy.



Seo mommy terkekeh mengacak rambut si bungsu yang terbaring lemah di kamar Rose.




"Rose yang hamil, tapi kenapa malah kamu yang mengalami morning sick hum?" Gemas sang mommy setelah memeriksa sang putra.






"Apa?" Kaget Yoong daddy yang juga berada di ruangan yang sama bersama Jisoo.




"Rio baik-baik saja Soo-yaa, dia hanya mengalami morning sick" jelas Seo mommy terkekeh lucu.




"Ini masih belum seberapa, daddy dulu lebih parah sewaktu mommy mengandung Taehyung" ujar Seo mommy agar Jisoo tak terlalu mencemaskan suami nya.





"Biarkan Rio istirahat saja dulu di rumah, daddy tahu rasa nya, dia pasti lemas" kata Yoong daddy, mereka pun kemudian turun kembali, Junghwan dan Rose menatap khawatir, cemas akan keadaan Rio diatas.





"Dia tidak apa-apa, hanya morning sick, dan daddy mengijinkan nya untuk tidak masuk kerja lebih dulu" jelas Yoong daddy pada Rose, wanita itu pun merasa lega.





"Junghwan-ie, ayo ke sekolah dengan daddy" seru Yoong daddy mengajak Junghwan, bocah itu menatap Jisoo seolah meminta ijin, karena selama ini, dia lah yang selalu mengantar nya, Jisoo pun mengangguk, dan bocah itu segera berlari menghampiri ayah dari Rio itu, sementara Seo mommy berpamitan pada kedua menantu nya.






#TBC

BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang